26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42447

Presiden Ajak Jajaran Pemprov DKI Keliling Istana Negara

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo melakukan silaturahim dengan keluarga besar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, hari ini, Rabu (22/10).
Acara silaturahim itu diawali di rumah dinas Gubernur di Taman Suropati Nomor 7, Menteng sebelum kemudian dilanjutkan dengan tur keliling Kompleks Istana.
Presiden Jokowi beserta keluarganya yang tiba di rumah dinas tersebut sekitar pukul 07.45 WIB disambut oleh Pelaksana Tugas Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan istri.
Seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Plt Gubernur dan jajaran Pemprov DKI Jakarta, Presiden beserta rombongan kembali ke Istana Negara dengan diantara para pejabat Pemprov DKI Jakarta dan DPRD DKI.
Sebelum kembali ke mobil, Presiden Jokowi menghampiri wartawan yang menanti di sekeliling pagar rumah dinas tersebut.
“Pagi hari ini Pak Gubernur dan seluruh jajaran Pemerintah Provinsi DKI ingin mengantar ke istana. Kita berangkat ke istana pagi hari ini,” kata Jokowi.
Presiden secara khusus mengajak rombongan dari Pemprov DKI Jakarta tersebut untuk melihat-lihat Istana Negara dan Istana Merdeka.
Saat Presiden dan tamunya tiba di Istana Negara situasi di dalam istana masih gelap sehingga Presiden Jokowi meminta agar petugas kelengkapan istana untuk menyalakan seluruh lampu.
Mereka juga sempat berfoto bersama sebelum kemudian menutup acara itu dengan saling berjabat tangan.
Kepala Negara dengan Ibu Iriana telah tinggal di Wisma Negara sejak pelantikan pada Senin, 20 Oktober. 

Artikel ini ditulis oleh:

Pedagang Patok Harga Tinggi, Bulog Sulit Bersaing

Jakarta, Aktual.co — Kepala Perum Bulog Sulteng, Mar’uf mengatakan bahwa Bulog Sulawesi Tengah hingga kini masih sulit bersaing membeli beras petani karena harga beras yang dipatok pedagang cukup tinggi.

“Ya kami masih kesulitan membeli beras petani untuk memenuhi target yang ditetapkan, sebab harga beras pembelian pedagang diatas harga pembelian pemerintah (HPP),” kata Kepala Perum Bulog Sulteng, Mar’uf di Palu, Rabu (22/10).

Ia mengatakan pedagang membeli beras petani saat ini berkisar Rp6.900-Rp7.000/kg.

Sementara Bulog membeli beras petani berdasarkan standar HPP yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp6.600/kg.

Dengan selisih seperti itu, Bulog cukup sulit membeli beras petani karena mereka lebih memilih menjual kepada pedagang langsung ditempat.

Sekarang ini, kata Mar’uf banyak berkeliaran di kantong-kantong produksi beras di Sulteng pedagang dari luar daerah.

Terutama pedagang dari Manado (Sulut) dan Gorontalo. Mereka membeli beras petani dan membawa pulang ke daerahnya dan menjual dengan harga cukup mahal.

Apalagi, lanjutnya, harga beras di Manado dan Gorontalo terbilang cukup tinggi.

Selain banyaknya pedagang dari luar, juga panen petani pada musim panen (MP) 2014 ini sedikit menurun dibandingkan sebelumnya karena musim kemarau banyak sawah tidak diolah petani.

Bulog Sulteng sampai sekarang ini baru membeli beras petani sebanyak 18.000 ton dari target yang ditetapkan sebanyak 47.000 ton.

Meski realisasi pengadaan kecil, tetapi stok beras yang ada di gudang Bulog Sulteng sampai pada saat ini masih mencukupi kebutuhan masyarakat.

“Kita masih kuasai stok sekitar 13.000 ton,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Pengumuman Kabinet, Jokowi: Mungkin Hari Ini

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo masih belum dapat memastikan kapan akan mengumumkan susunan kabinet pemerintahannya.
Namun, lagi-lagi dia berjanji secepatnya akan mengumumkan nama-nama para “pembantunya” itu.
“Mungkin hari ini,” kata Presiden Jokowi, di Taman Suropati, Jakarta Pusat, Rabu (22/10).
Saat ditanya kepastian waktu untuk mengumumkan nama-nama menterinya itu, Presiden tak memberikan jawaban yang pasti. 
“Bisa siang, sore dan malam ini,” kata Jokowi.

Artikel ini ditulis oleh:

Darmin Kandidat Menteri, Relawan Jokowi: Dia Tak Punya Mental Trisakti

Jakarta, Aktual.co —  Revolusi mental akan gagal jika sejumlah kursi kementerian di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo ditempati orang-orang yang bermental neoliberalisme.

Hal itu menyusul munculnya sejumlah nama yang beraroma neoliberal di pemerintahan Presiden Jokowi, seperti nama Darmin Nasution, Sri Mulyani dan Agus Martowardjoyo.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Energy Watch yang juga merupakan relawan Jokowi, Ferdinand Hutahaean kepada aktual.co, di Jakarta, Rabu (22/10).

Menurutnya, nama Darmin Nasution adalah sosok yang pintar dalam sektor ekonomi. Akan tetapi, sambung dia, Darmin bukanlah sosok yang pro rakyat dan tidak memiliki ideologi Trisakti, sebagaimana komitmen mantan Gubernur DKI Jakarta untuk membangun konsep Bung Karno itu.

“Yang jelas bahwa Darmin tidak akan bisa mewujudkan Indonesia yang berdikari dalam ekonomi,” tegas dia.

Dirinya mengharapkan Jokowi memilih menteri ekonomi yang lebih memilih rakyat dan bermental trisakti daripada pro pasar dan neoliberalisme.

“Janganlah kita ini asal memilih nama menteri, Jokowi harus menjadikan Ideologi Trisakti Bung Karno sebagai syarat utama, dan Darmin bukanlah sosok yang punya jiwa dan ideologi itu,” tandas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Eka

Muhaimin Ungkap Alasannya Tak Mau Jadi Menteri Jokowi-JK

Jakarta, Aktual.co — Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menolak menjadi menteri dalam kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dirinya lebih memilih untuk fokus menjadi Ketua Umum PKB ketimbang jadi menteri Jokowi-JK.
Hal itu dia ungkapkan di jejaring sosial twitter miliknya, @MuhaiminIskndr setelah bertemu Presiden Jokowi, di Istana Negara, Selasa (21/10) kemarin.
Dalam akun twitter, bekas menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu menulis alasannya menolak menjadi menteri di kabinet Jokowi-JK.
“Kayaknya aku lebih memilih konsentrasi jadi ketua umum PKB, karena memang lebih baik tidak merangkap dengan jabatan menteri.. Mohon dukungan,” tulis Cak Imin.
Di KPK, nama Muhaimin Iskandar memang sudah tidak asing lagi. Namanya pernah masuk dalam pusaran kasus suap Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur (DPPID) tahun 2011 silam. Kasus ini leibih dikenal dengan kasus durian karena uang disimpan dikardus durian.
Uang suap senilai Rp 1,5 miliar itu diduga akan diserahkan pada Muhaimin yang saat itu menjabat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Seperti diberitakan, pada Selasa kemarin, sejumlah orang datang menemui Presiden Joko Widodo. Pertemuan itu diduga kuat guna membahas nama-nama calon menteri dalam kabinet Jokowi-JK periode 2014-2019.
Adapun orang yang datang menemui Jokowi adalah, politisi Partai Hanura Yuddy Chrisnandi, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, politisi PDI-P Aria Bima, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara, mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono, cendekiawan muslim Komaruddin Hidayat, dan mantan Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung. 

Artikel ini ditulis oleh:

Petinggi Pemprov DKI Antar Pindahan Jokowi ke Istana

Jakarta, Aktual.co —Pagi tadi perwakilan dari Pemerintah Provinsi DKI akan mengantar pindahnya Presiden RI Joko Widodo dari bekas rumah dinasnya selama menjabat sebagai Gubernur DKI di Taman Suropati Menteng ke Istana Negara.
“Rencana kita mau mengantar saja, kita naik bus bareng-bareng dari Taman Suropati, mungkin sekitar jam setengah 8 pagi,” ujar Pelaksana Tugas Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balaikota DKI, Selasa (21/10).
Dari pihak Pemprov DKI yang ikut adalah Plt Gubernur DKI Ahok, Sekda DKI Saefullah beserta para Kepala Dinas di DKI.
Sedangkan dari pihak DPRD DKI yang hadir adalah Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi, Wakil-wakil Ketua DPRD DKI, dan perwakilan dari tiap-tiap fraksi.
Ahok datang bersama istrinya Veronica Tan pukul 07.22 WIB dengan mengenakan kemeja batik warna coklat keemasan. Dia mengaku ingin ikut serta mengantarkan Jokowi sekaligus ingin melihat seperti apa keadaan Istana Negara.
“Mau lihat Istana, kan belum pernah lihat. Sekarang ada temen (Jokowi) yang masuk Istana ya saya nebeng,” selorohnya.
Pada pukul 08.00 WIB, rombongan Pemprov DKI dan DPRD DKI bersama Jokowi dan Ibu Ana yang sama-sama mengenakan kemeja putih berangkat ke Istana Negara menggunakan minibus berwarna putih menuju Istana di Jalan Merdeka Merdeka Utara.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain