Jember, Aktual.com – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, menolak untuk menjadi juru kampanye (jurkam) dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 9 Desember 2015.

“Kalau dulu saya belum menjabat menteri, mungkin masih bisa jadi jurkam, namun saat ini saya menjadi Menteri Sosial, sehingga tidak akan jadi jurkam untuk siapa pun dalam pilkada,” kata Khofifah di Jember, Jawa Timur, Sabtu malam (26/9).

Informasi yang dihimpun di lapangan, tim sukses pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati (cabup-cawabup) Jember baik Sugiarto-Dwi Koryanto maupun Faida-A. Muqit Arief akan meminta Khofifah menjadi juru kampanye atas nama pribadi dalam Pilkada Jember.

“Saya tidak akan bersedia menjadi jurkam siapa pun, meskipun atas nama pribadi, dan sebagai Mensos sudah seharusnya melayani masyarakat dan tidak terlibat dalam kampanye pilkada,” tuturnya.

Menurutnya, Muslimat NU harus bersikap netral dalam pilkada serentak, namun ia mempersilakan individu dari Muslimat NU untuk berperan dalam Pilkada Jember.

“Mereka pengurus Muslimat NU tidak boleh membawa organisasi dalam mendukung salah satu pasangan cabup-cawabup, namun secara pribadi dipersilakan karena hak warga negara untuk berpolitik,” ucap Ketua Umum PP Muslimat NU itu.

Khofifah juga mempersilakan pengurus Muslimat NU untuk membangun afiliasi dengan pasangan cabup-cawabup, namun secara pribadi dan tidak membawa nama bendera organisasi.

“Organisasi Muslimat NU tidak boleh diseret dalam politik praktis. Jika berpolitik praktis, maka hal itu atas nama individu, bukan organisasi,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember Misbahussalam juga menegaskan PCNU bersikap netral dalam menyikapi momentum Pilkada Jember.

“Memang ada beberapa pengurus NU yang mendukung pasangan Sugiarto-Dwi Koryanto atau pasangan Faida-A. Muqit Muzadi, namun dukungan itu secara pribadi dan bukan atas nama lembaga,” tuturnya.

Ia juga mengimbau tim sukses masing-masing pasangan calon kepala daerah tidak menyeret atau menggunakan nama NU untuk kepentingan politik karena NU sudah menegaskan untuk bersikap netral.

“Kalau ada klaim pasangan cabup-cawabup Jember didukung oleh PCNU maka hal itu tidak benar, karena yang mendukung mereka adalah secara pribadi,” ucap mantan anggota DPRD Jember itu.

Artikel ini ditulis oleh: