29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39792

BMKG: Puncak Hujan Akhir Januari Hingga Awal Februari

Jakarta, Aktual.co —Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak musim hujan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akan terjadi hingga awal Februari 2015.
“Pada 10 hari terakhir Januari hingga 10 hari pertama Februari,” kata Kabid Informasi Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab di Jakarta, Selasa (6/1).
Meski puncak musim hujan diperkirakan baru terjadi di Januari dan Februari mendatang, namun saat ini 96 persen dari dari 342 zona musim (ZOM) sudah masuk musim hujan.
Curah hujan dalam satu bulan untuk Januari termasuk kategori tinggi. Yaitu antara 300-500 mm. Untuk itu, Fachri mengimbau masyarakat mewaspadai longsor dan banjir, terutama yang tinggal di daerah rawan.
Misalnya untuk wilayah Jakarta yang potensi banjirnya tinggi. Sementara untuk hari ini Jabodetabek diprediksikan berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Artikel ini ditulis oleh:

Sering Rapat atau Meeting Turunkan Produktivitas Kerja Pegawai? Ini Buktinya

Jakarta, Aktual.co — Seberapa sering kantor Anda mengadakan rapat atau presentasi kerja? Sebulan sekali, seminggu sekali, atau bahkan setiap hari? Ada penelitian yang mengatakan, terlalu sering rapat membuat produktivitas kerja pegawai menurun. Benarkah hasil penelitian tersebut?

Dengan masa kerja 40 jam dalam sepekan (rata-rata 8 jam setiap hari, red), meeting atau presentasi kerja 7,5 jam seminggu dianggap membuang-buang waktu. Sebanyak empat dari lima pekerja (79 persen) mengatakan, akan lebih baik jika waktu tersebut mereka gunakan untuk meningkatkan produktivitas atau kinerja.

Mengapa demikian? Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sharp dari Inggris, itu terungkap, satu dari delapan orang Inggris tertidur selama presentasi kerja. Itu berarti hampir setengah atau 44 persen dari pekerja Inggris telah melihat orang lain mengantuk.

Siapa yang melihat seseorang sedang terkantuk-kantuk, sebenarnya tidak penting. Yang menjadi masalah adalah, ketika mengantuk atau tertidur, sebenarnya saat itu Si ‘Obyek’ memang tidak benar-benar menggunakan waktunya untuk bekerja. Jadi, benarkah jika dikatakan, rapat membuat produktivitas kerja menurun?

Penelitian itu juga mengatakan, satu dari 10 orang Inggris merasa bosan saat presentasi. Saking bosannya, mereka rela berbohong demi bisa meninggalkan ruang presentasi. Sedangkan, sebanyak enam dari 10 orang (61 persen) mengatakan, mereka menganggap presentasi itu terlalu lama, dan 56 persen lainnya menganggap pembicaranya-lah yang membosankan.

Sisanya, mengaku tetap antusias dan bersemangat mengikuti presentasi. Hanya seperlima (21 persen) saja yang ingin sekali menginterupsi rapat tetapi tidak mendapat kesempatan untuk melakukannya. Hal itu membuat sepertiga (34 persen) audiens tetap tenang menghabiskan sisa waktu presentasi dengan melamun.

Mungkin agar rapat menjadi lebih efektif dan tidak merugikan siapa pun, harus ada agenda yang jelas mengenai isi rapat. Sehingga waktu yang sudah digunakan benar-benar berguna.

Artikel ini ditulis oleh:

Arab Saudi Kirim Lima tenaga Bantu Identifikasi Korban QZ8501

Surabaya, Aktual.co — Negara Arab Saudi mengirimkan 5 perwakilan DVI ke rumah sakit Bayangkara, Surabaya, untuk membantu mengidentifikasi korban pesawat AirAsia QZ8501.
Kelima orang tersebut langsung mendatangi posko crisis center dan berlanjut menuju ke kamar jenazah, tempat dilaksanakannya identifikasi korban.
Direktur DVI Internasional Indonesia, Anton Kastilani, mengatakan bahwa selama ini DVI polri tidak pernah meminta bantuan. Namun, ini adalah bentuk dari empati negara lain.
“Jadi mereka menawarkan bantuan sebagai rasa empati. Dan kami sangat berterima kasih atas bantuan kemanusiaan. Karena peristiwa-peristiwa seperti ini memang sudah biasa ada bantuan-bantuan kemanusiaan.” Ujar Anton, Selasa (6/1).
Anton menjelaskan, tenaga yang ditawarkan memang beragam, mulai dari spesialis forensik, DNA, dan sidik jari.
Sebelumnya, Singapura, Korea Selatan, Australia, dan Malaysia juga memberikan kontribusinya untuk membantu, baik proses identifikasi maupun pencarian korban. Total tenaga identifikasi yang bekerja baik dari luar negeri maupun dalam negeri sekitar  235 orang.

Artikel ini ditulis oleh:

Mahasiswa Jurusan Tari IKJ Kunjungan Belajar ke ‘Lima Gunung’ Magelang

Jakarta, Aktual.co —  Sejumlah Mahasiswa jurusan tari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) melakukan kunjungan belajar ke sejumlah desa dan bertemu dengan para seniman petani yang tergabung dalam Komunitas Lima Gunung Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

“Intinya para mahasiswa ini mau belajar dengan kawan-kawan Komunitas Lima Gunung. Setelah menjalani perkuliahan metode penelitian, akhir semester ke lapangan mencari objek studi yang menarik tentang kesenian dengan unsur-unsur pendukungnya,” kata pendamping yang juga pengajar Jurusan Tari IKJ Ery Ekawati di Magelang, Selasa (06/01).

Ia mengatakan para Mahasiswa IKJ yang berjumlah delapan orang berasal dari berbagai daerah di Indonesia itu, melakukan kunjungan belajar pada 5-8 Januari 2015 di Dusun Mantran, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, di kawasan Gunung Andong dan Dusun Gejayan, Desa Bayusidi, Kecamatan Pakis, di kawasan Gunung Merbabu.

Mereka memperoleh pembekalan secara umum tentang gerakan kebudayaan yang selama ini dijalani pegiat Komunitas Lima Gunung (Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh) oleh inspirator komunitas tersebut, Sutanto, di Studio Mendut, Kabupaten Magelang, sebelum menuju dua dusun tersebut.
 
Ia menyatakan perkembangan suatu kesenian tradisional dan kontemporer tidak terlepas dari berbagai unsur pendukung, seperti lingkungan dan masyarakatnya.

“Melalui kunjungan ini diharapkan mahasiswa mendapat informasi yang lebih banyak dan lebih luas, sehingga tidak hanya di kampus saja. Mereka selanjutnya akan membuat karya tulis untuk dipresentasikan,” katanya.

Ketua Komunitas Lima Gunung Supadi Haryanto menyambut positif kunjungan para mahasiswa IKJ ke komunitas tersebut.

“Bukan saja para mahasiswa belajar dari kami, kami pun yang orang dusun dan gunung juga mendapat kesempatan untuk belajar dari mereka. Mereka belajar dari teman-teman dusun, kami juga belajar dari mereka, jadi saling mengisi untuk mengembangkan kesenian, melahirkan suasana baru dalam berkesenian, dan tentunya ada kebersamaan antara dusun dengan kota,” katanya.

Ia menyebut kesenian bukan hanya untuk kepentingan berkesenian, akan tetapi juga membangun kebersamaan antarwarga dan menjadi forum untuk berkumpul masyarakat.

Pada kesempatan itu, Supadi yang juga Ketua Sanggar Andongjinawi Mantran Wetan mengatakan para mahasiswa akan diajak untuk mengikuti kelompoknya menggelar pentas sejumlah tarian tradisional di salah satu dusun di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

“Kebetulan malam hari ini (6/1), kami akan pentas di Temanggung, kami ajak mereka untuk ikut, untuk selanjutnya menjalani proses bersama dengan kawan-kawan di Gejayan (Padepokan Warga Budaya Gejayan,red),” katanya.

Pihaknya juga merencanakan pementasan bersama, antara Komunitas Lima Gunung dengan mahasiswa IKJ di Padepokan Warga Budaya Gejayan pimpinan Riyadi pada Rabu (7/1) malam. Sejumlah pementasan bersama tersebut, antara lain Tarian Tujuh Pulau, Wayang Gunung, Geculan Bocah, Gupolo Gunung, Kipas Mega, Arya Penangsang Gugur, dan Kipi-Kipi.

Artikel ini ditulis oleh:

Terhubung Piramida Pertama, Prasasti Istri Firaun Mesir Ditemukan Peneliti

Jakarta, Aktual.co — Sebuah prasasti di atas makam seorang Ratu yang telah memerintah lama di Mesir, telah ditemukan oleh Arkeolog asal Ceko. Para peneliti menggali makam berusia 4.500 tahun di Abusir Necropolis, di luar kota Kairo.

Tim peneliti mengumumkan, pada Minggu (04/01), bahwa tulisan di makam tersebut menunjukkan sebuah nama Khentakawess (atau Khentkaus, red). Dari sana baru diketahui, bahwa sang Ratu pernah menikah dengan Dinasti Raja Firaun Neferefre ( juga dikenal sebagai Raja Raneferef, red), yang memerintah hanya sebentar selama Dinasti ke-5 dari Kerajaan masa lalu.

Selain itu, juga ada dua Ratu lain dengan nama yang sama. Para arkeolog menyebutnya Khentakawess III, atau Khentkaus III, demikian lapor AFP.

“ Ini adalah pertama kalinya kami telah menemukan nama Ratu yang telah diketahui sebelum penemuan makamnya,” kata Menteri Kebudayaan Mesir, Mamdouh Al-Damaty dalam sebuah pernyataan tertulis, seperti dilansir dari AFP.

“Penemuan ini akan membantu kita menjelaskan aspek-aspek tertentu yang tidak diketahui dari Dinasti Kelima, yang berhubungan dengan Dinasti Keempat,  dimana memperlihatkan pembangunan Piramida pertama.”

Dalam prasasti tersebut mengidentifikasi terungkap fakta bahwa sang Ratu merupakan “Istri Raja” dan “Ibu dari Raja.”

Miroslav Barta,  Ketua tim yang memimpin serta menemukan prasasti itu, mengatakan, kepada kantor berita EFE, bahwa Khentakawess III akan menjadi ibu dari Firaun Menkahur selain menjadi istri Neferefre.

Padahal, makam itu sudah lama diincar oleh perampok makam. Namun demikian, para Arkeolog sukses menemukan sejumlah patung serta peralatan yang terbuat dari batu kapur dan tembaga itu terlebih dahulu.

Institut Egyptology menyatakan, dalam sebuah rilis beritanya, “Makam ini sangat mirip dengan sisa pemakaman di makam yang ditemukan oleh misi peneliti Ceko di era 90-an,” kata Kamal Wahid, Direktur Antiquities Giza, kepada Luxor Times.

“Bagian atas merupakan Mastaba dan terungkap kapel kecil serta ruang pemakaman di bagian bawah yang bisa dicapai melalui poros.”

Kekaisaran Neferefre sebagai Firaun diyakini hanya memerintah hanya dua atau tiga tahun saja, berpedoman sejarah Mesir, yang mungkin mengapa Piramida itu tidak pernah selesai. Hingga sekarang, karya sejarah dunia tersebut disebut dengan “Piramida yang belum selesai.”

Sekedar informasi, wilayah Abusir terletak tepat di sebelah selatan kompleks Giza yang terkenal dengan Piramida Besar-nya, dan berada di sebelah utara Saqqara, dalam kawasan Piramida Djoser.

Artikel ini ditulis oleh:

Pemerintah Keluarkan Resi Gudang Instrumen untuk Stabilisasi Harga

Menteri Perdagangan Rachman Gobel, didampingi jajarannya melakukan konfrensi persnya tentang Ekspor-Impor dan kebijakan, agenda prioritas Kemendag tahun 2015-2016 di kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Selasa (6/1/2015). Beberapa instrumen lain yang dipergunakan Kemendag untuk menciptakan stabilitas harga komoditas antara lain menciptakan pasar lelang, membuat sistem resi gudang (SRG), mengambil kebijakan distribusi bahan pokok dan pengelolaan stok dan ekspor-impor. AKTUAL/MUNZIR

Berita Lain