Jakarta, Aktual.com — Ustad Hasanudin, LC, mengatakan bahwa kebiasaan mengeluh berpengaruh terhadap mental dan kekebalan tubuh manusia. Meski pun pengaruhnya cukup kecil akan tetapi ini sangat signifikan.
“Orang yang sering mengeluh biasanya akan mudah stres. Dan, stres inilah yang akan menjadi pintu penyakit karena stres akan menurunkan kekebalan tubuh. Apakah kita tahu mengapa kita diperintahkan untuk mengeluh hanya kepada Allah SWT,” terang ia kepada Aktual.com, Senin (01/02), di Jakarta.
Allah SWT berfirman
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan, red), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. ” (Al-Insyiroh: 6-7).
“Ayat tersebut adalah sebuah janji dari Allah SWT kepada manusia bahwa dibalik setiap musibah yang dihadapi manusia, Allah SWT akan memberikan kemudahan. Maka Allah SWT memerintahkan manusia untuk mengadu kepadanya saja dalam setiap masalah. Hanya Allah SWT lah satu-satunya yang Maha Memberikan Solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi hamba-hambanya,” tuturnya menambahkan.
“Hanya Dia pula yang bisa menjaga rahasia bahkan kejelekan atau aib hamba-Nya sekalipun. Berbeda ceritanya jika kita berkeluh kesah lewat sosial media atau kepada sesama manusia. Bisa jadi orang yang membaca status kita malah menjadi timbul perasaan yang tidak nyaman. Bahkan dapat mengetahui kejelekan atau aib kita. Lebih parahnya lagi dari keluh kesah kita di sosial media justru akan merugikan dirinya sendiri,” katanya lagi.
Ustad Hasanudin menambahkan, bahwa ada juga Ulama yang memperbolehkan orang untuk berkeluh kesah kepada sesama manusia, sebagaimana Ibnu Khoyim curhat kepada Udatu As Sabirin yang menceritakan kepada orang lain tentang perihal keadaan dengan maksud meminta bantuan petunjuknya atau pertolongan agar kesulitannya hilang.
Maka itu tidak merusak sikap sabar. Seperti orang sakit kepada dokter yang memberitahukannya kepada dokter tentang keluhannya, orang teraniaya kepada orang yang diharapkannya dapat membelanya, dan orang yang terkena musibah menceritakan musibahnya kepada orang yang diharapkan dapat membantunya.
“Intinya bukan pada media sosial dan mengeluh seperti yang telah kita bicarakan sebelumnya,” bebernya menambahkan.
Sebagai Muslim hendaknya kita harus ‘membuang’ jauh-jauh ‘rasa galau’ atau mengeluh. Karena hal itu sangat dibenci Allah SWT. Dan, semoga Muslim dijauhkan dari sifat ‘galau’ dan sering mengeluh. Amin Ya Robal Alamin…
Artikel ini ditulis oleh: