26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42239

Komdis Minta Kompetisi DU Dihentikan Sementara

Jakarta, Aktual.co — Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, meminta kepada PT Liga Indonesia (PT LI) selaku operator kompetisi di Indonesia, untuk menghentikan seluruh pertandingan sisa Divisi Utama. Komdis butuh waktu sekitar dua pekan untuk melakukan investigasi.

Hal ini dilakukan, untuk melakukan investigasi lebih dalam, terhadap pertandingan PSS Sleman kontra PSIS Semarang, yang dianggap mencederai azas fair play olahraga.

“Komdis akan melakukan investigasi satu persatu, mulai dari pemain, pelatih maupun official,” kata Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan usai melakukan sidang Komdis di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (28/10) malam.

“Pertandingan semifinal dan final kami harapkan baru bisa dilaksanakan setelah investigasi selesai. Biar tidak ada lagi alasan yang aneh dalam menyikapi babak delapan besar ini,” katanya menambahkan.

Penghentian sementara pertandingan tersebut, dilakukan setelah Komdis mendiskualifikasi PSS Sleman dan PSIS Semarang, karena melakukan pertandingan “sepakbola gajah.”

“Sepak bola pada prinsipnya adalah untuk mencari kemenangan, tapi pada pertandingan PSS melawan PSIS justru sebaliknya. Mereka pengen kalah. Ini sudah menciderai ‘fair play’,” kata Hinca dengan tegas.

Dengan adanya keputusan ini pihaknya akan langsung menginformasikan ke PT Liga Indonesia untuk segera merealisasikan keputusan Komisi Disiplin PSSI.

Komisi Displin PSSI dalam putusannya juga merekomendasikan kepada Komite Wasit PSSI untuk memberhentikan wasit hingga pengawan pertandingan dari aktivitas hingga proses investigasi yang dilakukan tuntas.

Artikel ini ditulis oleh:

Setelah Diancam Pemecatan, Manggas Akhirnya Tandatangan

Jakarta, Aktual.co —Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan akhirnya bersedia menandatangani dokumen proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI).
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membenarkan kabar itu. 
Kata Ahok, Manggas bersedia menandatangani proyek tersebut setelah mendapat tekanan berupa ancaman pemecatan dari jabatannya.
“Setelah diancam mau dikeluarin baru dia mau tanda tangan,” ujar Ahok di Balaikota DKI, Selasa (28/10).
Namun saat ditanya apakah dengan telah bersedia menandatangani proyek JEDI maka pencopotan Manggas urung dilakukan, Ahok mengaku belum bisa menjawab. 
“Gak tahu lah lihat aja nanti. Tergantung aku minum obat dosisnya pas apa enggak,” selorohnya.
Kemarin, Sekretaris Daerah DKI, Saefullah juga sudah menyampaikan kabar akan dipecatnya Manggas. 
Keputusan itu, kata dia, dilatarbelakangi adanya ketidakberesan di Dinas PU di proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI).
Permasalahan mencuat lantaran Manggas sebagai kuasa Pengguna Anggaran (PA) menolak menandatangani pengajuan pembayaran atas proyek tersebut yang diminta pihak ketiga, yakni pihak kontraktor PT. Brantas Abipraya.  
Manggas beralasan sudah mendelegasikan soal pembayaran tersebut ke Kepala Bidang Sumber Daya Air.
Akibatnya, pengajuan pembayaran dari Dinas PU akhirnya ditolak oleh Kemenkeu. Karena Kemenkeu menghendaki Kepala Dinas PU selaku PA lah yang harusnya menandatangani pengajuan pembayaran. Dan bukan Kabid Sumber Daya Air yang hanya sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
Pembayaran terhadap PT. Brantas Abipraya pun terkatung-katung.
“Proyek itu kan sebenarnya sudah jalan 52 persen. Pihak ketiga mau menagih pembayarannya, sedang proses pengajuan ke Kemenkeu. Tapi Kadis PU tidak mau tanda tangan karena merasa dia sudah mendelegasikan kepada kepala bidangnya (kabid sumber daya air). Padahal dia kan pengguna anggaran (PA), sementara kepala bidang hanya KPA,” ujar Saefullah di Balaikota DKI, Senin (26/10).
Saefullah mengaku heran dengan kukuhnya Manggas menolak menandatangani proyek tersebut. Padahal Saefullah yakin  tidak akan ada penggelembungan anggaran dalam proyek tersebut, karena sebelumnya sudah dilakukan antisipasi dan pengawasan agar proyek berjalan sesuai prosedur.
Dia mengaku sudah menanyakan langsung ke Manggas soal itu. “Kemarin sudah saya tanyakan Pak Rudy kenapa gak mau tanda tangan? Karena kemungkinan proyek ini ‘mark-up’ nol persen, pasti terkontrol dengan baik,” ujarnya.
Guna memecah kemandegan, pembicaraan khusus akan dilakukan Saefullah dengan Biro Hukum, BPKD, dan BPKP  membahas hal tersebut. Yang kemudian hasilnya akan dikomunikasikan dengan pihak Kemenkeu. 
Jika Kadis PU tetap menolak, ujar Saefullah, maka resikonya adalah dicopot dari jabatannya. Karena harus ada yang menandatangani proyek tersebut untuk membayar pihak kontraktor PT. Brantas Abipraya yang sampai saat ini belum dibayar.
Sebagai informasi, JEDI merupakan proyek pemerintah pusat dan Pemprov DKI yang berlokasi di Gunung Sahari sejak tahun 2013 lalu. Yang bertujuan membenahi sistem drainase di Jakarta dengan cara melakukan pengerukan dan rehabilitasi untuk mencegah banjir tahunan.

Artikel ini ditulis oleh:

Tips Merawat Shockbreaker Mobil

Jakarta, Aktual.co — Shockbraker merupakan piranti penting yang menjaga keseimbangan mobil ketika melawati medan berlubang atau tidak rata. Jika anda merasakan guncangan tidak wajar saat melintas di jalan yang berlubang, itu pertanda bahwa shockbraker anda sudah tidak sehat.

Ada beberapa hal yang bisa dikenali jika shockbreaker mobil anda sudah tidak dapat bekerja secara maksimal. Salah satunya adalah tampilan fisik piranti tersebut. Biasanya, jika shockbreaker yang sudah payah, akan ditemukan beberapa perubahan seperti oli bocor.

Selain itu, jika anda menemukan ‘shockbreaker’ anda sudah tidak dalam bentuk melingkar yang sempurna, itu juga merupakan tanda tidak baik. Hal seperti itu juga harus diwaspadai karena bisa menganggu suspensi mobil anda.

Untuk itu, demi menjaga umur ‘shockbreaker’, anda bisa melakukan beberapa cara. Pertama, dengan menjaga kebersihan batang shockbreaker mobil anda dari serangan debu dan juga pasir. Caranya, dongkrak mobil sampai ban mobil menjuntai dan terlihat batang besi shockbreaker.

Kedua, berikan minyak ‘finish line’ tipe ‘wet’ di sekeliling karet silinder ‘shock’ depan (stanchion). Oleskan dengan hati- hati dan perlahan. Setelah itu lakukan penekanan pada shockbreaker. Ini berfungsi agar minyak yang telah diolesi mengikuti tinggi dari shockbreaker

Jika masih ada minyak sisa yang berceceran di sekeliling shockbreaker, harus segera dibersihkan. Caranya yaitu cuci sisa minyhak yang ada dengan air atau bensin menggunakan kuas atau lap. Lalu keringkan kembali sampai benar – benar kering.

Artikel ini ditulis oleh:

Diplomat Malaysia Diduga Lakukan Perkosaan di Selandia Baru

Jakarta, Aktual.co — Seorang Diplomat Malaysia yang diekstradisi ke Selandia Baru terkait tuduhan pemerkosaan mendapatkan tebusan. 
Uang tebusan diberikan setelah pengacara diplomat itu membantah tuduhan bahwa kliennya berusaha melarikan diri dari Selandia Baru dengan menggunakan kekebalan diplomatiknya.
Muhammad Rizalman Ismail, 38, berada di bawah pengawasan dua atase militer Malaysia ketika dirinya diantar ke dermaga dengan dua tangannya terlipat di belakang saat uang tebusannya dibayarkan, sesuai keputusan Pengadilan Negeri Wellington.
Diplomat ini dituduh menguntit dan mencoba memperkosa Tania Billingsley,21, di rumahnya yang berada tak jauh dari tempat tinggal Komisi Tinggi Malaysia di pinggiran Wellington.
Selain dituduh mencoba melakukan tindakan asusila, utusan yang merupakan Asisten Staf Pertahanan di Komisi Malaysia ini juga didakwa mencoba melarikan diri dari Wellington setelah pihak berwenang Malaysia mengatakan kepada rekan-rekan Selandia Baru, mereka tidak akan mengabaikan kekebalan diplomatik dalam kasus ini.
Pengacara Rizalman, Donald Stevens mengatakan bahwa para pejabat Malaysia membuat keputusan untuk menggunakan kekebalan diplomatik untuk mengirim kliennya kembali ke Kuala Lumpur setelah kejadian tersebut.
“Dia meninggalkan negara bukan karena ia melarikan diri, seperti yang diduga beberapa media, “kata Stevens kepada para hakim, Selasa (28/10).
“Dia meninggalkan Selandia Baru karena mengikuti perintah Pemerintah Malaysia, dimana Komisi Tinggi Malaysia sebelumnya juga telah menegaskan bahwa kekebalan diplomatik yang dimiliknya tak akan dicabut, ” tambah Stevens.
Stevens mengatakan bahwa Rizalman tak memenuhi permintaan ekstradisi Selandia Baru karena kliennya ingin kembali ke Wellington dan membereskan masalah ini.
Rizalman khawatir untuk kembali ke Selandia Baru, namun Diplomat Malaysia itu akan kembali bila diminta, ujar Stevens.
Hakim Arthur Tompkins mengabulkan permintaan untuk menebus Rizalman dengan syarat pengacara diplomat itu harus mendaftar perpanjangan sidang pada 3 November 2014.
Tompkins memerintahkan Rizalman kembali ke pengadilan 21 November mendatang, untuk memasukkan permohonan biaya jaminan atas kasus yang dituduhkan padanya.
Rizalman terancam dikenai hukuman penjara hingga 10 tahun jika terbukti bersalah.
Billingsley akan memberikan keterangan terkait kasus ini, dimana keterangannya akan dipertimbangkan berdasarkan Hukum Selandia Baru.
Dalam sebuah wawancara televisi pada Juli lalu, Billingsley menilai bahwa para pejabat Selandia Baru cenderung menghindari masalah hubungan diplomatik dalam kasus ini, daripada mengutamakan keadilan.

Artikel ini ditulis oleh:

Komdis PSSI Mendiskualifikasi PSS Sleman dan PSIS Semarang

Jakarta, Aktual.co — Komisi Disiplin (Komdis) PSSI memutuskan bahwa dua klub peserta kompetisi Divisi Utama (DU) Liga Indonesia, PSS Sleman dan PSIS Semarang, didiskualifikasi dari kompetisi musim 2014.

Keputusan yang disampaikan oleh Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan itu, didapat setelah anggota Komdis melakukan sidang di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (28/10) malam.

Dari sidang itu, Komdis melihat kembali video rekaman pertandingan kedua tim yang berlangsung pada Minggu (26/10) serta klarifikasi yang diberikan oleh masing-masing pihak.

Setelah melihat rekaman pertandingan, kata Hinca, semua pemain maupun official kepalanya langsung tertunduk. Kondisi itu menunjukkan ada permasalahan besar pada pertandingan yang memperebutkan posisi juara dan runner up grup itu.

Dengan kata lain, meski kedua klub tersebut sudah memastikan satu tiket ke babak semifinal, mereka tetap tidak berhak berlaga di babak tersebut.

“PSS Sleman dan PSIS telah terbukti melanggar filosofi ‘fair play’ yang diusung olahraga sepakbola di dunia. Mereka juga melanggar sportifitas dan integritas, serta melanggar doktrin olahraga,” ungkap Hinca usai bersidang.

Lebih lanjut dikatakan Hinca, bahwa keputusan yang telah diambil oleh Komdis itu masih bersifat sementara. Pihaknya masih akan melakukan investigasi mendalam untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi, masih bersifat persekongkolan atau sudah menginjak ke pelanggaran ‘match fixing’.

“Komdis akan melakukan pendalaman fakta. Bisa saja ada yang menyuruh, bisa juga mereka mendapatkan imbalan. Jika terbukti ‘match fixing’, tentunya sanksi yang diberikan akan lebih berat. Nanti kita lihat hasilnya,” kata Hinca.

Selain itu, Hinca mengatakan bahwa keputusan diskualifikasi yang telah ditentukan oleh Komdis tidak dapat dibanding oleh kedua tim.

Artikel ini ditulis oleh:

PRSI Keluhkan Dana yang Minim Untuk Pelatnas

Jakarta, Aktual.co — Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), mengeluhkan minimnya dana dari pemerintah untuk membiayai kebutuhan atlet dan program pelatnas SEA Games 2015 Singapura.

“Kita ingin sampaikan bahwa PRSI ini berat, ada lima cabang olahraga, berarti untuk memberi uang saku juga berat,” kata Wakil Sekjen PRSI, Abdurrahim di Jakarta, Selasa (28/10).

Abdurrahim menyebut, PRSI yang menangani cabang olahraga seperti renang, polo air, renang indah, loncat indah sangat minim dana, sehingga peran pemerintah sangat diandalkan. Selain itu ia menyebut sering telatnya pencairan dana juga menjadi masalah.

Ia menyebut pencairan dana, pengadaan barang, serta fasilitas olahraga seringkali terlambat, sehingga mengganggu jalannya program pembinaan atlet.

“Selain itu kepastian pemberian dana juga penting, jumlahnya agar relatif cukup, dan masa pencairan dana itu haruslah tepat saat kita perlukan,” kata dia.

Ia menambahkan jika dana tersendat, maka latihannya tidak bisa “full”, terutama atlet atau pelatih yang sudah berumah tangga karena membutuhkan dana lebih banyak. “Kalau urusan rumah belum beres gimana ngelatihnya bisa bagus, atlet juga begitu tidak bisa seratus persen,” katanya.

Sementara itu manajer tim renang indah Jessica Resna Permata juga mengungkapkan hal serupa. Menurut dia minimnya dana bagi alet menjadi kendala yang dalam pelatnas.

“Kenyataannya memang atlet ini tidak seperti orang yang rutin gajian, kita masih sering memberi dana talangan selama uang saku atlet belum turun,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain