Menkoordinator Kemaritiman Rizal Ramli mendatangi gedung KPK untuk melaporkan harta kekayaannya, Jakarta, Senin (12/10/2015). Kedatangan Menko Maritim Rizal Ramli ke gedung KPK sebagai pejabat negara berhak melaporkan harta kekayaannya.

Jakarta, Aktual.com — Menteri Koordinator Bidang Kemartiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, menilai aksi penenggelaman kapal ilegal yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang berada di bawah garis koordinasinya itu sebagai shock therapy bagi para pelaku ilegal fishing.

Menurutnya, hal itupun cukup ampuh dalam mengancam kapal nakal yang berusaha mencuri ikan di perairan Indonesia.

“Koordinasi di bawah KKP selama ini kami lakukan kebijakan shock therapy dengan menenggelamkan dan menyita kapal-kapal ilegal fishing, secara umum manfaat bisa dirasakan,” kata Rizal dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR RI di gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/10).

Rizal menambahkan, kedepan yang terpenting adalah bagaimana melakukan kebijakan lanjutan agar tidak hanya mengandalkan shock therapy dalam melindungi perairan Indonesia dari ilegal fishing.

“Kita tidak bisa lima tahun hanya shock therapy saja, saatnya kita rumuskan,” ucapnya.

Berdasarkan data KKP, selama September 2015, tercatat ada 16 kapal asing tertangkap tangan melakukan tindakan illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing.

Dari 16 kapal tersebut, TNI Angkatan Laut (AL) berhasil menangkap tujuh kapal, sisanya dilakukan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (DitjenPSDKP).

Artikel ini ditulis oleh: