Terlihat stiker berlogo HUT Kemerdekaan Indonesia di salah satu gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (16/8/2016). Pemasangan logo di gedung-gedung perkantoran baik pemerintahan maupun swasta ini dilakukan dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan ke-71 tahun Republik Indonesia.

Jakarta, Aktual.com – Pimpinan Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, KH Solahuddin Wahid, memberi support kepada Rizal Ramli yang diberhentikan Presiden Joko Widodo dari kursi Menko Kemaritiman, setelah sebelumnya menyatakan perang terhadap pemberi izin dan pengembang reklamasi di Pantai Utara Jakarta.

Dalam pertemuannya dengan Rizal Ramli di Jakarta baru-baru ini, Gus Sholah menilai Rizal Ramli meski belum secara resmi menyatakan kesiapannya maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, layak maju dalam Pilkada DKI Jakarta.

“Jangankan mimpin Ibukota, jadi pemimpin nasional saja Rizal Ramli sanggup. Dan itu sudah dia buktikan saat menjabat Menko Maritim,” katanya.

Adik kandung almarhum Abdurrahman Wahid itu mengingatkan, jika nantinya Rizal Ramli benar-benar maju dalam Pilkada DKI untuk senantiasa memperhatikan aspirasi masyarakat.

Tokoh demokrasi yang juga orang dekat Rizal, Adhie M Massardi, menambahkan, belakangan banyak warga dan tokoh masyarakat yang berharap Rizal maju dalam Pilkada DKI. Salah satu yang disampaikan terkait pilihannya, warga menyatakan bahwa Rizal sudah teruji integritas dan kapasitas kepemimpinannya.

“Dia (Rizal Ramli) bisa mengubah Jakarta dengan kemampuannya menjadi lebih beradab. Ibu kota bisa menjadi kiblat pembangunan sesuai Tri Sakti bagi daerah-daerah lain di Indonesia,” katanya.

Dukungan diberikan bukan karena alasan emosional, melainkan lebih kepada rekam-jejak kepemimpinannya selama ini. Rizal diharapkan bisa menjadi lokomotif pembangunan yang berperadaban di Jakarta ke depan.

Adhie mencontohkan warga Batak Jakarta yang mendukung karena kerja nyata Rizal dalam menginisiasi lahirnya Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba. Warga Maluku Jakarta yang terkesan dengan perjuangan Rizal dalam mewujudkan skema pengelolaan Blok Masela di darat (onshore).

Kemudian, Warga Flores Jakarta karena terobosan Rizal menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan membangkitkan pariwisata Labuan Bajo. Begitu juga warga Papua Jakarta yang mendukung karena sikap lantangnya Rizal menolak perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.

Bagi Rizal, lanjut Adhie, perpanjangan kontrak hanya akan memperpanjang kerugian yang dialami Indonesia tak terkecuali masyarakat Papua.

“Soal maju tidaknya di Pilkada DKI, itu 100 persen urusan parpol. Berpulang pada parpol apakah mau mengelaborasi kehendak rakyat atau tidak,” demikian Adhie.

 

*Sumitro

Artikel ini ditulis oleh: