Presiden Joko Widodo (kiri) bersalaman dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) saat acara open house Idul Fitri 1437 H di Istana Kepresidenan, Yogyakarta, Sabtu (9/7). Presiden Jokowi bertemu dengan Wakli Presiden Jusuf Kalla untuk merayakan Idulfitri 1437 H bersama warga Yogyakarta di Istana Kepresidenan. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/16

Jakarta, Aktual.com- Aktivis Mata Rakyat Beradab (Marada), Bennie Akbar Fatah, mempertanyakan arah dan kebijakan pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla. Sebab kurang lebih 1,5 tahun pemerintahan baru berjalan, tidak terlihat mana yang menjadi skala prioritas.

“Buat kita masih tanda tanya besar, mau dibawa kemana? Karena banyak kebijakan yang kita tidak tahu arahnya,” terangnya kepada Aktual.com, Rabu (13/7).

Ia menyinggung pembangunan infrastruktur yang sejak awal dikebut pemerintah. Kebijakan yang disebutnya turut mengorbankan kebijakan lain. Bennie mempertanyakan apakah pembangunan infrastruktur itu masih menjadi skala prioritas dalam beberapa tahun ke depan.

Sebab, secara langsung kebijakan berdampak secara ekonomi bagi masyarakat luas. Jika demikian, dikhawatirkan kondisi ekonomi nasional dalam beberapa tahun ke depan akan semakin memburuk.

“Skala prioritasnya kurang tajam sehingga yang dihadapi masyarakat sekarang belum juga terjawab, terutama masalah ekonomi,” terang Bennie.

Diakuinya, kebijakan sejatinya diarahkan untuk membawa suatu keadaan menjadi lebih baik. Sayangnya, kebijakan pemerintahan sekarang seperti tidak berjalan secara efektif kalau tidak dikatakan berjalan ditempat.

“Secara umum persoalan ini ada dua, pertama kemungkinan sistemnya yang salah, kedua kemungkinan penempatan orang-orangnya yang salah,” jelas dia.

Apabila sistem yang salah, ia menyarankan Presiden melakukan terobosan besar dengan merubah sistem yang ada yang lebih berpihak pada rakyat. Sementara jika penempatan orang yang salah di kabinet, Presiden disarankan mencopotnya.

“Yang jadi masalah itu kalau keduanya salah, ya sistemnya ya orangnya. Ini akan jadi masalah besar,” demikian Bennie.