Jakarta, Aktual.com – Dalam rangka Halal Bihalal dan Seminar Online Nasional yang diselenggarakan oleh PW Matan DKI Jakarta via zoom meeting (13/06). Kegiatan ini di hadiri seratusan peserta se Indonesia mulai dari Aceh, Kalimantan hingga Sulawesi bahkan dari Turki.

Webinar Nasional ini bertemakan sinergitas dalam mengahadapi Pandemi Covid-19 dan kewaspadaan terhadap ideologi ekstremisme dan intoleransi.
Kegiatan ini juga di hadir oleh tokoh nasional seperti Kiyai As’ad, Kiyai Cholil, Kiyai Ali Masykur, dan Brigjen Hamli.

Matan DKI Jakarta dalam pergerakannya selalu konsisten dalam mencegah radikalisme baik di kalangan kampus ataupun masyarakat.

“Matan DKI Jakarta konsisten mengadakan kegiatan organisasi, meskipun dimasa pendemik ini program tetap berjalan dan kita harus terus bergerak juga aktif untuk senantiasa menggerakkan roda organisasi. Matan DKI Jakarta tak pernah lelah mengangkat tema dalam setiap program-programnya yang berkaitan radikalisme, yang terlihat setiap mengadakan suluk matan angkatan satu sampai 5 terdapat materi terkait radikalisme”. Jelas Idris wakil ketua Matan DKI Jakarta.

Dr. KH. Ali M. Abdillah, MA. selaku Ketua Matan DKI Jakarta berharap agar virus ekstrimisme dan radikalisasi yang ada di Indonesia ini cepat sirna dan menghilang.
“Sengaja kita mengambil tema Covid-19 dan Virus Ekstrimisme yang saat ini terus berkembang di Indonesia serta perlunya sinergitas anak bangsa saling membahu dalam menghadapi Covid-19 dan Ekstrimisme. Mudah-mudahan Allah Swt. mengangkat Covid-19 ini dari Indonesia dan dunia. Namun, dibalik itu tindakan ekstremisme terus berjalan. Oleh karena itu, Sama seperti Covid-19 semakin kita pojokkan maka semakin hilang dari Indonesia meskipun itu sebuah impian”. imbuh Ali.

Dalam pemaparan materi webinar oleh Kiyai As’ad menjelaskan bahwa menghadapi ekstrimisme dan radikalisasi itu, yang dapat di lakukan untuk Matan dan NU umumnya secara narasi keagamaan mempunyai hujan yang kuat untuk membentengi umat.

Kemudian Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Hamli Menerangkan agar kita memberikan pemahaman keagamaan yang benar di dunia pendidikan terlebih lagi kepada mahasiswa, karena banyak yang terpapar adalah mahasiswa. Maka, Matan harus didorong untuk membentengi ajaran-ajaram radikalisme dan Ekstrimisme dengan pemahaman agama yang benar.

Kyai Ali–Sapaan akrab Ketua Matan DKI Jakarta–di akhir kegiatan mengatakan Hal tersebut jika dibiarkan akan menjadikan runtuh Indonesia maka solusinya adalah Islam Washatiyyah atau Moderat yang memiliki empat prinsip yaitu Tawasuth, Tawazun , Tasamuh, dan I’tidal. Ini adalah prinsip dasar yang perlu di pegang.
Semoga Indonesia terbebas dari virus Corona maupun virus radikalisme dan Ekstrimisme. (arip)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Warto'i