Jakarta, Aktual.co —  Pancasila bukanlah diciptakan dan dilahirkan  oleh seorang Soekarno.

Pancasila sesungguh sudah ada dalam setiap jiwa dan diri Insan manusia  terutama pada  diri manusia bangsa Indonesia. Keberhasilan penggalian Pancasila sebagai ideologi dan filsafat hidup bangsa oleh Soekarno karena Sukarno berhasil mencapai kesempurnaan dalam penyatuan jiwa dan pikirannya serta mampu menjiwai makna akal budi dan budaya bangsa Indonesia yang telah ada sebelum negara Indonesia ada .

Pancasila yang harusnya menjadi filsafat hidup manusia Bangsa Indonesia tidak pernah diciptakan oleh Soekarno ataupun ide Soekarno, tapi Soekarno hanya penggali Pancasila yang merupakan ajaran Akal Budi yang tertinggi yang dihasilkan oleh sebuah kebijaksanaan dan hikmat dari Tuhan Yang Maha Esa

Pancasila sudah ada disetiap diri dan jiwa serta rohnya manusia di Indonesia, sebab ajaran Pancasila itu ditiupkan bersamaan dengan roh manusia yang akan lahir didunia oleh Tuhan yang maha Esa.

Karena itu yang pertama dalam mengenal Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Sering dikatakan bahwa  konflik sosial lahir dari sumber konflik terhadap cara pandang kepercayaan terhadap Tuhan atau perbedaan suku bangsa  sesungguhnya adalah salah besar.

Tapi konflik dimasyarakat lebih  disebabkan karena para pemimpin Indonesia  banyak tidak dibekali atau tidak memiliki kebijaksanaan dan hikmat atau tidak mengunakan hikmat dan kebijaksanan yang ada pada dirinya yang diberikan oleh Tuhan yang maha Esa  dalam menjalankan dan membuat kebijakan  sebuah pemerintahan yang menyebabkan tidak adanya keadilan sosio ekonomi yang merata bagi setiap  bangsa Indonesia.

Begitu juga lahirnya gerakan radikalisasi agama  apapun lahir karena kemiskinan dan kurangnya pemerataan ekonomi bukan karena  perbedaaan akidah dalam setiap agama yang dianut

Kemampuan seorang Sukarno dalam mengali dan mengkompiliasi akal  budi dan kebudayaan  dalam kehidupan bangsa Indonesia bukanlah dihasilkan secara instan oleh Soekarno, tetapi melalui proses pembelajaran, perjuangan dan komitmen Sukarno untuk mencari sebuah Ideologi dan filsafat bangsa Indonesia yang bisa diterima oleh semua ideologi , suku bangsa, etnik dan agama yang ada di Indonesia untuk menghasilkan sebuah kemerdekaan dan membentuk sebuah negara kesatuan Republik Indonesia yang pada akhirnya Sukarno berhasil menciptakan direction/petunjuk  pembangunan manusia Indonesia yang kemudian dinamakan cita cita Trisakti dan Nawacita

Maka tidaklah mudah bagi seorang Jokowi untuk menerapkan cita cita Trisakti dan Nawacita dalam membangun bangsa Indonesia kalau Jokowi sendiri dan para kabinetnya tidak mengerti atau menguasai esensi dari Trisakti dan Nawacita dalam menjalankan pemerintahannya, serta mengembalikan Pancasila sebagai filsafat pembangunan ekonomi bangsa Indonesia.

Sudah delapan bulan pemerintahan Jokowi –JK berbagai kebijakan yang diambil sangat jauh panggang dari api dalam  penerapan Trisakti dan Nawacita, contoh saja pemberian izin eksport konsentrat hasil tambang pada Freeport dan Newmont yang melanggar konsesus bersama , kebijakan ekonomi yang liberal dan tunduk pada konsesus Washington dengan melepas harga BBM sesuai mekanisme harga pasar .

Secara jelas dan gamblang bahwa para Sukarno dan para pendiri bangsa Indonesia menginginkan pembangunan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Keamanan bagi bangsa Indonesia sebelum mencapai kata kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Dan setelah kemerdekaan harus berdasarkan pada Filsafat Pancasila dan dipagari dengan sebuah politik yang dilandaskan pada pembukaan UUD 1945 beserta pasal pasalnya yang asli dan cita cita cita kemerdekan 17 Agustus 1945.

Dan dijalankan oleh sebuah sistim perekonomian yang bercirikan budaya ekonomi bangsa Indonesia, kehidupan sosial ekonomi bangsa Indonesia dan memiliki sistim keamanan bagi kekayaan sumberdaya alam milik bangsa Indonesia dan benar benar dinikmti oleh bangsa Indonesia unruk mencapai keadilan soSial dan kemakmuran bagi bangsa Indonesia  dengan penerapan pasal 33 UUD 1945 .yang dituliskan dalam cita cita Trisakti dan Nawacita oleh Sukarno

Karena itu menjadi tantangan dan keberanian kita semua kedepan sebagai bangsa Indonesia dalam era globalisasi dan menghadapi setan setan neoliberalisme baik yang ada diluar dan didalam pemerintahan. Dengan kita  berkomitmen mengembalikan Pancasila sebagai filsafat dan ideology bangsa Indonesia yang menjadi cita cita para pendiri bangsa Indonesia

Selamat Lahirnya Pancasila 1 Juni Kembali Dalam Diri Kita masing masing sebagai bangsa Indonesia

Oleh: Arief Poyuono,SE, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra