27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42339

Ahok Setujui Pembangunan Mal di Jakarta Utara dan Timur

Jakarta, Aktual.co —Pemprov DKI Jakarta mendorong daerah Jakarta Timur dan Jakarta Utara untuk dibangun pusat perbelanjaan atau mal sebagai akibat dari penghentian izin pembangunan mall sementara di wilayah Jakarta Pusat dan Selatan. Ia beralasan jika dengan didirikan mal, dapat membantu penyerapan tenaga kerja hingga 8000 orang.
“Selama jalan penunjangnya memenuhi syarat karena pendirian mall juga efeknya besar karena bisa menyerap 6000-8000 tenaga kerja. Itu kan sesuatu yang baik. Kalau bangun mal di tengah kota yang gak baik karena bikin macet. Makanya kita dorong daerah berkembang seperti Timur dan Utara,” ujar Ahok di Jakarta, Sabtu (25/10).
Untuk mencegah resiko kemacetan yang terjadi ketika mal di kedua wilayah tersebut beroperasi, pihak Pemprov mewajibkan kepada pihak pengembang yang ingin membangun mall untuk membangun infrastruktur atau fasilitas (rekayasa jalan) agar tidak mengganggu lalu lintas kendaraan lain. 
Selain itu, Ahok juga menginginkan pengembang yang ingin membangun mall untuk memenuhi syarat terkait kajian tata ruang dan sosial. Jika tidak, pihak Pemprov akan menolak pengajuan pembangunan mal tersebut.
Kemudian, untuk di wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat yang jumlah mallnya tergolong sangat banyak dan menimbulkan kemacetan, akan diatasi Pemprov dengan membangun Light Rail Transit (LRT) di titik-titik tersebut.
“Jakarta ini sudah padat. Karena jalan yang terbatas, mal-mal tersebut membikin macet. Nah, guna mengatasinya, kami akan membangun light rail transit di titik-titik strategis sebagai terusan dari pembangunan jalur lingkar tak sebidang kereta api atau loop line,” ujarnya.
Ahok juga mengatakan kemacetan mall di Jakarta terjadi karena terkait AMDAL dimana manajemen mall dalam hal dropping penumpang tidak baik.
“Kalau di Singapura itu drop penumpang semua pasti di belakang dan semua mall ada trotoar untuk pejalan kakinya. Nah kalo kita konyol, mall-mall di Sudirman-Thamrin ngedropnya di depan,” ujarnya.
Untuk itu ia mengatakan akan melakukan kajian ulang mengenai kemacetan yang terjadi akibat kemungkinan pelanggaran yang dilakukan mall terkait dengan AMDAL. “Nanti dilihat dulu peraturannya kita lihat yang melanggar ya kita tindak,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

PDIP Enggan Bicara Soal Akomodir Menteri dari PPP

Jakarta, Aktual.co —Wakil Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto hanya mengatakan jika bergabungnya partai persatuan dan pembangunan (PPP) dapat memperkuat persatuan koalisi partai pemerintah nantinya.
Hal itu ketika ditanya soal apakah PDIP akan mengakomodir kepengurusan PPP yang diketuai oleh Romhurmuziy (Romi) atau menunggu keputusan muhtamar islah yang dibentuk oleh Ketua Majelis Syariah PPP, KH Maimoen Zubair.
“PPP adalah partai persatuan dan pembangunan, sehinggaa adanya PPP akan memperkuat persatuan itu,” kata dia menjawab pertanyaan yang dilontarkan aktual.co, di Jakarta, Jumat (24/10).
Mendapat pernyataan itu, ketika ditanya lebih lanjut, apakah PDIP selaku pimpinan partai koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo akan mengakomodir calon menteri yang diusulkan PPP kelompok Romi Cs atau muhtamar islah? Mantan Deputi tim transisi itu enggan menjelaskanya.
“Nanti kita lihat (perkembangannya, akomodir Romi atau mbah moen),” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Andy Abdul Hamid

KKP Klaim SLIN Melengkapi Program Tol Laut

Jakarta, Aktual.co —Kementerian Kelautan dan Perikanan mengklaim Sistem Logistik Ikan Nasional yang sedang dibangun kementerian tersebut saling melengkapi dengan program Tol Laut milik Presiden Joko Widodo.

“Penerapan SLIN berjalan beriringan dengan konsep tol laut yang diusung Presiden Joko Widodo. SLIN melengkapi integrasi sistem logistik tol laut,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (25/10).

Menurut Sjarief, SLIN mengakselerasi tol laut dalam memberikan solusi kelancaran barang, pengurangan waktu distribusi, dan pengurangan biaya logistik.

Tol laut, ujar dia, menjadi salah satu perwujudan konektivitas berbasis kelautan dengan menerapkan konsep sistem kebijakan transportasi jangka panjang.

“Ini mampu memberikan jaminan meningkatkan jumlah barang dan muatan (cargo flow), berkurang waktu distribusi secara signifikan, akses yang merata di seluruh wilayah, sinergi antara pusat-pusat pertumbuhan yang pada akhirnya menurunkan biaya logistik,” ucapnya.

Sebelumnya, Rektor Universitas Hasanuddin Makassar Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu mengatakan, dalam melakukan “eksekusi” laut untuk jalan tol, membutuhkan langkah strategis.

“Eksekusi tol laut ini tentu akan menjadi isu yang strategis dari pemerintahan baru sehingga untuk mewujudkannya dibutuhkan langkah-langkah yang strategis,” kata Dwia di sela acara penandatanangan nota kesepahaman (MoU) dengan pihak PT Pelindo IV di Makassar, Rabu (15/10).

Untuk mewujudkan hal itu, lanjut dia, harus melibatkan semua pihak, baik masyarakat, pemerintah, BUMN maupun pihak swasta untuk saling mendukung, termasuk dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pelindo III Djarwo Surjanto mendukung gagasan tol laut yang diwacanakan Presiden RI Joko Widodo dalam upaya menyeimbangkan pemerataan pembangunan.

“Selama ini harus logistik di Indonesia berpusat di wilayah tertentu, Pak Jokowi sepertinya menginginkan adanya pemerataan sehingga tidak ada ketimpangan antara Indonesia di bagian barat dan Indonesia di bagian timur,” katanya di sela seminar kepelabuhan di Bali, Jumat (17/10).

Ia mengatakan bahwa kurangnya konektivitas jalur logistik di Indonesia menyebabkan logistic performance index (LPI) tahun 2014 berada di peringkat 53 dunia di bawah Singapura (5), Malaysia (25), dan Thailand (35).

Meski demikian, kata dia, peringkat tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sedangkan pada tahun 2010 Indonesia berada di peringkat 75 dunia dan pada tahun 2012 berada di peringkat 59.

“Artinya, peringkat logistik Indonesia terus meningkat. Ini yang harus kita tingkatkan terus pada tahun-tahun mendatang,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

MUI Dukung Presiden Canangkan Hari Santri

Jakarta, Aktual.co — Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin mendukung pencanangan Hari Santri oleh Presiden Joko Widodo yang dilakukan bertepatan peringatan tahun baru Islam 1 Muharam 1346 Hijriah.

“Saya mendukung saja rencana pencanangan hari santri, itu adalah langkah yang bagus,” kata Din Syamsuddin di Jakarta, Sabtu (25/10).

Menurutnya pencanangan ini tidak harus pada tanggal 1 Muharram, tetapi bisa pada tanggal kapan saja, yang terpenting adalah esensinya.

“Acara besok (Minggu) di GBK adalah bukan terkait isu hari santri, tetapi perayaan tahun baru Islam,” ujarnya.

Ia menjelaskan pada acara perayaan Minggu itu Presiden Jokowi juga belum tentu datang, walau pun sudah konfirmasi kehadiran secara langsung.

“Saya mendapat kabar dari Sekretariat Negara beliau belum tentu hadir, karena kesibukan penyusunan kabinet,” katanya.

Din menjelaskan Presiden Joko Widodo sebelumnya ingin dan antusias hadir pada acara ini, namun masih sibuk.

Sementara itu, ia mengatakan bahwa hari santri adalah bukan isu terkait MUI pada janji Presiden Jokowi ketika berkampanye, tetapi mendukung langkah tersebut jika memang akan dicanangkan.

Pada perayaan tahun baru Islam Minggu itu, acara akan dimulai pada pukul 08.00 WIB, dengan dimeriahkan oleh para artis dan band nasional d Gelora Bung Karno, Jakarta.

Mulai tahun baru ini, MUI akan merayakannya secara meriah untuk menyambut 1 Muharram dengan berbagai kegiatan.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Pengamat: Mall Banyak Melakukan Pelanggaran, Pemprov Dihimbau Segera Menindak

Jakarta, Aktual.co —Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga menilai, terdapat beberapa kesalahan pada pusat perbelanjaan modern atau mall yang ada di Jakarta. Pertama, ia menilai bahwa mall di Jakarta tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ia mengatakan, jumlah mall di Jakarta yang mencapai 170-an itu sudah melebihi kebutuhan masyarakat.
“Jumlah mall di Jakarta sudah melebihi kebutuhan. Sebenarnya kan kalau di mall itu biasanya ramainya hanya di hari libur seperti Sabtu atau Minggu, tetapi di hari biasa cenderung sepi pengunjung,” ujar Nirwono ketika dihubungi, Sabtu (25/10).
Kedua, ia mengatakan bahwa penempatan lokasi mall tidak dilakukan secara matang sehingga menimbulkan masalah kemacetan. Ketiga, belum dilakukan audit terhadap mall di Jakarta untuk melakukan pengkajian ulang mengenai kesesuaian tata ruang mall dengan peruntukannya, termasuk mengenai zonasi/jarak, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) serta Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Nirwono mengatakan, sebelum melakukan pembangunan, pengelola mall seharusnya sudah melakukan pengkajian terhadap AMDAL sebagai guna untuk mengurai kemacetan jika mall tersebut sudah beroperasi seperti mengkaji mengenai lahan parkir sehingga tidak ada pengunjung yang memarkir kendaraan di badan jalan dan akses keluar masuk mall agar tidak mengganggu arus lalu lintas kendaraan lain.
“Tindakan apa yang perlu dilakukan pengelola mall untuk mengurai kemacetan itu seperti menyediakan lahan parkir yang cukup sehingga tidak ada pengunjung yang memarkir kendaraan di badan jalan, kemudian akses keluar masuk mall agar tidak ganggu arus lalu lintas kendaraan lain. Selain itu pengaturan jarak karena bagaimana mungkin mall saling berhadapan. Padahal aturan untuk jarak adalah 5 km?” ujarnya.
Nirwono juga mengatakan, belum ada tindakan tegas dari pihak Pemprov DKI untuk melakukan pengawasan dan pengendalian secara ketat. Untuk mall yang terbukti dalam pengoperasiannya ternyata tidak mendukung lingkungan sekitar harus ditindaklanjuti.
“Contohnya di Pejaten Village, Plaza Semanggi dalam akses keluar masuk mall, kemudian mall yang letaknya berdekatan seperti di Senayan dan Kuningan itu harus ditindak. Seperti di Bogor, Giant Ekstra yang belum lama beroperasi langsung ditutup oleh Wali Kota karena belum ada AMDAL. Mereka berani tutup itu. Kalau di Jakarta, beum ada tindakan tegas dari pemerintah dalam melakukan pengawasan dan pengendalian,” ujarnya.
Nirwono juga membuka kemungkinan bahwa terdapat permainan antara pihak Pemprov DKI dengan pengelola mall dalam soal perizinan ataupun pengoperasiannya karena banyak ditemukannya pelanggaran dari pihak pengelola mall yang tak urung diproses oleh pihak Pemprov DKI. Namun, selebihnya ia mengharapkan pihak Pemprov dapat secara tegas untuk melakukan penegakkan peraturan dan pengawasan serta penindaklanjutan mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh mall-mall di Jakarta dalam hal AMDAL, IMB atau masalah zonasi.
“Ya bisa saja hal itu terjadi karena pelanggaran bisa kita lihat tapi belum ada tindak lanjut. Oleh karena itu, Pemprov DKI harus evaluasi kembali sudah ketat atau tidak peraturannya? kalau masih ada kekurangan untuk membangun mall ya jangan diizinkan dulu, kalau ada pelanggaran ya harus ditindak,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Rini Soemarno Masuk Kabinet, Pembangunan Ekonomi Indonesia Membahayakan

Jakarta, Aktual.co —‎Pembangunan pemerintahan ke depan akan dibajak oleh agen asing yang menyusup dalam pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla. Ini terjadi apabila nama-nama seperti Rini Soemarno dan Bambang Bojonegoro masuk dalam kabinet. 
“Pembangunan akan bertolak belakang dengan masyarakat ini sangat membahayakan. Secara cover mereka akan gunakan Trisakti sebagai landasan tapi kebijakannya liberal,” tegas Ketua Koalisi Anti Utang dan Anti Neolib, Dani Setiawan, kepada Aktual.co, Sabtu (25/10).
Menurutnya, komitmen Jokowi sejak awal pemerintahannya adalah menjalankan agenda Trisakti Bung Karno. Dimana agenda ini berlandaskan atas kedaulatan politik, kedaulatan ekonomi dan kepribadian yang berbudaya melalui revolusi mental.
Komitmen tersebut, lanjut Dani, secara langsung membutuhkan upaya progresif dan transformatif oleh kementerian baru. Bukan sebaliknya, susunan kabinet didominasi kepentingan asing melalui orang-orang beraliran neoliberal. 
“Harus ada orang yang punya pemikiran dan mau melakukan koreksi terhadap sistem pasar, koreksi terhadap sistem neoliberal,” katanya.
Dani menyinggung nama-nama yang lebih pro rakyat seperti Hendri Saparini, Rizal Ramli dan Revrisond Baswir. Pemikiran dan tindakan mereka menurutnya mencerminkan komitmen pembangunan ekonomi rakyat. Namun karena kuatnya kepentingan asing, nama-nama ini tersingkir dari bursa kabinet. 

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Berita Lain