26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39005

Genjot Ekspansi Bisnis, Wika Sasar Aljazair, Timor Leste dan Myanmar

Jakarta, Aktual.co — Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk Bintang Perbowo mengatakan bahwa pihaknya akan terus merambah bisnis perseroan ke luar negeri. Saat ini, Wijaya Karya tengah mengembangkan beberapa proyek di Timur Tengah juga Asia Tenggara.

“Untuk proyek luar negeri kami ada beberapa. Kami tengah mengembangkan tiga tower apartemen di Aljazair, setelah sebelumnya Wika juga mendapatkan tender untuk membangun proyek jalan tol (highway) di negara Timur Tengah itu,” kata Bintang dalam jumpa persnya di Jakarta, Kamis (29/1).

“Pertama di Aljazair kita membangun 3 tower perumahan di sana. Nilainya yang satu sudah ketahuan Rp350 miliar, yang lain kira-kira sama seperti itu. Jadi total Rp1 triliun,” sambung Bintang.

Ia melanjutkan, selain itu di Timor Leste perseroan juga baru saja mendapatkan kontrak untuk membangun bandar udara dengan nilai kontrak sebesar Rp92,7 juta dolar.

“Kira-kira Rp1,1 triliun sampai Rp1,2 triliun. Yang ketiga adalah Myanmar yang menjadi bidikan ekspansi Wika,” jelasnya.

Dikatakannya, di Myanmar, Wika akan membangun pabrik beton untuk memasok kebutuhan beton dan material infrastruktur khususnya di Myanmar.

“Yang Myanmar kita sudah dapat kontrak, kita mendirikan pabrik beton di sana. Potensinya masih sangat besar untuk proyek beton dan jembatan di sana,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Anggaran Tiga Miliar untuk Program Pasar Bebas Formalin di DKI

Jakarta, Aktual.co —Dinas Kelautan dan Perikanan DKI Jakarta siapkan anggaran Rp3 miliar untuk program bebaskan pasar tradisional dari formalin dan bahan kimia berbahaya. 
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DKI, Darjamuni mengatakan anggaran sebesar itu ditujukan untuk pengawasan, media tes dan operasional untuk menjalankan‎ program pasar bebas formalin di DKI.
“Itu bukan dialokasikan untuk monitoring saja, tapi buat operasional, media tes di UPT dan sebagainya,” ujar dia, di DPRD DKI, Kamis (29/1).
Dinas Kelautan akan menggandeng salah satu BUMD DKI, yakni PD. Pasar Jaya dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). PD Pasar Jaya dilibatkan untuk menentukan lima pasar yang akan dijadikan sebagai uji coba awal. 
‎”Saya lagi kumpul terus ini dengan PD Pasar Jaya. Kira-kira untuk tahun 2015, pasar apa saja yang bakal jadi percontohan. Kita sedang data semua pasar itu”  kata Darjamuni.
Sedangkan ‎BPOM akan melakukan pengawasan produk dan komoditi di pasar tradisional yang akan dipilih sebagai sampel.
‎”Jadi ini terpadu kita akan libatkan suku dinas, Unit Pelaksana Teknis (UPT), termasuk juga BPOM,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

DPR Sepakat Patok Harga Minyak Mentah di USD60 per Barel

Jakarta, Aktual.co — Komisi VII DPR dan Kementerian ESDM menyepakati harga minyak Indonesia (Indonesia crude price/ICP) dalam RAPBN Perubahan 2015 sebesar 60 dolar per barel. Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan pemerintah memprediksi ICP pada 2015 berkisar 55-60 dolar per barel.

“Kalau mayoritas Anggota Komisi VII DPR pada angka 60 dolar per barel, kami juga sepakat,” ujar Menteri ESDM Sudirman Said saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Kamis (29/1).

Ia juga mengakui, ICP 60 dolar per barel juga sudah melalui konsultasi dengan Kementerian Keuangan dan instansi lainnya. Kesepakatan ICP 60 dolar per barel berarti lebih rendah dari usulan pemerintah sebelumnya sebesar 70 dolar per barel.

“Harga 70 dolar per barel ditetapkan saat November-Desember tahun lalu. Sekarang, realitasnya harga minyak sudah merosot jauh,” ujar Sudirman.

Dalam raker tersebut, delapan dari 10 fraksi menginginkan ICP sebesar 60 dolar per barel. Hanya Fraksi Gerindra menginginkan ICP 55 dolar per barel dan Hanura 57 dolar per barel.

Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Gerindra Kardaya Warnika mengatakan, harga minyak memang sulit diprediksikan.

“Namun, harga 60 dolar per barel cukup realistis,” katanya.

Sementara, Anggota Komisi VII DPR dari Partai Nasdem Kurtubi mengatakan, ke depan, harga minyak bakal tetap rendah menyusul kelebihan pasokan “shale oil” dari AS. Ditambah lagi kecenderungan negara-negara produsen minyak yang belum mau mengurangi produksinya.

“ICP 60 dolar sudah sesuai usulan kami,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Ombudsman Akan Teliti Mal Administrasi Penangkapan BW

Jakarta, Aktual.co — Komisioner Ombudsman RI bidang pengawasan Pranowo Dahlan menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti dugaan adanya substansi mal administrasi yang di lakukan Bareskrim Mabes Polri.
“Kita akan segera menginvestigasi adanya mal administrasi yang di duga di lakukan mabes polri,” ujar Dahlan, di Kantornya, Jakarta, Kamis (29/1).
Meski deimikan, ketua tim penanganan kasus BW ini, enggan menjelaskan subtansi administrasi apa saja yang di langgar oleh bareskrim mabes polri terkait dugaan kasus tersebut.
Dia menambahkan, jika substansi administrasi tersebut di sebutkan akan di kuatirkan akan mengganggu investigasi dan pihak bareskrim mabes polri bisa merubah data administrasi yang di keluarkan lalu untuk kasus BW.
“Kita tidak dapat menyebutkan substansinya, tidak bisa kita ekspos karena masih dalam investigasi,” ucap Pranowo.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Cincin 200 Kali Lebih Besar, Planet ‘Super Saturnus J1407b’ Ditemukan!

Jakarta, Aktual.co — Para Astronom telah menemukan sebuah Planet di luar Tata Surya kita (ekstra surya) dengan sistem cincin besar yang jauh lebih besar dari Planet Saturnus.

“Planet ini jauh lebih besar dari Jupiter atau Saturnus, dan sistem cincin ini adalah sekitar 200 kali lebih besar dari cincin Saturnus saat ini,” ungkap Dr. Eric Mamajek, Profesor fisika dan astronomi dari University of Rochester dan pemimpin tim Astronom, dalam sebuah pernyataan tertulis.

“Anda bisa menganggapnya sebagai semacam Super Saturnus.”

Sistem cincin – yang pertama yang pernah ditemukan di luar sistem Tata Surya kita – ini diyakini terdiri dari 37 cincin, yang masing-masing puluhan juta mil lebarnya. Ia memiliki diameter sekitar 75 juta mil. Sistem tersebut diyakini mengandung massa seperti Bumi- nilai partikel debu, berdampingan dengan Bulan di luar Tata Surya.

Planet Ekstra Surya yang mengusung cincin terbesar itu dijuluki “J1407b”, telah diperkirakan setidaknya empat kali lebih besar dari Planet Jupiter.

Mamajek bersama timnya berhipotesis, tentang keberadaan sistem cincin pada tahun 2012, ketika mereka melihat Gerhana ‘J1407’, Bintang seperti Matahari muda yang terletak 420 tahun cahaya dari Bumi. Gerhana muncul seperti yang disebut Bintang “Light Curve”, grafik kecerahan Bintang yang ditangkap lebih dari dua bulan.

“Gerhana berlangsung selama beberapa minggu, tetapi Anda bisa melihat perubahan yang cepat pada skala waktu puluhan menit sebagai akibat dari struktur halus di cincin tersebut,” papar Dr. Matthew Kenworthy, Astronom di Observatorium Leiden di Belanda bersama anggota dari tim, mengatakan dalam pernyataan tersebut.

“Bintang tersebut terlalu jauh serta mengamati cincin secara langsung, tapi kita bisa membuat model rinci berdasarkan variasi kecerahan yang cepat dalam cahaya bintang yang melewati sistem cincin.”

Model rekayasa dari peneliti membantu tim memperkirakan massa ‘J1407b’ dan ukuran sistem cincin. Hal ini juga mengungkapkan suatu kejadian yang jelas, menunjukkan adanya ‘satelit ukiran’ jalan melalui cincin.

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang Planet unik tersebut dan cincin-nya, para Astronom meminta ilmuwan untuk membantu memantau cahaya yang datang dari ‘J1407’.

Penelitian tersebut sudah dipublikasikan dalam Astrophysical Journal.

Artikel ini ditulis oleh:

DKI Ingin Pasar Tradisional Bebas dari Formalin

Jakarta, Aktual.co —Dinas Kelautan dan Perikanan DKI ingin pasar tradisional di Jakarta bebas dari formalin dan produk-produk berbahaya. Untuk mewujudkannya, Dinas Kelautan akan gandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI, yakni PD Pasar Jaya.
“Saya punya target pokoknya setiap wilayah itu minimal ada lima pasar tradisional yang bebas dari formalin dan produk berbahaya lainnya,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DKI, Darjamuni, di Jakarta, Kamis (29/1).
‎Kata dia, pencanangan pasar bebas formalin dan produk berbahaya ‎merupakan bentuk ketahanan pangan yang merupakan program prioritas Dinas Kelautan dan Perikanan DKI. 
‎”Kita akan awasi semua produk-produk dan komoditi di pasar-pasar, baik itu peternakan, perikanan dan sayuran. Apakah ada sayur mengandung pestisida, ikan mengandung formalin, itu target kita,” ucap dia. 
‎Meskipun direncanakan di seluruh 5 Wilayah DKI Jakarta, upaya pencanangan akan dilakukan secara bertahap.  Sebagai tahap awal, satu wilayah ditargetkan memiliki lima pasar tradisional yang bebas formalin dan produk berbahaya.
‎”Dalam sebulan kita cek terus. Begitu setahun hasilnya negatif semua, baru kita berani untuk ‘declare’. Setelah itu, pengawasan selanjutnya akan kita tingkatkan ke lima pasar yang kita ujicoba di tiap wilayah itu,” ujar dia. 

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain