26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42295

Mengenal Sosok Puspayoga, Menteri dari Pulau Dewata (Bag. 2)

Jakarta, Aktual.co — Pria bertubuh tegap berkulit langsat itu terlihat santai mengenakan baju batik warna krem kombinasi celana hitam yang senantiasa ramah dengan lawan bicaranya.
Sesekali senyum menghiasi bibir pria yang sisiran rambutnya model ke samping cukup rapi, memperlihatnya kerutan dahi sosok yang sudah banyak makan “asam-garam” dalam pelayanan birokrasi dan dunia politik.
Sosok Puspayoga, salah seorang putra terbaik Bali yang dipercaya sebagai “pembantu” presiden sekaligus meneruskan tradisi putra Pulau Dewata menjadi menteri, atau menteri yang kelima dari Bali.
Sebelumnya, tercatat empat putra Bali pernah dipercaya sebagai menteri, mulai dari Ida Bagus Sudjana (almarhum) sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada zaman pemerintah Soeharto, menyusul Ida Bagus Oka (almarhum) sebagai Menteri KB dan Kependudukan pada zaman pemerintahan orde baru.
Selain itu, Drs. I Gede Ardika sebagai Menteri Pariwisata pada zaman pemerintahan Presiden Megawati dan Jero Wacik sebagai Menteri Pariwisata dan Menteri ESDM pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Urus UMKM Sosok Puspayoga ketika menjabat sebagai Wali Kota Denpasar 2000–2008 memiliki keberhasilan dan pengalaman dalam mengurus koperasi dan usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menurut Penasihat Relawan “Semeton” (saudara) Jokowi Bali Nyoman Sudiantara, Puspayoga memperjuangkan ekonomi kerakyatan, seperti UMKM, karena secara berkesinambungan selama delapan tahun (2000–2008) menjalankan program itu yang kemudian dilanjutkan lagi ketika menjabat Wakil Gubernur Bali (2008–2013).
Dengan berbagai upaya dan terobosan itu mampu menghidupkan pasar desa yang saat itu mati suri.
“Puspayoga sebagai orang atau pribadi yang peduli dengan orang kecil seperti pemberdayaan pasar. Pasar desa selama ini mati suri, beliau hidupkan kembali,” ucapnya.
Demikian pula, menurut Direktur Program Doktor Ilmu Agama Pascasarjana Institut Hindu Dharma Indonesia Negeri (IHDN) Denpasar Dr. I Ketut Sumadi, sosok Puspayoga yang selama ini sangat dekat dengan rakyat kecil dapat lebih memperhatikan wadah koperasi dan UMKM dalam meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat Indonesia.
Banyak upaya dan terobosan yang bisa dilakukan dalam memajukan koperasi dan UMKM, antara lain meningkatkan jalinan kerja sama antara lembaga perkreditan desa (LPD) yang ada di masing-masing desa adat di Bali dengan koperasi dan UKM.
Selain itu, lebih mengintensifkan pengembangan koperasi dan UMKM di daerah perkotaan dan perdesaan di seluruh Nusantara, termasuk memadukan dengan usaha-usaha ekonomi kreatif dan kepariwisataan.
“Mantan Wali Kota Denpasar itu memiliki kemampuan dan pengalaman dalam mengembangkan usaha koperasi dan UKM,” ujar Ketut Sumadi.
Wakil Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Bidang Advokasi dan Hubungan Luar Negeri Raliansen Saragih mengungkapkan keyakinannya Menteri Koperasi dan UKM yang baru saja diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga adalah sosok yang prokoperasi.
Ia mengharapkan Puspayoga mampu memegang kendali perkoperasian dan UKM di Tanah Air serta mendorong pengembangannya. Hal terpenting, menurut dia, Puspayoga tidak terpaku pada upaya mengejar kuantitas atau jumlah koperasi.
Dekopin sendiri siap untuk bekerja sama dengan Menteri Koperasi dan UKM yang baru dalam upaya pemberdayaan tersebut.
Untuk itu, Puspayoga memiliki pekerjaan rumah utama untuk merampungkan Rancangan Undang-Undang Perkoperasian setelah UU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) beberapa waktu yang lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Presiden Jokowi Harus Segera Ajukan APBN-P

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto meminta Presiden Joko Widodo untuk segera mengajukan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) karena ada perubahan dalam struktur kabinet.
Hal itu terkait pertimbangan atas nomenklatur kementerian kabinet Presiden Jokowi, yang DPR berikan sebelum pengumuman nama-nama menteri.
“Mengenai anggaran sebenarnya bisa dibicarakan di APBN, tapi untuk kementerian atau kementerian kordinator yang baru dibentuk harus pakai APBN-P dan itu dipersilakan,” kata Agus di gedung Parlemen, Jakarta Pusat, Senin (27/10).
Sedangkan untuk kemitraan dengan komisi di DPR, menurutnya, tak terlalu berdampak besar. Untuk Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, kata dia, akan diselaraskan apakah dengan Komisi IV atau Komisi VII.

Artikel ini ditulis oleh:

Jabat Mendagri, Tjahjo Mundur Sebagai Anggota DPR RI

Jakarta, Aktual.co — Tjahjo Kumolo mundur sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019. Mundurnya Tjahjo ini dikarenakan dia telah diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet kerja Jokowi-JK.
“Saya akan mundur, surat pengunduran diri saya sebagai anggota DPR akan saya serahakan pada Hari Rabu (29/10) lusa kepada pimpinan,” ujar Tjahjo dalam pesan singkatnya kepada Aktual.co, Senin (27/10).
Seperti diketahui, Setelah ditunjuk sebagai Menteri Dalam Negeri oleh Presiden Joko Widodo, politikus senior yang juga Sekjen DPP PDI Perjuangan Tajahjo Kumolo dipastikan mundur dari jabatannya. (Baca: Relawan Cium “Aroma Amis” Kabinet Jokowi-JK
Hal itu dikatakan oleh juru bicara PDIP Eva Kusuma Sundari, saat dihubungi, Minggu (26/10).
Menurut Eva, posisi Sekjen yang sebelumnya diduduki Tjahjo akan digantikan oleh Wasekjen PDIP Pramono Anung, yang juga bekas Wakil Ketua DPR RI itu.
“Pak Sekjen (Tjahjo) mundur, digantikan sama Pak Pramono (Anung),” kata dia. 

Artikel ini ditulis oleh:

Musim Hujan di Depan Mata, Jakarta Siap Banjir Lagi

Jakarta, Aktual.co —Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada pertengahan Oktober- awal November 2014 adalah awal masuknya musim hujan di Jakarta.
‘Tradisi’ banjir yang dialami beberapa wilayah ‘langganan’ tampaknya masih belum akan terputus tahun ini. Menyusul pernyataan dari Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) beberapa hari lalu yang mengakui proyek-proyek untuk antisipasi banjir di Jakarta meleset. 
Kasiops Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (PKPB), Moelyanto, mengatakan selama ini daerah di Jakarta yang biasa mengalami banjir cukup parah ada di Jakarta Timur. 
Karena kawasan Jakarta Timur dilalui oleh sungai-sungai besar yang selama ini kurang dirawat. 
“Wilayah yang rawan banjir di Jakarta Timur itu paling banyak di jalur bantaran kali Ciliwung,” kata dia di Jakarta, Senin (27/10).
Wilayah bantaran Kali Ciliwung di Jakarta Timur yang biasanya paling parah dilanda banjir yakni di Condet dan Kampung Pulo.
Selain di situ, daerah bantaran kali yang rawan banjir juga terdapat di Kecamatan Makasar dan Kecamatan Ciracas.
Namun pengamat tata kota, Amir Hamzah, memprediksi banjir di Kampung Pulo akan berkurang.
“Karena sedang dilaksanakan proyek normalisasi bantaran kali Ciliwung tahap I yang ditargetkan selesai pada Desember akhir tahun ini diperkirakan volume air akan berkurang,” ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ahok mengatakan hingga hari ini persiapan yang sudah dilakukan Pemprov DKI dalam menghadapi musim penghujan belum sepenuhnya rampung.
“Ya memang persiapan nggak sesuai target,” ujarnya, Jumat (24/10) minggu lalu.
Dituturkannya, dari yang belum rampung itu antara lain tender-tender untuk pembangunan ‘sheet pile’ atau dinding turap sebagai penahan tanah yang masih berlangsung. 
Padahal jika turap belum dipasang, maka upaya pengerukan sungai tidak bisa dilakukan karena akan terjadi penurunan tanah. 
“Kita nggak mungkin keruk sungai kalau belum ada sheet pile, bisa roboh nanti,” ujar Ahok.
Selain persoalan pemasangan turap, Dinas Pekerjaan Umum juga masih berkutat di tender pengadaan crane. 
Padahal demi menghemat waktu, kata Ahok, Dinas PU sebenarnya tidak perlu lagi menggunakan menggunakan tender lagi. Dan bisa beralih ke e-catalogue sehingga pengerjaannya bisa langsung dilakukan. “Ini Dinas PU masih ngotot terus sama saya. Saya katakan dimasukkan e-catalogue saja sheet pilenya. Maunya tender melulu. Ada komisi kali. Itu yang jadi berat. Biarin aja udah. Apa adanya dulu. Ada kelambatan, masalah tender,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Mengenal Sosok Puspayoga, Menteri dari Pulau Dewata (Bag. 1)

Jakarta, Aktual.co — Doktorandus Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga (49), pria berdarah biru kelahiran Puri Satria, Denpasar 7 Juli 1965 itu ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam Kabinet Kerja 2014 hingga 2019.
“Beliau sangat paham usaha kecil yang berkaitan dengan pariwisata,” tutur Presiden Joko Widodo saat mengumumkan susunan Kabinet Kerja di Istana Merdeka di Jakarta, Minggu (26/10) petang.
Suami dari Nyonya I.G.A. Bintang Darmawati diumumkan pada urutan ke-18 dan diperkenalkan oleh Presiden Jokowi di hadapan awak media.
Sebelum mengumumkan kabinet, Presiden Jokowi mengatakan bahwa menteri yang terpilih merupakan menteri yang memahami kepemimpinan dan memiliki kemampuan manajerial yang baik.
Pihaknya menerapkan prinsip kehati-hatian, cermat, dan teliti dalam menentukan para pembantunya. Hal itu merupakan keutamaan karena kabinet itu akan bekerja selama lima tahun.
Puspayoga, ayah dari seorang putra itu sejak remaja memang sudah berkecimpung dalam politik mengikuti sepak terjang ayahnya, Cokorda Bagus Sayoga (almarhum), seorang tokoh partai PNI di Bali yang kini menjadi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Bali.
Ia setamat dari SMAN 1 Denpasar langsung berangkat ke Australia untuk mempersiapkan diri melanjutkan pendidikan di negara Kanguru. Namun, cita-citanya terpaksa dikorbankan demi mengabdikan diri kepada partai demi kepentingan rakyat banyak.
Kondisi partai saat itu sangat berbeda dengan sekarang, para kader maupun nonkader saling berebut untuk menjadi pengurus PDIP maupun untuk mendapatkan rekomendasi guna bisa maju dalam pemilihan bupati, wali kota, dan gubernur.
Puspayoga yang sudah mempersiapkan diri melanjutkan pendidikan di Australia saat itu dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama berat. Namun, akhirnya diputuskan untuk mengikuti keinginan ayahnya, Cokorda Bagus Sayoga, untuk pulang kembali ke Bali.
“Ayah saya pun mempunyai alasan yang kuat untuk memangil saya pulang ke Bali karena tenaga saya sangat dibutuhkan untuk mengurus partai karena saat itu sulit mencari orang yang berani mengurus partai,” tutur Puspayoga mengenang masa silam yang pernah dilakoninya.
Sosok pria yang berpenampilan sederhana itu dibesarkan dalam lingkungan Puri Satria Denpasar yang menjadi pusat perjuangan politik di Bali sekaligus pusat pengembangan seni budaya.
Aktivitas keseharian dalam lingkungan seni budaya Bali mencetak Puspayoga menjadi sosok yang memiliki kepribadian unik, yakni menjadi politikus yang tegar dalam pendirian.
Selain itu, fokus untuk mengabdikan diri dan selalu menghindari benturan kepentingan. Namun, tetap mengedepankan kesantunan, etika, dan teladan dalam perilaku kehidupan sehari-hari.
Alumnus Universitas Ngurah Rai Denpasar itu sejak mahasiswa kehidupan yang dilakoninya lekat dengan aktivitas partai yang menjadi sarana pengabdian kepada masyarakat.
Sejak mahasiswa sudah mengabdikan diri DPC PDI Kota Denpasar, saat terjadi pembelotan di PDI yang dipimpin oleh Soerjadi pada tahun 1994, Puspayoga memilih untuk mendukung Megawati Soekarnoputri.
Puspayoga pada masa-masa genting itu ditunjuk dan dipercaya sebagai Ketua DPC PDI Denpasar. Sejarah berputar dan membawa PDI Pro-Megawati yang berubah menjadi PDI Perjuangan di Bali dan Indonesia umumnya berhasil memenangi Pemilihan Umum 1999.
Anggota DPRD kabupaten/kota maupun DPRD Bali hasil Pemilu 1999 lebih dari 70 persen didominasi kader-kader PDI Perjuangan yang tahan banting, termasuk Puspayoga memperoleh kesempatan mengabdikan diri menjadi Ketua DPRD Kota Denpasar.
Tak beberapa lama kemudian ayah dari A.A. Abiyoga dipercaya menjadi Wali Kota Denpasar selama dua masa jabatan (2000-2005, 2005-2008) dan selanjutnya menjadi Wakil Gubernur Bali periode 2008-2013 mendampingi Made Mangku Pastika.
Dalam mengabdikan diri kepada rakyat, bangsa, dan negara, sosok Puspayoga selalu berprinsip menjadikan keteguhan hati, kesantunan, dan kebersihan dari korupsi menjadi modal utama.
Berkat tekad dan prinsipnya yang kuat itu mampu menjadikan dirinya sebagai teladan yang mendapat simpati dari masyarakat luas sehingga program pembangunan menyangkut berbagai aspek kehidupan masyarakat dinilai cukup berhasil, baik ketika menjabat sebagai Wali Kota Denpasar maupun Wakil Gubernur Bali.

Artikel ini ditulis oleh:

KPK Beri Kesempatan Menkumham untuk Bekerja

Jakarta, Aktual.co — Terkait terpilihnya Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Zulkarnain memberikan kesempatan untuknya bekerja dulu.

“Kita beri kesempatan beliau bekerja, nanti dilihat dan pada waktunya dievaluasi,” kata Zulkarnain lewat pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Senin (27/10).

Zulkarnain atau yang akrab dipanggil Zul, mengatakan KPK pasti melakukan koordinasi dengan Menteri Hukum dan Ham yang baru, Yasonna H Laoly.

“Tentu saja beliau perlu diberi masukan untuk memperkaya informasi yang penting-penting,” kata Zul.

Yasonna Hamonangan Laoly adalah anggota DPR RI dari PDI-P periode 2004-2009 asal Nias. Ia memiliki latar belakang aktivis organisasi, akademisi, intelektual dan pimpinan di perguruan tinggi. Pada tahun 1994, Yasonna mendapatkan gelar Doktor di bidang hukum dari North Carolina State University, Amerika Serikat.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain