26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39345

Jaksa Agung Tak Peduli Protes Hukuman Mati

Jakarta, Aktual.co — Jaksa Agung RI HM Prasetyo menegaskan tidak akan pernah surut untuk melaksanakan eksekusi terhadap terpidana mati kasus narkoba meski ada protes dari sejumlah negara yang warganya dieksekusi.
“Kita tidak akan pernah surut,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin (19/1).
Ia menjelaskan eksekusi itu merupakan hukum positif yang berlaku di tanah air hingga siapa pun harus menghormatinya seperti Indonesia menghargai hukum di negara lain.
Hal itu, kata dia, merupakan etika pergaulan internasional yang harus dihargai. “Itu merupakan etika pergaulan internasional,” tegasnya.
Kejagung sendiri sudah melakukan eksekusi terhadap enam terpidana mati di Nusakambangan dan Boyolali, Jawa Tengah pada Minggu (18/1) dinihari.
Kelima terpidana mati itu, Namaona Denis (48), Warga Negara Malawi, Marco Archer Cardoso Moreira (53), WN Brazil, Daniel Enemuo alias Diarrassouba Mamadou (38), WN Nigeria, Ang Kiem Soei alias Kim Ho alias Ance Tahir (62), WN Belanda, dan Rani Andriani alias Melisa Aprilia, WN Indonesia. Kemudian, di Boyolali, Tran Thi Bich Hanh, (37), WN Vietnam.
Seperti diketahui, dampak dari eksekusi itu, dua duta besar negara sahabat, yakni, Brazil dan Belanda meninggalkan Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Ingat!Plt Kapolri Tak Bisa Ambil Kebijakan Strategis

Jakarta, Aktual.co — Pakar hukum tata negara Universitas Islam Sultan Agung Semarang Dr Rahmat Bowo menegaskan Pelaksana Tugas (Plt) Kapolri tidak bisa mengambil kebijakan yang bersifat strategis.
“Plt itu kan ditunjuk jika belum ada pejabat definitif yang diangkat, atau pejabat definitif berhalangan tetap. Jadi, kewenangan Plt sangat terbatas,” katanya di Semarang, Senin (19/1).
Sebagai pejabat sementara, kata dia, Plt tidak bisa mengambil kebijakan-kebijakan strategis, seperti merombak struktur di kepolisian dan melakukan mutasi pejabat di lingkungan Kepolisian.
Menurut dia, penundaan pelantikan Komjenpol Budi Gunawan sebagai Kapolri dan menunjuk Komjenpol Badrodin Haiti sebagai Plt Kapolri merupakan hak prerogatif yang dimiliki Joko Widodo selaku Presiden.
Meski DPR sudah menyetujui Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri, kata dia, hak prerogatif Presiden untuk melantik atau menunda pelantikannya sehingga tidak melanggar secara hukum normatif.
Menjadi persoalan, kata dia, jika Kapolri terpilih “clear” dan tidak memiliki masalah tetapi ditunda dilantik, tetapi berbeda soal jika pertimbangannya karena Kapolri terpilih terkena masalah hukum.
“Kelemahannya, Plt itu terbatas masa jabatannya. Jadi, harus diperpanjang terus, misalnya satu tahun, dua tahun, dan seterusnya. Kelemahan lainnya, kewenangan Plt juga terbatas,” tukasnya.
Di sisi lain, kata pengajar Fakultas Hukum Unissula itu, Plt Kapolri harus menjalankan tugas sembari menunggu Kapolri terpilih menyelesaikan proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Permasalahannya, berapa lama? Doakan saja tidak lama. Masalahnya, kalau terlalu lama, sementara petinggi Polri dijabat Plt yang memiliki kewenangan terbatas tentu juga menimbulkan problem,” katanya.
Secara hukum administratif, kata dia, Komjen Badrodin Haiti selaku Plt Kapolri hanya berwenang sebatas menjalankan roda organisasi sebagaimana biasa, kecuali mengambil kebijakan-kebijakan strategis.
“Kecuali, kondisi darurat dan mengharuskan Plt Kapolri mengambil kebijakan strategis, misalnya ada konflik di suatu daerah. Itu pengecualian. Sebab, keputusan strategis harus diambil,” tegas Rahmat.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Eksekusi Mati Untuk Mengatrol Citra Jokowi

Jakarta, Aktual.co — Eksekusi mati enam terpidana narkoba yang dilakukan pada Minggu (18/1) dini hari, dinilai oleh sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kemanusiaan sebagai cara untuk mengatrol citra presiden Joko Widodo.
Wakil Direktur Human Right Work Group (HRWG) Choirul Anam di Jakarta, Senin (19/1), mengatakan kebijakan eksekusi mati tersebut digunakan untuk mengontrol citra presiden di tengah terpaan kabar negatif seputar pencalonan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).
Sementara itu Direktur Eksekutif Imparsial Poenky Indarti berpendapat eksekusi hukuman mati dilakukan agar Jokowi mendapatkan citra tegas di masyarakat.
“Menurut penelitian kami, ketika presiden memerintahkan eksekusi mati itu sedang membutuhkan panggung,” kata dia.
Ia mencontohkan saat mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan eksekusi mati terpidana pada saat 2004 dan 2008. Menurut Poenky, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan citra politik SBY sebelum pemilihan umum pada 2004 dan 2009.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Hafid Abbas yang menolak hal yang berkaitan dengan HAM dijadikan alat politik.
“Kami menolak tegas hak asasi manusia dipolitisasi,” kata dia.
Pada hari ini Komnas HAM bersama sejumlah LSM seperti Migrant Care, Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Setara Institute, LBH Masyarakat, Imparsial, dan Human Right Watch memprotes tindakan pemerintah yang mengeksekusi mati terpidana narkoba pada Minggu (18/1).
Menurut Komnas HAM dan sejumlah LSM tersebut, eksekusi mati merupakan tindakan yang tidak tepat untuk memberantas peredaran narkoba di Indonesia.
Seperti diketahui, enam terpidana narkoba telah dieksekusi mati secara bersamaan pada Minggu dini hari.
Lima terpidana bernama Ang Kim Soei (Belanda), Namaona Denis (Malawi), Marco Archer Cardoso Mareira (Brasil), Daniel Enemua (Nigeria), dan Rani Andriani (Indonesia) telah dieksekusi mati di Nusakambangan.
Sementara satu terpidana bernama Tran Thi Bich Hanh (Vietnam), telah dieksekusi di Boyolali, Jawa Tengah.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Proyek Internet Cepat Antar Planet, Bantu Danai Kolonisasi Manusia di Mars

Jakarta, Aktual.co — Miliuiner dan CEO, Tesla Motors and SpaceX,  Elon Musk berencana akan meluncurkan proyek baru, pada Jumat (16/1) lalu. Proyek tersebut bertujuan membangun sistem satelit dalam membawa- kecepatan Internet berkapasitas tinggi – ke seluruh Planet.

Dia mengumumkan, ide brilliannya tersebut akan diluncurkan saat peresmian dan pengguntingan pita kantor baru SpaceX di kota Seattle, Amerika Serikat.

Terobosan baru ini menjadi salah satu program perusahaan perjalanan ruang angkasa swasta AS. Perusahaan berencana untuk menempatkan ratusan satelit ke orbit sekitar Bumi – mengitari planet sekitar 750 mil di atas permukaan- lebih dekat dengan satelit komunikasi yang mengudara pada ketinggian 22.000 mil di angkasa.

Tujuan dari proyek tersebut untuk mempercepat arus data dan memberikan internet berkecepatan tinggi yang diperuntukkan untuk 3 miliar warga dunia yang masih memiliki akses lambat ke Web. Menurut  Bloomberg Businessweek’s, Musk melibatkan musisi Ashlee Vance dalam proyeknya di bulan Mei ini.

“Fokus kami adalah menciptakan sistem komunikasi global yang akan lebih cepat dan besar dari apa yang telah ada pada saat ini,” kata musisi Vance.

Namun demikian, pihak SpaceX tidak menanggapi permintaan wawancara dari jurnalis setempat (The Huffington Post) pada Sabtu pagi.

Sebelumnya, Musk mengatakan, akan memakan waktu setidaknya lima tahun untuk menyempurnakan generasi pertama satelit. Proyek tersebut bisa memakan waktu hingga 15 tahun untuk mencapai hasil maksimal. Upaya Musk meletakkan dasar Internet antar planet pertama.

Awal bulan Januari, rencana Musk mensupport bagi tim koloni menjelajah Mars, pada akhir tahun 2015. Jaringan satelit yang berasal dari Bumi, menghadirkan internet berkecepatan tinggi dari Cleveland ke Kampala, yang menuju terhubung ke pendudukan manusia di Planet Merah.

“Misi ini menjadi penting untuk Mars, dimana diperlukan jaringan komunikasi global,” kata Musk.

“Saya pikir ini perlu dilakukan, dan saya tidak melihat orang lain yang melakukannya.”

Kata Musk, proyeknya menelan biaya antara 10 miliar dolar AS dan  15 miliar dolar AS. Namun demikian, pendapatan yang dihasilkan dari layanan proyeknya akan membantu mendanai kolonisasi di Mars.

Yang pasti, kata ia, proyek ini adalah rencana jangka panjang. Perusahaan pertama harus membuat roket yang sempurna, yang akan memungkinkan perjalanan berbiaya murah ke permukaan Planet Mars.

Sekedar informasi, SpaceX sudah meluncurkan sebuah pesawat percobaan ke Stasiun Antariksa Internasional (International Space Station) pada Sabtu lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

LP Kerobokan Belum Terima Perintah Eksekusi Mati Myuran ‘Bali Nine’

Denpasar, Aktual.co — Grasi yang diajukan terpidana mati asal Australia, Myuran Sukumaran telah ditolak oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Artinya, sindikat narkotika internasional yang tergabung dalam ‘Bali Nine’ tetap dihukum mati.
Kendati begitu, Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIA Kerobokan Denpasar, belum menerima perintah eksekusi mati.
Kepala LP Kerobokan Denpasar, Sudjonggo mengaku hingga saat ini belum ada perintah mengenai rencana eksekusi mati Myuran.
“Belum ada perintah soal itu (eksekusi),” kata Sudjonggo, Senin (19/1). Sudjonggo belum bisa mengonfirmasi lebih jauh kapan dan di mana lokasi eksekusi mati Myuran lantaran belum mendapat perintah eksekusi mati.
Ia pun mengaku belum melakukan persiapan apapun terkait eksekusi mati Myuran. Myuran sendiri masih melakukan aktivitas seperti biasa. Tak ada perubahan perilaku narapidana Aussie tersebut. “Aktivitasnya biasa, normal saja,” jelas Sudjonggo.
Sudjonggo juga mengaku belum ada permintaan khusus dari Myuran. “Sampai saat ini tidak ada permintaan khusus di lapas. Tidak tahu kalau di lembaga lain,” katanya.
Pada saat sama, Sudjonggo juga menuturkan jika rekan Myuran yang tergabung dalam sindikat ‘Bali Nine’, Andrew Chan juga tengah mengajukan grasi kepada Presiden Jokowi. Namun hingga kini ia belum mendapat informasi apakah pengajuan grasi Andrew diterima atau ditolak.

Artikel ini ditulis oleh:

DPR Sarankan PLN Lepas Aset Non Core, Sofyan: Jangan Dulu Jual-Jual

Jakarta, Aktual.co — DPR RI menyarankan kepada PT PLN (Persero) untuk melepaskan asset non core untuk mendapatkan aliran dana (cash flow).
Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basyir menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menjual asset non core perusahaan untuk menutupi utang yang dimiliki perusahaan.
Menurutnya cara satu-satunya untuk menutupi utang milik perusahaan yaitu dengan cara melakukan efisiensi di perusahaan.
“Jangan dulu jual-jual. Kita lakukan efisiensi lebih dulu,” kata Sofyan saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (19/1).
Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Abdul Wahid menyarankan kepada PT PLN (Persero) untuk melepaskan aset non core untuk mendapatkan aliran dana (cash flow). Sebab saat ini PT PLN (Persero) memiliki utang hingga Rp400 triliun.
Wahid mengatakan saat ini PLN memiliki total aset sebesar Rp500 triliun dan untuk aset tetap (fix aset) sebesar Rp300 triliun. Didalam total aset tersebut terdapat asset non core, menurutnya tidak akan melanggar hukum jika PLN melepas aset non core untuk menutupi utang yang dimiliki perusahaan. Dia mengaku prihatin terhadap kinerja keuangan perusahaan yang semakin memburuk.
“Bukan sesuatu yang haram untuk melepas asset non core, itu untuk mendapatkan aliran dana,” kata dia.
Dia juga menyinggung terkait pendirian anak usaha PLN yang tidak memiliki ketersambungan terhadap core bisnis. Misalnya PLN Batu bara dan perusahaan shipping. Menurutnya kedua anak usaha tersebut tidak mendatangkan keuntungan bagi induk usaha. Seharusnya PLN memberdayakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang batu bara dan perkapalan. Dia menilai kerjasama dengan perusahaan BUMN di kedua bidang tersebut tentunya akan membawa keuntungan bagi perusahaan BUMN.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain