Jakarta, Aktual.com – Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti menilai para menteri yang berasal dari partai politik, terlihat bekerja dengan agenda sendiri, dan tidak mengikuti arahan Presiden Joko Widodo, sehingga tidak maksimal.

“Para menteri dari partai politik bekerja dengan agenda sendiri-sendiri. Mereka tidak tunduk pada agenda kerja dan arahan Presiden atau pada Nawacita. Ini sangat berbahaya,” katanya di Jakarta, Sabtu (27/6).

Menurut Ray para menteri dari partai politik kerap membawa agenda sendiri dan kelompok, yang mengakibatkan kinerja Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla anjlok. Hal ini berbeda dengan menteri non partai politik atau profesional, yang bekerja atas dasar agenda Nawacita atau arahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Pernyataan Ray Rangkuti ini disampaikan terkait pernyataan politisi PKB Daniel Johan yang menilai kinerja menteri dari kalangan profesional saat ini buruk.

Menurut Ray, kalau dilihat secara keseluruhan, kompetensi dan kualitas menteri Kabinet Kerja ini sama. Menteri dari parpol dan profesional memiliki kecakapan yang kompetensi yang sama.

Namun, tambah Ray, yang membedakan mereka adalah agenda kerja yang dibawa dan diterapkan. Para menteri dari partai politik, kata Ray, kerap membawa agenda sendiri dan partai serta kelompoknya.

Sementara menteri non-parpol atau dari kalangan profesional, kata pakar politik itu, bekerja atas dasar arahan, agenda dan program Nawacita Joko Widodo.

“Mereka bisa diarahkan oleh Jokowi dibandingkan menteri dari parpol,” katanya.

Ray Rangkuti juga menyoroti kinerja beberapa menteri parpol dari PKB seperti Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi yang belakangan menyedot perhatian publik terkait pembekuan PSSI.

“Kita dukung pembekuan PSSI untuk perubahan mendasar, tetapi sampai kapan ?. Sekarang tidak jelas sampai kapan pembekuan itu. Berilah batas waktu yang jelas, jangan menggantungkan nasib orang. Apalagi akibat kebijakan Menpora ribuan orang menganggur,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: