Seorang tenaga kesehatan memasukan cairan vaksin ke jarum suntik saat vaksinasi COVID-19 massal untuk anak-anak usia 6-11 tahun di Kota Ambon, Maluku, Selasa (8/2/2022). ANTARA FOTO/FB Anggoro/wsj.

Jakarta, Aktual.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani, mendesak pemerintah untuk mengintensifkan program vaksinasi Covid-19, termasuk dosis lengkap dan booster, guna menghadapi peningkatan kasus infeksi Covid-19 di Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan Puan dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (14/12), menyikapi meningkatnya angka kematian akibat Covid-19.

“Adanya pasien Covid-19 yang meninggal dunia harus menjadi warning bagi kita semua. Pemerintah harus semakin memasifkan sosialisasi dan edukasi serta pelayanan vaksinasi bagi masyarakat. Ini sebagai langkah awal dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di tanah air,” ujar Puan Maharani.

Puan juga mengingatkan agar pemerintah memastikan ketersediaan dosis vaksin di setiap fasilitas kesehatan, mengingat mendekati libur Natal 2023 dan tahun baru 2024 (Nataru) dapat memicu lonjakan kasus infeksi.

“Semua Puskesmas dan fasilitas kesehatan yang ditunjuk untuk pelayanan vaksinasi harus memiliki stok dosis vaksin Covid-19, sehingga masyarakat bisa mendapat vaksinasi dengan cepat demi meningkatkan kembali antibodi dalam tubuh dan memperpanjang perlindungan dari keparahan maupun kematian akibat infeksi Covid-19,” tambahnya.

Menurut Puan, koordinasi erat antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting untuk memastikan masyarakat telah melengkapi dosis vaksin Covid-19.

Informasi dari Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta mencatat dua pasien positif Covid-19 meninggal dunia, keduanya berusia 81 dan 91 tahun, belum divaksinasi dosis keempat karena memiliki komorbid atau penyakit bawaan.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat peningkatan kasus Covid-19 sejak akhir Oktober 2023. Pada periode 1-26 Oktober, jumlah kasus tercatat 230, meningkat 54% menjadi 355 pada 1-26 November 2023.

Peningkatan ini seiring dengan masuknya varian Eris atau EG.5 dan EG.2, terutama subvarian Omicron XBB.1.5 yang menjadi penyebab gelombang infeksi di Eropa dan Amerika Serikat. Indonesia juga mendeteksi subvarian EG.2 dan EG.5 atau Eris.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Firgi Erliansyah
Editor: Jalil

Tinggalkan Balasan