29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 41590

Banjir Dua Jam, Pemprov Tak Mau Pasok Bantuan Makanan

Jakarta, Aktual.co —Pemprov DKI tak mau lagi asal memberi bantuan makanan kepada warga Jakarta yang wilayahnya terendam banjir di musim hujan ini.
Penyebabnya, ada warga yang ternyata malah menjadikan banjir bukan sebagai sebuah bencana. Tapi justru sebagai peluang untuk meraup keuntungan.
“Di DKI ini ternyata memang ada juga oknum rakyat yang suka kalau banjir biar dapat makanan,” ujar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balaikota DKI, Kamis (20/11).
Jika banjir hanya terjadi beberapa jam saja, kata Ahok, maka tidak perlu diberikan bantuan makanan. 
“Saya gak mau lagi. Selama bisa beli makan sendiri ya beli aja. Toh kerendamnya juga gak berhari-hari. Kalau cuma dua sampai tiga jam ya ga usah dibantu makanan,” ujar Gubernur yang baru dilantik kemarin ini. 
Bahkan, kata mantan Bupati Belitung Timur itu, ada warga di pemukiman kumuh yang sampai menggunakan cara-cara seperti membolongi turap di bantaran sungai. Sehingga saat air sungai naik daerahnya kembali terendam banjir. “Terus kena banjir biar mereka dapet bantuan.” 
Sebelumnya Ahok mengaku tak heran dengan banjir yang terjadi hari ini di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Kata dia, wilayah itu memang masuk dalam daftar 634 RW yang pasti terendam banjir. 
“Makanya kita udah data. Saya juga mau kumpulkan laporan ketua RW, petugas pompa air, dan PU,” ujar Ahok di Balai Kota, Kamis (20/11).
Koordinasi akan segera dilakukan dengan dinas terkait. Senin depan, Ahok akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk mengetahui penyebab banjir dan cara penanggulangannya. Misal, proyek penanggulangan banjir mana yang bisa dikebut lebih dulu.
Pemprov DKI memang terus mengebut proyek normalisasi sungai. Namun belum sepenuhnya selesai, sehingga resiko banjir Jakarta masih tinggi. 
Hari ini, beberapa daerah di Jakarta terkena banjir akibat curah hujan yang tinggi. Daerah-daerah yang terkena banjir adalah Kelurahan Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Gang Arus Cawang, Kebon Baru, Bukit Duri, Bidara Cina, dan Kampung Pulo.

Artikel ini ditulis oleh:

Dilanda Banjir, Warga Kampung Pulo Selamatkan Diri Ke Pengungsian

Dua buah perahu karet evakuasi warga mengevakuasi korban banjur di pemukiman padat penduduk di kawasan Kampung Pulo, Jatinegara Barat, Jakarta, Timur, Kamis (20/11/2014). Sejumlah warga saat ini berbondong-bondong mulai menyelamatkan diri ke posko pengungsian. AKTUAL/AZZI YUPHIKATAMA

Banyak Nelayan Tak Dapat Akses BBM Subsidi

Denpasar, Aktual.co —  Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menyebut jika banyak nelayan di Indonesia yang tak mendapatkan akses Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
“Mereka (nelayan) selama ini kebanyakan tidak dapat akses BBM bersubsidi. Tapi seiring berjalannya waktu itu bisa ditanggulangi,” kata Susi, di Kuta, Bali, Kamis (20/11).
Menurutnya, pemerintah memiliki program kompensasi khusus kepada nelayan dengan kartu nelayan. “Kita kan ada program pengalihan subsidi itu dengan kartu nelayan. Itu rencananya dalam waktu dekat akan launching di Jawa Tengah untuk seluruh Indonesia,” tuturnya.
Setelah diluncurkan, kartu-kartu tersebut akan langsung disalurkan kepada nelayan di daerah. 
“Mudah-mudahan nanti satu persatu kita kirim ke daerah nelayan. Keuntungannya tetap dapat subsidi BBM-nya. Mereka akan memiliki akses ke perbankan.”

Artikel ini ditulis oleh:

KPK: Prasetyo jadi Jaksa Agung Tak Tepat

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo secara resmi telah menunjuk Politikus asal Partai Nasdem HM Prasetyo menjadi Jaksa Agung menggantikan Basrief Arief.
Menanggapi hal tersebut Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad menganggap, penunjukan Prasetyo sebagai Jaksa Angung tak tepat.
Hal tersebut, sambung Samad akan menimbulkan konflik kepentingan, terlebih lagi Prasetyo mempunyai latar belakang sebagai politisi.
“Itu sayang tak tepat. Karena yang berlatar belakang politisi pasti mempunyai konflik kepentingan,” kata Samad di Jakarta, Kamis (20/11).
Dia menilai, posisi Jaksa Agung merupakan posisi startegis sebagai penegak hukum, sehingga untuk menduduki kursi Jaksa Agung maka harus diisi oleh orang yang tepat.
“Inikan posisi penegak hukum yang memerlukan sosok yang independent dan berintegritas,” katanya.
Presiden Joko Widodo resmi menunjuk Politikus Partai Nasdem HM Prasetyo menjadi Jaksa Agung. Hal ini disampaikan melalui Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis, (20/11).
“Sudah, sudah dipilih Pak HM Prasetyo,” kata Andi.
Dia mengaku tidak tahu pertimbangan Presiden dalam memilih Prasetyo. Menurut Andi, kedatangan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh kemarin di Istana Negara sekaligus untuk memastikan bahwa Prasetyo sudah mundur dari jabatan politisnya di partai tersebut. 
Menurut Andi, Presiden juga telah mengeluarkan keppres terkait penetapan Prasetyo tersebut. “Dia sudah diminta keluar dari parpol,” kata Andi.
Seperti diketahui, HM. Prasetyo adalah mantan jaksa yang banting setir menjadi politikus. Jabatan tertingginya di kejaksaan adalah Jaksa Agung Muda Pidana Umum pada tahun 2006. Dia juga berpengalaman di bidang intelijen. 

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Aparat Cecar Warga Soal Kuburan Massal di Semarang

Semarang, Aktual.co — Sejumlah aparat mulai mencari tahu perihal situs kuburan massal korban tragedi tahun 1965/1966 di Kampung Plumbon Kelurahan Wonosari Kecamatan Mangkang, Kota Semarang. 
Pertanyaan aparat kepada warga setempat itu terkait pemakaman kembali para korban, jika sudah mendapatkan petunjuk dan izin Komnas HAM.
Menurut penuturan warga setempat, Joko Wahyudi (37), kejelasan terkait tujuan pemakaman ulang itu dibutuhkan, mengingat semenjak kabar pemakaman ulang korban tragedi 1965 mengemuka di media massa pada Senin (17/11) lalu, sejumlah orang yang mengaku aparat dari beberapa kesatuan di Semarang meminta keterangan terkait hal tersebut.

”Saya memberikan jawaban apa adanya, bahwa pemakaman ulang adalah usaha untuk memakamkan kembali secara lebih layak. Jadi, bukan untuk mengungkit hal yang telah lalu. Jadi tujuannya adalah untuk kemanusiaan,” kata dia, Kamis (20/11).

Joko, yang merupakan adik dari juru kunci makam, Asrorie, menyebutkan bahwa pada kuburan massal lubang itu terdapat sesajen. Makam banyak dikunjungi orang-orang yang mencari peruntungan nomor judi.
Pemakaman ulang secara layak tersebut dimohonkan aktivis pers, pegiat sejarah, dan mahasiswa yang tergabung dalam Perkumpulan Masyarakat Semarang untuk Hak Asasi Manusia (PSM-HAM) ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Pemrakarsa PSM-HAM, Yunantyo Adi, menyatakan pemakaman ulang menunggu surat balasan dari Komnas HAM.
“Sudah ada konfirmasi bahwa surat kami sudah diterima Komnas HAM. Kita harapkan segera ada petunjuk dari Komnas HAM. Ini memang tidak akan bisa cepat, sebab kami sendiri menginginkan seluruh proses yang akan berjalan semuanya legal,” tuturnya.
Menurutnya, pelaporan perihal situs kuburan massal dan konsultasi ke Komnas HAM tersebut dikarenakan harus ada proses identifikasi korban, forensik, pengecekan DNA, dan lain-lain, sebab dimungkinkan dilakukan jika ada pihak yang merasa kehilangan kerabatnya pada masa itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Tak Terima Vonis, Tapi Kuasa Hukum Artha Meris Pikir Untuk Banding

Jakarta, Aktual.co — Kuasa Hukum Artha Meris Simbolon, Otto Hasibuan mengaku kecewa dengan putusan hakim yang telah mengganjar kliennya tiga tahun penjara.
Otto menilai, Hakim yang dipimpin oleh Saiful Anwar itu tak mempertimbangkan sama sekali fakta persidangan. Apalagi, hakim hanya mengutip berdasarkan keterangan saksi Deviardi alias Ardi yang merupakan pelatih golf Rudi Rubiandini.
“Terus terang, kami kecewa dengan putusan tersebut. Putusan tidak memperlihatkan fakta yang ada. Semua kutipan pertimbangan hakim hanya didasarkan pada seorang saksi saja (Deviardi). Tak diperhatikan keterangan saksi dari Rudi Rubiandini,” kata Otto usai persidangan, Kamis (20/11).
Terlebih lagi, sambung Otto eks Kepala SKK Migas dan pelatih golfnya Rudi adalah saksi untuk Artha Meris. Sehingga hakim dapat mempertimbangkan kesaksian keduanya.
“Tentunya kalau sama-sama saksi, ada alasan untuk memperimbangkan dua- duanya. Meski begitu, kami menghormati putusan hakim. Namun Pertimbangannya tidak berdasarkan hukum,” kata dia.
Dia pun mengaku, masih akan pikir-pikir apakah akang mengambil jalur banding, atas vonis tersebut.
Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta yang memimpin sidang kasus suap di lingkungan Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas, Saiful Anwar manjatuhi hukuman kepada Presiden Direktur PT Kaltim Parna Industri Artha Meris Simbolon 3 tahun bui.
“Mengadili menyatakan Artha Meris Simbolon meyakinkan dan bersalah serta melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama. Menjatuhi hukuman kepada Artha Meris Simbolon selama 3 tahun penjara ” kata Ketua Majelis Hakim di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (20/11).
Majelis hakim juga mengganjar penyuap Rudi Rubiandini itu dengan denda Rp 100 juta subsider tiga bulan kurungan. Hakim menilai, Artha Meris terbukti menyuap mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini senilai USD 522.500. Uang tersebut diperuntutkan untuk Rudi melalu Deviardi yang merupakan pelatih golf Rudi Rubiandini. Jika dihubungkan dengan saksi-saksi mejelis hakim menilai hal tersebut terpenuhi unsur memberi. 

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu
Nebby

Berita Lain