Jakarta, Aktual.com — Pengurus Pusat Muhammadiyah, Mustofa Nahrawardaya, menilai kematian terduga teroris Siyono, menimbulkan banyak pertanyaan.

Demikian dikatakan Mustofa, dalam diskusi bertajuk ‘Mengapa Umat Islam Selalu Terdzhalimi’, yang digelar di Masjid Nurul Islam, Islamic Center Bekasi Barat, Sabtu (9/4).

“Ada 12 Kejanggalan yang sampai hari ini tidak bisa dijawab oleh Densus dan pihak Polri,” Ujar Mustofa, yang juga pengamat terorisme.

Menurutnya, jika penjemputan secara halus yang dilakukan oleh Densus 88, tentunya mengetahui bahwa Siyono bukan orang berbahaya dan biasanya dianggap seperti informan.

“Jika dikatakan Siyono itu melawan, bagaimana? semua orang juga tahu bagaimana kerja Densus, tidak ada ceritanya ada terduga dapat lolos dari kawalan setelah ditangkap dengan cara kasar, dan biasanya terduga langsung diborgol serta dilakban mukanya,” Jelasnya.

“Kalau boleh saya ungkap, Senin nanti (11/4) hasil autopsi yang dilakukan oleh para dokter dari rumah sakit Muhammadiyah akan diumumkan. Salah satunya semua tubuhnya itu remuk, itu artinya ada penyiksaan terhadap Siyono,” tambah Mustofa.

Tokoh yang hadir pada diskusi tersebut adalah Mustofa B. Nahrawardaya,SH,MH (MPI Pimpinan Pusat Muhammdiyah), DR.Manager Nasution,MA (Komisioner Komnas HAM), Harris Azhar,SH (Koordinator Kontras), M.Kalono,SH (Advokat keluarga Siyono dan Pengamat Terorisme), dan Ust.Abu Jibril (Majelis Mujahidin).

Artikel ini ditulis oleh: