Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (kiri), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kiri), dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad membuka perdagangan saham perdana tahun 2016 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1). Presiden meminta pelaku usaha optimis menghadapi perekonomian 2016. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/nz/16

Jakarta, Aktual.com — Presiden RI Joko Widodo menegaskan tidak akan melakukan perlindungan terhadap perusahaan Indonesia dalam menjalani persaingan pasar Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Menurutnya, memberi perlindungan hanya akan memperlemah daya kompetisi perusahaan terhadap persaingan.

“Tahun ini masuk dalam era ekonomi Asean (MEA), jangan berharap negara akan melindungi, memproteksi, memberi subsidi, karena itu melemahkan daya kompetisi kita,” kata Jokowi Pada saat pembukaan pasar saham awal tahun 2016 di Jakarta, Senin (4/1).

Ia melanjutkan, tingkat inflasi pada tahun 2014 berada pada 8,3 persen, namun pada 2015 inflasi dapat ditekan pada 3,3 persen.

Menurutnya, jika saja ada optimisme yang kuat pada tahun 2015, maka kondisi ekonomi akan jauh lebih baik. oleh karena itu, ia menyerukan agar tahun ini semuannya harus percaya bahwa Indonesia mampu lebih baik.

“Saya mengajak bangsa Indonesia agar bekerja keras dalam meraih pertumbuhan ekonomi, mengendalikan inflasi, menurunkan angka kemiskinan, membuka lapangan pekerjaan dan mengatasi ketimpangan sosial,” tuturnya.

Selain itu dia juga menyerukan agar semua perusahaan melakukan revaluasi aset dan membayar pajak terlebih akan dikeluarkan kebijakan pengampunan pajak.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Eka