29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37711

Leo Nababan: Ical Bisa Legowo Kok!

Jakarta, Aktual.co — Langkah kubu Aburizal Bakrie (Ical) yang akan melaporkan kubu Agung Laksono ke Bareskrim, Mabes Polri terkait adanya dugaan pemalsuan surat mandat yang dilakukan Munas Ancol dinilai sebagai sikap tidak legowo.
Demikian dikatakan Ketua DPP Partai Golkar Munas Ancol, Leo Nababan ketika dihubungi, di Jakarta, Kamis (12/3).
“Aburizal ini harusnya legowo, jangan main laporkan ke Bareskrim soal pemalsuan surat mandat, ini kan masalah internal,” kata Leo.
Ia mengatakan bahwa tidak ada  pemalsuan dokumen surat mandat seperti yang ditudingkan oleh kubu Ical.
Lagipula, kata Leo, ini kan urusan internal, ibarat anak jual sapi, masa bapaknya langsung laporkan ke polisi.
“Sudahlah, mendingan Aburizal ini duduk bersama kita susun kepengurusan supaya bisa cepat kita daftarkan ke kemekumham. Kalaupun dia tidak mau, ya sudah,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Zulkifli Hasan Sebut Pertemuan dengan Agung Laksono Hal Biasa

Jakarta, Aktual.co — Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan membenarkan bahwa dirinya akan bertemu dengan Ketua Umum Golkar kubu Agung Laksono hari ini. Namun, pertemuan dirinya dengan Agung dalam kapasitas sebagai Ketua MPR RI, sehingga pertemuan itu merupakan hal yang biasa saja.
“Kalau MPR itu kan terima tamu boleh dari kelompok golongan manapun. MPR itu kan politik kebangsaan, siapapun anak bangsa boleh datang, harus kita terima,” ucap Zulkifli yang juga selaku Ketua MPR kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (12/3).
Dikatakan Zulkifli pertemuannya dengan Agung bukanlah yang pertama kali. Agung juga pernah beberapa kali menyambangi pimpinan MPR sebelum diakui sebagai Ketum Golkar oleh Kementerian Hukum dan HAM.
“Kan saya juga dulu sempat terima pak Agung kan. Diterima. Ketemu (pimpinan) DPR waktu itu juga enggak masalah,” ucapnya.
Lebih lanjut, ketika disinggung apakah safari politik yang dilakukan kubu Agung Laksono untuk mengajak PAN masuk dalam barisan Koalisi Indonesia Hebat (KIH)?. Zulkifli hanya mengatakan, PAN dalam posisi mendukung pemerintah bila memang memiliki program yang pro rakyat.
“Jangan manas-manasin lah. Koalisi berjalan dengan biasa. pemerintah kita mendukung penuh, kalau kebijakanya itu pro rakyat. kalau misalnya tidak kita kritik,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Listrik Butuh Banyak Dana, Wapres JK: Terpaksa Undang Investor Asing

Jakarta, Aktual.co — Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyayangkan kondisi kapasitas pembangkit listrik Indonesia yang selama satu abad ini hanya mampu mencapai sekitar 45 ribu megawatt (MW). Untuk itu, Pemerintah berupaya menggenjot pembangunan pembangkit listrik hingga dua kali lipat.

“Selama satu abad, pemerintah dan PLN hanya mampu bangun 45.000 MW. Dalam 10 tahun ke depan, kita harus bangun pembangkit listrik paling tidak 200% dari itu,” kata JK di Kantor Pusat PLN, Kamis (12/3).

Ia mengatakan, Pemerintah memiliki program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW dalam lima tahun ke depan. Sebagian besar, pembangkit listrik diharapkan dibangun oleh pihak swasta.

“Jadi 35.000 MW ini mendesak, harus kita dorong benar-benar. Karena jika program 10.000 MW tidak didorong, sehingga kita kekurangan listrik,” ucapnya.

Ia menjelaskan, dikarenakan Pemerintah dan PLN tidak memiliki dana yang cukup untuk membangun target pembangunan pembangkit tersebut, maka dari itu sebanyak 25.000 MW dari program pembangkit listrik 35.000 MW akan ditawarkan ke pihak swasta.

“Uangnya PLN dan pemerintah tidak cukup, butuh Rp400-500 triliun untuk bangun 35.000 MW. Makanya, sebagian besar kita undang swasta, kita terpaksa undang asing, kita butuh listrik yang banyak. Sekarang kalau ada orang yang mau bangun listrik beri saja, jangan dipersulit,” tandas JK.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

TPPU Nazruddin, KPK Periksa Dua Saksi

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) teruskan melakukan penyelidikan kasus dugaan penerimaan hadiah menyangkut pelaksanaan proyek PT Duta Graha Indah (DGI), dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) pembelian saham PT Garuda yang menjerat Muhammad Nazaruddin.
Kali ini KPK memanggil dua saksi yang dianggap mempunyai informasi mengenai kasus tersebut. Dua saksi yang dipanggil KPK yakni Direktur PT Yorisda Abadi, Sabrina serta satu orang dari pihak swasta, Bayu Wijokongko.
“Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka MNZ (M Nazaruddin),” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha di gedung KPK, Kamis (12/3).
Seperti diketahui, bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin sudah menjadi terpidana dalam kasus dugaan suap Wisma Atlet Sea Games Palembang, Sumatera Selatan. Untuk kasus ini, KPK menemukan beberapa bukti kuat untuk menetapkan Nazaruddin sebagai tersangka.
Setelah ditelisik, suami Neneng Sri Wahyuni itu diduga telah melakukan pencucian uang. Pasalnya, dia membeli saham PT Garuda Indonesia dengan hasil tindak pidana korupsi terkait pemenangan PT DGI sebagai pelaksana proyek wisma atlet Sea Games 2011.
Bukan hanya itu, Nazaruddin juga menerima suap pemenangan PT DGI berupa cek Rp 4,6 miliar. Terungkapnya dugaan TPPU Nazaruddin ini lantaran keterangan Yulianis dalam persidangan kasus dugaan suap wisma atlet.
Pada kesaksiannya, bekas Wakil Direktur Keuangan Permai itu memberikan pernyataan bahwa lima perusahaan di bawah kendali Permai Grup milik M Nazaruddin telah membeli saham PT Garuda Indonesia senilai Rp 300,8 miliar pada tahun 2010.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Apindo Bantah Pelemahan Rupiah Baik Untuk Ekspor

Jakarta, Aktual.co — Anjloknya nilai tukar Rupiah hingga di atas level Rp13.000 per Dolar Amerika Serikat (AS) dikatakan pemerintah dapat membawa dampak yang positif bagi industri ekspor dan dapat menahan impor.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Haryadi Sukamdani mengatakan pelemahan Rupiah kali ini tidak sepenuhnya bagus untuk ekspor. Berdasarkan data yang ada, unit produk ekspor tidak banyak mengalami peningkatan.

“Seolah-olah dengan pelemahan Rupiah ekspor kita diuntungkan, ini lebih ke nilai absolutenya, nilai unit produknya tidak berubah,” ujar Ketua Apindo Haryadi di Jakarta, Kamis (12/3).

Lebih lanjut dikatakan dia, pelemahan Rupiah dan lambatnya peningkatan unit produk ekspor menandakan industri manufaktur yang menurun.

“Kalau rupiah dibiarkan melemah terus, efeknya terhadap industri tidak bagus karena secara makro kita punya nilai impor itu signifikan juga, manufaktur kita bahan bakunya impor, jadi harus hati-hati.”

Oleh karena itu, seharusnya pemerintah pusat dan daerah bisa berkoordinasi dengan baik mengatasi pelemahan Rupiah. Salah satunya, kata dia, dengan keberpihakan pemerintah terhadap ekspor.

“Karena industri manufaktur yang paling strategis itu padat karya, karena bisa menghasilkan ekspor yang besar, tapi sekarang malah menurun sejak lima tahun terakhir,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

AS Kirim Dron dan Humvee Lapis Baja ke Ukraina

Jakarta, Aktual.co — Amerika Serikat mengerahkan drone dan kendaraan Humvee lapis baja ke wilayah Ukraina. Bantuan kepada tentara Ukraina itu untuk memukul mundur pasukan pemberontak pro Rusia.

Bantuan AS itu telah dibahas di telepon antara Wakil Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko. Paket bantuan tersebut termasuk sistem pesawat tak berawak (drone) jenis Raven mini yang dapat diluncurkan dengan tangan, radio, radar penangkal mortir, 30 kendaraan Humvee lapis baja dan 200 kendaraan biasa.
 
Washington dan sekutu NATO lainnya telah menyalurkan bantuan keamanan ke Ukraina senilai lebih dari US$ 100 juta. Namun, AS menegaskan, bantuan militer itu sifatnya non-mematikan.
 
“Sementara kami tetap percaya bahwa tidak ada resolusi militer untuk krisis ini, Ukraina memiliki hak untuk membela diri,” kata pejabat AS.

Peralatan perang itu diberikan ke Ukraina untuk melakukan perlawanan bagi pemberontak.

Untuk diketahui, ketegangan kembali terjadi antara Rusia dan Barat dalam beberapa pekan terakhir, meskipun 12 Februari gencatan senjata untuk menghentikan permusuhan.

Sejak itu yang berperang terus, Moskow telah ditarik dari Perjanjian landmark di Pasukan Konvensional di Eropa dan Amerika Serikat telah mulai mengerahkan 3.000 tentara di latihan tiga bulan ke wilayah Baltik. (Laporan: Wisnu Yusep)

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain