Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin (kanan) berjabat tangan dengan Ketua DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Prasetyo Sunaryo (kiri) disaksikan Ketua Umum LDII Abdullah Syam (tengah) saat melakukan pertemuan di Kemenag, Jakarta, Kamis (3/11/2016). Kedatangan DPP LDII ke kantor Menteri Agama untuk membahas Munas ke delapan LDII pada 8-11 November dan aksi demo pada Jumat (4/11).

Jakarta, Aktual.com – Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin mengaku bakal memanfaatkan momentum kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia yang akan berkunjung pada awal Maret 2017 esok.

Diantaranya penandatanganan lima ‘Memorandum of Understanding (MoU)’ atau nota kesepahaman dengan Pemerintah Indonesia terkait penyelenggaraan ibadah haji, dan bantuan bagi 110 korban jiwa akibat jatuhnya crane di Makkah.

“Setidaknya ada lima MoU yang disiapkan dengan pemerintah yang sudah mendapatkan persetujuan dengan pemerintahan Kerajaan Saudi Arabia. Dua di antaranya terkait Kementerian Agama seperti penyelenggeraan ibadah haji dan umroh,” kata Menag di Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta, Senin (27/2).

MoU kedua, yakni di bidang pendidikan keagamaan dan peningkatan kerja sama kebudayaan di antara kedua negara.

“Terkait penyelenggaraan haji dan umroh, ada beberapa poin kesepahaman yang nantinya akan ditindaklanjuti dengan program-program yang lebih rinci,” katanya.

Pada dasarnya, kata Lukman, MoU itu untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umroh. Namun dia tidak merinci apakah MoU tersebut termasuk soal kuota haji. Sebab, beberapa pihak menginginkan agar kedatangan Raja Salman dapat membawa dampak pada peningkatan kuota haji.

Indonesia baru saja mendapatkan penambahan 10.000 kuota haji dan hanya indonesia negara yang diberi tambahan kuota.

“Jadi kita harus syukuri dulu penambahan kuota. Jangan 10.000 belum dimanfaatkan sudah minta lagi. Tentu kan kita harus menenggang yang lain,” pungkasnya.

(Nailin Insa)

Artikel ini ditulis oleh: