28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38978

GAPKI Keberatan Target Ekspor CPO Capai USD36 Miliar

Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan ekspor CPO dan turunannya sebesar USD36 miliar selama lima tahun atau sampai 2019. Namun, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengatakan angka tersebut terlalu memberatkan.

“Kita sepenuhnya mendukung target tersebut, tapi kalau sampai USD36 miliar itu saya rasa berat sekali,” ujar Direktur Eksekutif GAPKI, Fadhil Hasan di kantor GAPKI Jakarta, Jumat (30/1).

Lebih lanjut dikatakan dia, target tersebut dinilai memberatkan karena angkanya mencapai dua kali lipat ekspor tahun lalu, yakni USD21 miliar. Selain itu, menurutnya tren pertumbuhan ekonomi dunia yang menurun juga mebjadi salah satu alasannya.

“Kalau dilihat prediksi 2019, total ekspornya hanya 24 juta ton. Pertumbuhan ekonomi juga sudah dikoreksi IMF jadi 3,5 persen dari sebelumnya 3,8 persen, ekonomi China dan Eropa juga melambat,” kata Fadhil.

Fadhil menambahkan, harga antara CPO dan minyak nabati lainnya, seperti kedelai juga mempengaruhi target ekspor tersebut.

“China dan India lebih prefer impor CPO kalau harganya tinggi, kalau harganya beda sedikit mereka lebih pilih kedelai,” pungkasnya

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

DKI Targetkan Autodebet PKL di 2015

Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan penerapan sistem pembayaran retribusi melalui autodebet terhadap seluruh pedagang kaki lima (PKL) di wilayah ibu kota itu pada 2015.

“Kalau tahun ini seluruh pedagang sudah terbiasa dengan retribusi autodebet, maka transaksi non tunai sudah bisa diterapkan pada 2016,” kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (30/1).

Terkait rencana tersebut, mantan Bupati Belitung Timur itu pun meminta agar Bank DKI mempercepat proses pendataan terhadap para pedagang untuk kemudian dibuatkan rekening.

“Apabila para pedagang sudah punya rekening bank, maka pembayaran retribusi secara autodebet pun bisa segera diterapkan, dan data-data pedagang juga sudah tersimpan dengan baik dalam sistem pendataan Bank DKI,” ujar Basuki.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Joko Kundaryo menuturkan sampai dengan saat ini, baru sekitar 12.000 PKL yang didata oleh Bank DKI dari total keseluruhan sekitar 200.000 pedagang.

“Tentunya, kami akan berupaya mencapai target tersebut. Sekaligus hal itu juga bertujuan untuk mengembangkan penerapan transaksi non tunai antara pembeli dan pedagang,” tutur Joko.

Ke depan, dia mengungkapkan, sebelum berbelanja para pembeli akan diberikan voucher untuk berbelanja, sehingga tidak lagi menggunakan uang tunai.

“Jadi, sebelumnya pembeli harus menukarkan uang tunai dengan sebuah voucher belanja. Jadi, tidak ada lagi yang menggunakan transaksi uang tunai,” ungkap Joko.

Penerapan sistem pembayaran melalui autodebet telah lebih dulu diberlakukan di lokasi binaan PKL ikan hias di Jalan Gunung Sahari 7A, Jakarta Pusat.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Kemensos Bakal Pulangkan 50.000 TKI

Jakarta, Aktual.co — Kementerian Sosial menargetkan memulangkan 50.000 tenaga kerja Indonesia (TKI) bermasalah yang ditampung di Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) ke daerah asal mereka.

“Target semula 15.000, tapi sekarang menjadi 50.000,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Jakarta, Jumat (30/1).

Pemulangan tersebut akan berkoordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

Selama ini TKI bermasalah yang dideportasi dari Malaysia melalui RPTC Tanjung Pinang Kepulauan Riau, dan menjadi tugas Kemensos memulangkan mereka ke daerah asal.

Setelah dipulangkan, mereka juga mendapat bantuan modal usaha dari Kemensos sebesr Rp3 juta per orang, namun tanpa pelatihan kerja modal tersebut tidak maksimal dikelola.

Dengan koordinasi bersama Kemenaker dan BNP2TKI diharapkan setelah mereka pulang diberi pelatihan kerja, setelah itu baru mendapat bantuan modal dari Kemensos.

“Kita sudah koordinasi dengan Kemenaker dan BNP2TKI, yang akan siapkan program untuk melatih mereka,” tambah Khofifah.

Diharapkan, ketika mereka sudah siap mandiri di dalam negeri, mereka tidak akan ke luar ngeri lagi menjadi pekerja ilegal atau yang tidak mempunyai keahlian.

“Sehingga potensi terjadinya masalah di kemudian hari bisa berkurang,” ujar Khofifah.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Sudah Mundur Tapi Masih Urusi KPK, Bibit: Sikap BW Diluar Nalar

Jakarta, Aktual.co — Bambang Widjojanto resmi menyodorkan surat pengunduran diri sebagai komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi. Meski sudah menyodorkan surat mundur, namun Bambang masih ikut terlibat aktif dalam mengambil kebijakan di lembaga tersebut.
Pimpinan KPK jili II Bibit Samad Riyanto menilai, apa yang dilakukan oleh Bambang Widjojanto diluar nalar.
“Itu (apa yang dilakukan Bambang) tidak masuk nalar. Kalau caranya seperti itu, Pak Jokowi bisa dong minta mundur dari selama menjadi gubernur, terus dia gak jadi Presiden masuk lagi jadi Gubernur,” kata Bibit ketika dihubungi Aktual.co, Jumat (30/1).
Dia menilai, apa yang dilakukan oleh Bambang Widjojanto itu tak beretika. Karena sebagai pimpinan dia sudah menarik diri. “Kalau di KPK seperti itu bisa, cuma ini soal etika saja. Coba tanyakan ke pak Bambang, dia kan doktor, pantas tidak?,” kata dia.
Ketika dia sudah menyetakan mundur, sambung Bibit, seharusnya dia tak mencampuri urusan KPK lagi. Telebih soal mengurusi kasus-kasus yang saat ini tengah digarap oleh lembaga tersebut.
“Ya secara etika, kalau dia sudah menyatakan mundur, sudah lepas secara urusan KPK,” kata dia. 

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Soal Banjir, Warga Kosambi Tagih Janji Pemkab Tangerang

Jakarta, Aktual.co — Warga Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, menagih janji para politisi untuk mengatasi banjir di Desa Dadap akibat Laut Jawa Pasang sehingga merendam rumah mereka dengan ketinggian air mencapai 1,1 meter.

“Kami sangat menyesalkan janji kampanye anggota DPRD untuk membuat saluran pembuang tapi tidak ada realisasinya,” kata Suwardi (48), warga Kosambi di Tangerang, Jumat (30/1).

Menurut dia, akibat banjir itu banyak warga lainnya yang meninggalkan rumah untuk mengungsi ke tempat keluarga atau rumah ibadah.

Pernyataan tersebut terkait ratusan rumah penduduk di Kecamatan Kosambi, terendam air dengan ketinggian mulai dari 50 cm hingga mencapai 1,1 meter akibat Laut Jawa pasang.

Camat Kosambi Bambang Misbahudin mengatakan pihaknya telah mendata terdapat tiga desa yang rumahnya sudah dipenuhi air.

Sedangkan lokasi yang terendam itu berada di Desa Salembaran Jaya, Desa Dadap dan Salembaran Jati serta terparan di Kampung Ceng In, Desa Dadap dengan ketinggian air 1,1 meter.

Namun ketinggian air terus bertambah bila malam hari karena laut pasang biasanya terjadi diatas pukul 22.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB.

Demikian pula akibat laut pasang juga menimpa puluhan rumah penduduk di Desa Dadap lainnya yang berdekatan dengan Bandara internasional Soekarno-Hatta.

Pernyataan serupa juga diutarakan Masnaid (49) dan Casman (39) korban banjir yang mengharapkan legislator Kabupaten Tangerang turun ke lokasi untuk mengurangi penderitaan mereka.

Padahal ketika kampanye, terutama bagi politisi dari daerah pemilihan Kosambi dan Kecamatan Teluknaga bahwa mereka memberikan harapan kepada warga yang mayoritas nelayan itu untuk memperbaiki pemukiman nelayan.

Casman mengatakan salah satu penyebab banjir karena rumah warga yang semula terletak pada satu hamparan kemudian menjadi rendah akibat adanya proyek pengembang membangun perumahan mewah .

Bahkan di lokasi rendaman laut pasang itu tidak terdapat saluran pembuang maka air berkumpul di sekitar pemukiman.

“Harapan kami agar politisi membantu membuatkan saluran pembuang atau membelikan pompa penyedot seperti janji saat kampanye,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Presiden Tolak Grasi, Kejagung Segera Eksekusi 11 Terpidana Mati

Jakarta, Aktual.co — Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah menyiapkan eksekusi terhadap gelombang kedua 11 terpidana mati. Tujuh diantaranya merupakan warga negara Asing (WNA), namun untuk waktu dan tepatnya masih dalam pembahasan.
Eksekusi mati gelombang kedua itu berdasarkan Keputusan Presiden yang telah menolak grasi 11 terpidana mati.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Tony Tribagus Spontana mengatakan, ‎pihaknya hingga saat ini telah menerima 11 Keppres yang menolak permohonan grasi terpidana mati. “11 itu terdiri dari 8 kasus narkotika dan 3 kejahatan pembunuhan,” katanya saat ditemui dikantornya, Jumat (30/1).
Dirincikan Tony, dari delapan kasus narkotika terdiri atas Tujuh terpidana mati berasal dari warga negara Asing dan satu warga negara Indonesia.‎ “Ketujuh WNA itu1 dari Brazil, 1 dari Prancis, 1 Pilipina, 1 Ghana, 1 Nigeria, dan 2 Australia‎,” paparnya.
Meski begitu, Tony mengaku belum mengetahui kapan waktu dan tempat pelaksanaan eksekusi tersebut. Tetapi yang jelas eksekusi mati akan dijalankan usai tahapan evaluasi ekskusi mati gelombang pertama.”Tanggalnya sampai hari ini masih belum ditentukan, sampai hari ini kejagung belum menentukan kapan eksekusi berikutnya,” ujarnya.
Ditanyakan soal PK yang diajukan dua terpidana mati yang berasal dari Australia akan menghabat pelaksanaan eksekusi mati, Tony menegaskan bahwa norma yang berlaku adalah PK tidak menghalangi eksekusi, apalagi kemudian yangbersangkutansudah menerima Keppres yang menolak permohonan grasinya.
“jadi kita memakai acuan keputusan  bersama antara Jaksa Agung, Menkumham dan Menkopolhukam,MA yang diputuskan pada pada tanggal 9 januari lalu,” tegasnya.
Berikut ‎sebelas nama terpidana mati yang grasinya ditolak Presiden Joko Widodo :
Keppres 28/G 2014Syofial alias Iyen bin Azwar (WNI) kasuspembunuhan berencana
Keppres 31/G 2014Mary Jane Fiesta Veloso (WN Filipina) kasus narkotika
Keppres 32/G 2014Myuran Sukumaran alias Mark (WN Australia) kasus narkotika
Harun bin Ajis (WNI) kasus pembunuhanberencana
Sargawi alias Ali bin Sanusi (WNI) kasuspembunuhan berencana
Keppres 35/G 2014Serge Areski Atlaoui (WN Prancis) kasus narkotika
Keppres 1/G 2015Martin Anderson alias Belo (WN Ghana) kasusnarkotika
Keppres 2/G 2015Zainal Abidin (WNI) kasus narkotika
Keppres 4/G 2015Raheem Agbaje Salami ‎(WN Cordova) kasusnarkotika
Keppres 5/G 2015Rodrigo Gularte (WN Brazil) kasus narkotika
Keppres 9/G 2015Andrew Chan (WN Australia) kasus NarkotikaKPK: 

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain