26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42508

Rini Soemarno Kandidat Menteri BUMN, Dahlan Ogah Komentar

Jakarta, Aktual.co —  Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan enggan mengomentari pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden dan Wapres, Joko Widodo-Jusuf Kalla yang baru saja resmi dilantik MPR-RI.

“Saya tidak mau berkomentar. Saya tidak perduli presidennya siapa. Tidak ada yang inginkan saya sampaikan kepada Pak Jokowi-JK,” ujar kata Dahlan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin.

Terhitung hari ini (Senin) atau seiring pergantian pemerintahan, Dahlan Iskan tidak lagi menjabat orang nomor satu di Kementerian BUMN.

Isu beredar Ketua Tim Transisi Jokowi-JK, Rini Sumarno akan menggantikan posisi Dahlan Iskan dalam memimpun 126 BUMN.

“Saya juga tidak mau mengomentari siapa menteri yang akan menggantikan saya. Gak perduli, dunia itu terus berputar, jadi tidak usah terlalu bergantung kepada orang,” ujarnya.

Dahlan yang menjabat selama 3 tahun sebagai Menteri BUMN itu, juga tidak menjawab ketika ditanya tantangan pemerintahan Presiden Joko Widodo ke depan.

“(Pemerintahan) Baru atau lama saja. Tantangannya kan itu-itu juga,” ucapnya.

Ditanya soal kegiatan yang akan dilakukan jika tidak lagi menjadi menteri, Dahlan menuturkan akan menetap di Surabaya.

“Ya, saya pulang kampung. Saya tinggal di kawasan Ketintang,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Analis: Eforia Pelantikan Jokowi-JK Dorong Penguatan Rupiah

Jakarta, Aktual.co — Analis pasar uang Zulfirman Basir menilai bahwa eforia dari pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla periode 2014-2019 mendorong nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS.

“Dari sisi fundamental, merebaknya eforia di awal masa jabatan Presiden-Wapres terpilih memberikan sentimen positif untuk rupiah,” kata Zulfirman Basir yang juga Analis Monex Investindo Futures di Jakarta, Senin (20/10).

Apalagi, lanjut dia, situasi politik di dalam negeri yang dinilai akan cukup langgeng ke depannya setelah pertemuan antara Joko Widodo dengan Prabowo Subianto pada akhir pekan lalu, berhasil meredakan kekhawatiran investor atas resiko politik Indonesia.

Menurut dia, pelaku pasar meyakini, kondisi politik yang kondusif akan berdampak baik terhadap laju ekonomi Indonesia ke depannya, diharapkan pengembangan di sektor infrastruktur di dalam negeri sesuai dengan program yang telah dicanangkan sebelumnya.

Pada sesi Senin siang, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak menguat sebesar 84 poin menjadi Rp12.025 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.109 per dolar AS.

Selanjutnya, menurut Zulfirman Basir, susunan kabinet pemerintahan Joko Widodo-jusuf Kalla akan menjadi sentimen selanjutnya terhadap prospek ekonomi Indonesia mendatang. Sejauh ini, prospek Indonesia masih menawarkan pertumbuhan ekonomi.

Di sisi lain,dia menambahkan, beredarnya kabar mengenai bank sentral Tiongkok kepada perbankan diharapkan dapat turut menopang perekonomian negeri tirai bambu itu, dengan demikian maka indonesia yang merupakan salah satu mitra dagangnya dapat terimbas sentimen positif.

“Outlook mata uang rupiah cukup netral diperkirakan diperdagangkan di kisaran Rp11.985-Rp12.100 per dolar AS untuk Senin (20/10) ini,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Masuk Kandidat Menteri Kemenperin, Bos Semen Indonesia: Siap Mengabdi

Jakarta, Aktual.co —  Menanggapi rumor tentang dirinya yang disebut-sebut akan diplot sebagai Menteri Perindustrian oleh Presiden baru RI Joko Widodo, Direktur Utama PT Semen Indonesia Dwi Sucipto mengaku tidak tahu-menahu akan wacana tersebut, akan tetapi dirinya menyatakan kesiapannya apabila hal itu memang benar.

“Saya tidak tahu. Kalau saya pengabdian di mana aja,” kata Dwi di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (20/10).

Ia menambahkan, dirinya siap untuk mengabdi dan berkarya di mana saja. Dengan tegas ia menyatakan siap jika memang Jokowi memintanya untuk berkarya di Kementerian Perindustrian.

“Pengadiban berkarya di mana saja. Saya siap, tapi saya sendiri ga tahu berita-berita itu. Kalo diminta saya siap saja,” tukasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan informasi yang dihimpun Aktual.co, mencuat nama Dirut Semen Indonesia Dwi Sucipto sebagai sosok Profesional yang akan diplot menjadi Menteri Perindustrian.

Sementara itu, berikut prediksi nama-nama bakal calon Menteri di Kabinet Jokowi-JK yang dikumpulkan dari berbagai sumber, antara lain:

Mensesneg: Andi Wijayanto (tim transisi)
Mensekab: Anis Baswedan (tim transisi)
Men-BUMN: Rini Sumarno (tim transisi)
Mendagri: Tjahjo Kumolo (PDIP)
Menko Perekonomian: Sri Mulyani (profesional)
Menko Kesra: Muhaimin Iskandar (PKB)
Menko Polkam: Luhut Panjaitan
Menhan: Budiman (mantan KSAD)
Menkeu: Chatib Basri (Profesional)
Men ESDM: Kuntoro Mangunsubroto atau Raden Priyono
Mendag: Rahmat Gobel Menperin : Dwi Sucipto (Semen Indonesia)
Men-UKM: Khofifah Indar (Muslimat NU)
Men Eko Kreatif: Triawan Munaf PDIP)
Menkumham: Hikmahanto Juwana (hukum internasional)
Men-PAN: Siti Nurbaya (Nasdem)
Menhub: Rusdi Kirana (Lion Air – PKB)
Menkominfo: Niken Widiastuti (PDIP – direktur RRI)
MenPerumahan Rakyat: Budi Karya Sumadi (PT Jaya Ancol)
MenristekDikti: Ilham Habibie
Mendik Das: Fahmi Idris (Ketua IDI)
Menag: Lukman Hakim (PPP)
Menpora: Nusron Wahid (Ansor/NU/Golkar)
Mensos: Eva Kusuma Sundari (PDIP)
Menpariwisata: Ngurah Prayoga (PDIP).

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

PDIP Nilai Pergantian Pemerintahan Berjalan Baik

Jakarta, Aktual.co — Politikus PDI Perjuangan Aria Bima menilai pergantian pemerintahan dari Susilo Bambang Yudhoyono ke Joko Widodo adalah tradisi baik yang perlu diteruskan.
“Semua tokoh hadir pada pelantikan Presiden Jokowi,” kata Aria Bima di gedung parlemen, Jakarta, Senin (20/10).
Menurut dia, acara pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dihadiri oleh pasangan SBY-Boediono yang domisioner serta ketua umum partai-partai politik.
Mereka antara lain, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Presiden PKS Anis Matta, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Paryai NasDem Surya Paloh, dan Ketua Umum Hanura Wiranto.
“Ini tradisi yang baik dan harus diteruskan. Ini luar biasa,” kata Aria Bima.
Dia juga menyambut positif pernyataan Prabowo Subianto yang menyatakan siap untuk bersinergi dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Menurut dia, kehadiran Prabowo Subianto dan kesiapannya untuk bekerja sama dengan pemerintah maupun mendukung pemerintah melalui parlemen, menunjukkan sikap kenegarawanannya.
Aria juga memuji langkah kedua tokoh, yakni Jokowi dan Prabowo, yang bertemu di kediaman keluarga Prabowo, di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (17/10).
“Pertemuan kedua tokoh itu, mencairkan ketegangan yang terjadi di antara para alite,” kata dia.
Menurut dia, saat ini kondisinya sudah sejuk dan diharapkan ke depan kondisi politik nasional sudah cair dan berjalan lancar.

Artikel ini ditulis oleh:

Diawal Pemerintahan, Jokowi Sudah Ingkar Soal Transparansi

Jakarta, Aktual.co — Meski sudah secara sah Joko Widodo dilantik menjadi Presiden 2014-2019, namun sikap Jokowi dalam prinsip transparansi sampai saat belum juga diindahkan.
Pengamat Hukum dari Universitas Islam Indonesia (UII), Muzakir menyebut, seharusnya saat ini mantan Gubernur DKI itu memenuhi prinsip-prinsip transparansi.
“Sekarang semestinya Jokowi memenuhi janjinya waktu kampanye, mengedepankan prinsip-prinsip transparansi, apapun dalam prosesnya itu harus memenuhinya,” kata Muzakir ketika dihubungi Aktual, Senin (20/10).
Dia mengatakan, jika mantan Wali Kota Solo itu tak memenuhi janji-janjinya sejak awal. Maka, dipertengahan jalan, Jokowi akan merugi. “Mestinya itu dari awal, kalau tidak itu akan merugi,” kata dia.
Dia mengatakan, Jokowi seharusnya juga menjaga kepercayaan rakyat. Terlebih, rakyat yang selama ini mendukungnya jangan sampai ternodai oleh sikap Jokowi tak menunjukan sikap transparansi.
Meski sudah resmi dilantik menjadi Presiden. Tapi sampai saat ini Jokowi belum mengumumkan siapa sosok menteri-menteri yang akan duduk di kabinet.
Seleksi yang dilakukan selama ini juga terkesan tertutup dan tidak ada uji publik resmi seperti transparansi dan akuntabilitas. Sikap dari Jokowi dalam menjaring calon menteri tersebut diduga karena mantan Wali Kota Surakarta itu takut dikritik manakala figur menteri yang dipilihnya tidak diterima publik.
Dalam alam yang terbuka dan demi menjaga stabilitas pemerintahanya ke depan, presiden mestinya menjaring menteri secara terbuka, dengan melakukan uji publik agar diketahui jejak rekam politik, ekonomi serta sosialnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu
Nebby

Nusron Ogah Berandai-andai Jadi Menteri Jokowi

Jakarta, Aktual.co — Politisi Partai Golkar Nusron Wahid ogah berandai-andai dirinya terpilih menjadi menteri dalam kabinet Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.
“Kata siapa (saya jadi menteri). Saya tidak mau berandai-andai, ya diikuti saja,” kata Nusron usai menghadiri Sidang Paripurna Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-JK, di gedung parlemen, Jakarta, Senin (20/10).
Sebelumnya muncul kabar, nama Nusron Wahid potensial menjadi salah satu menteri Jokowi-JK. Nusron mengaku tidak tahu atas hal tersebut.
Ditanya apakah dirinya pernah dipanggil Jokowi untuk pembicaraan soal menteri, politikus Partai Golkar yang mendukung Jokowi-JK itu berseloroh dirinya setiap hari dipanggil.
“Kalau dipanggil setiap hari juga dipanggil Pak Jokowi. Namanya juga teman,” kata Nusron.
Saat ini, Jokowi-JK telah resmi dilantik sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden RI menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.
Jokowi-JK sebelumnya sudah menyerahkan nama-nama kandidat menteri kabinetnya ke KPK dan PPATK untuk mengetahui rekam jejaknya.
Jokowi juga telah menyatakan bahwa nama-nama menterinya tinggal diumumkan saja.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain