26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 787

Utusan Khusus Trump: Israel Tidak Niat Hentikan Perang

Utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk urusan Timur Tengah, Steve Witkoff - foto Wikipedia

Istanbul, Aktual.com – Utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk urusan Timur Tengah, Steve Witkoff dengan tegas mengatakan kalau Israel tidak berniat menghentikan agresinya di Jalur Gaza. Hal itu disampaikan Witkoff saat menemui keluarga para sandera Israel yang masih berada di Gaza.

Menurut Witkoff,  saat ini langkah paling tepat bagi Israel adalah mencari kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera baru. ”Kami ingin membawa para sandera pulang, tetapi Israel tampaknya tidak siap menghentikan perang,” kata Witkoff, pada Minggu (11/5), seperti dilaporkan Channel 12 Israel. Namun jaringan tersebut tidak menyebutkan lokasi pertemuan tersebut.

Dilansir dari Anadolu,  Witkoff juga mengkritik tajam penanganan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap perang di Gaza, dengan mengatakan : ”Pemerintah Israel memperpanjang perang, meskipun kita tidak melihat kemajuan lebih lanjut yang dapat dicapai.”

”Namun, saat ini masih ada peluang yang kami harap dapat dimanfaatkan oleh Israel, dan semua mediator. Kami menekan semua mediator dan melakukan segala upaya untuk memulangkan para sandera,” kata Witkoff lagi.

Pernyataan tersebut muncul saat kelompok Palestina Hamas mengatakan pada hari Minggu (11/5) bahwa mereka akan membebaskan tentara Israel-Amerika Alexander Idan setelah pembicaraan dengan pemerintah AS di tengah upaya untuk mencapai gencatan senjata Gaza.

Komentar Witkoff disampaikan menjelang jadwal lawatan Donald Trump ke Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab mulai Selasa (13/5) hingga Jumat (16/5). Namun Trump tidak mengagendakan kunjungannya ke Israel.

Media AS dan Israel baru-baru ini melaporkan meningkatnya ketegangan antara Trump dan Netanyahu, dengan pemerintahan Trump mengisyaratkan bahwa mereka mungkin mengambil langkah independen mengenai kebijakan Timur Tengah, tanpa melibatkan Netanyahu.

Israel sendiri memperkirakan bahwa 59 tawanan masih berada di Gaza, termasuk 21 orang yang diyakini masih hidup. Sementara itu, lebih dari 9.900 warga Palestina dipenjara di Israel, di mana kelompok-kelompok hak asasi manusia melaporkan penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis yang meluas, yang mengakibatkan beberapa kematian.

Israel telah memblokir bantuan kemanusiaan di penyeberangan Gaza sejak 2 Maret, menyebabkan 2,4 juta penduduk wilayah itu menghadapi kondisi kelaparan. Lebih dari 52.800 warga Palestina telah tewas di Gaza dalam serangan brutal Israel sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

(Indra Bonaparte)

 

PM Albanese Jadwalkan Kunjungan ke Indonesia Minggu Ini

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. Aktual/AFP

Jakarta, aktual.com – Perdana Menteri Australia Anthony Albanese akan melakukan lawatan kenegaraan ke Indonesia pekan ini, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Rolliansyah “Roy” Soemirat.

Kunjungan Albanese ke Indonesia tersebut akan berlangsung pada 14—15 Mei 2025 dalam rangka pertemuan pemimpin tahunan (Annual Leaders’ Meeting) kedua negara.

“Ini adalah kunjungan pertama Anthony Albanese setelah terpilih kembali sebagai PM Australia, dan menunjukkan kedekatan strategis kedua negara,” kata Roy dalam pernyataan tertulisnya, Senin.

Menurut Roy, pertemuan PM Albanese dengan Presiden RI Prabowo Subianto akan membahas peningkatan kerja sama bilateral, khususnya di bidang ekonomi seperti ketahanan pangan, energi, dan perdagangan.

Kedua pemimpin juga akan mendiskusikan isu-isu prioritas kedua negara di bawah pemerintahan baru masing-masing serta isu kawasan dan isu global.

Ia mengatakan kunjungan PM Albanese ke RI tersebut mencerminkan kuatnya hubungan kedua negara yang saat ini telah mencapai taraf kemitraan strategis komprehensif.

Dilaporkan ABC News pekan lalu, PM Anthony Albanese memastikan dirinya akan mengunjungi Indonesia dan bertemu Presiden Prabowo Subianto pada 14 Mei setelah diambil sumpahnya sebagai Perdana Menteri Australia untuk masa jabatan kedua.

“Tidak ada hubungan bilateral yang lebih penting daripada dengan Indonesia. Kita punya hubungan ekonomi yang sangat penting dengan RI. Mereka akan tumbuh menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia,” kata Albanese.

Di samping kerja sama ekonomi, PM Australia itu pun menyinggung tentang jalinan kerja sama negaranya di bidang pertahanan dan keamanan yang kuat dengan Indonesia.

Ia bahkan menyebut Presiden Prabowo sebagai “teman baik pada taraf pribadi” selain karena hubungan Australia dan Indonesia yang memang sudah dekat.

Krisis Kesehatan Gaza Terancam Memburuk akibat Blokade

Anak-anak Gaza. Aktual/ Xinhua

Gaza, aktual.com – Pejabat Palestina dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Minggu (11/5) memperingatkan bahwa situasi kesehatan dan kemanusiaan di Gaza dapat semakin memburuk jika Israel terus melanjutkan blokadenya terhadap daerah kantong tersebut.

Sekitar 64 persen pasokan medis di Gaza telah habis akibat blokade yang terus dilakukan Israel terhadap titik-titik perlintasan, ungkap otoritas kesehatan di Gaza pada Minggu.

“Indikator-indikator kekurangan obat memburuk dengan cepat, dengan 43 persen stok obat-obatan penting dalam kondisi kosong, naik 6 persen dibandingkan bulan lalu,” kata otoritas setempat dalam sebuah pernyataan pers.

Unit gawat darurat, ruang operasi, dan unit perawatan intensif terpaksa beroperasi dengan persediaan obat yang menipis, sementara jumlah pasien yang sakit kritis terus meningkat, kata mereka.

Lebih lanjut mereka mengatakan pasien gagal ginjal, tumor, penyakit darah, penyakit jantung, serta penyakit tidak menular menjadi kelompok yang paling terdampak.

“Pendudukan Israel menghalangi anak-anak keluar dari Gaza untuk mendapatkan perawatan di saat Jalur Gaza mengalami kekurangan alat bantu setelah amputasi, seperti kaki atau tangan palsu, dan tidak adanya lingkungan yang mendukung bagi para penyandang disabilitas,” ujar Bassam Zaqout, direktur bantuan medis di Gaza selatan.

Sementara itu, Abdel Salam Sabah, direktur Rumah Sakit Mata di Gaza, mengatakan kekurangan parah bahan habis pakai dan peralatan medis untuk operasi mata akan menyebabkan layanan operasi hampir lumpuh total, terutama untuk penyakit retina, retinopati diabetik, dan pendarahan dalam (internal bleeding).

Rumah sakit tersebut berencana mengumumkan ketidakmampuannya untuk menyediakan layanan bedah kecuali otoritas-otoritas terkait dan organisasi internasional segera turun tangan, kata sang direktur.

Pada Minggu yang sama, Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Tengah (UNRWA) memperingatkan di platform media sosial X bahwa “semakin lama blokade berlanjut, semakin besar pula bahaya permanen yang mengancam banyak nyawa.” UNRWA menambahkan ribuan truk milik mereka hingga saat ini masih tertahan untuk memasuki Gaza.

Israel menghentikan masuknya barang dan pasokan ke Gaza pada 2 Maret, menyusul berakhirnya tahap pertama perjanjian gencatan senjata dengan Hamas pada Januari lalu.

Israel kembali melancarkan serangan terhadap Gaza pada 18 Maret, yang, menurut data otoritas kesehatan di Gaza pada Minggu, telah menyebabkan 2.720 warga Palestina tewas dan 7.513 orang lainnya luka-luka.

PBB telah berulang kali memperingatkan bencana kemanusiaan yang akan terjadi di Gaza, dan melaporkan meningkatnya tanda-tanda kelaparan akut, terutama di kalangan anak-anak.

Situasi kian memburuk ketika organisasi bantuan pangan asal Amerika Serikat, World Central Kitchen, pada Rabu (7/5) mengumumkan mereka akan menghentikan operasi dapur umumnya di Gaza karena menipisnya pasokan bantuan kemanusiaan, memaksa sebagian besar dapur umum di daerah kantong tersebut terpaksa ditutup akibat kehabisan stok.

Sementara itu, Amjad Shawa, direktur Jaringan Lembaga Swadaya Masyarakat Palestina di Gaza, pada Rabu memperingatkan bahwa penutupan dapur umum dapat semakin memperburuk kelaparan di Gaza.

“Dampak dari bencana kemanusiaan parah ini akan sangat memengaruhi kesehatan dan kehidupan warga, khususnya anak-anak, perempuan, lansia, dan orang yang sakit,” ujar Shawa kepada Xinhua.

13 Tewas dalam Ledakan Amunisi, TNI Benarkan Insiden di Garut

Kepala Pusat Penerangan atau Kapuspen TNI, Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi. Jumat, 2 Mei 2025. Dok. Puspen TNI.

Jakarta, aktual.com – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi membenarkan 13 orang, yang empat di antaranya prajurit TNI, meninggal dunia akibat peledakan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin.

Kristomei menyebut seluruh korban jiwa yang meninggal di tempat telah dievakuasi dari lokasi ledakan menuju RSUD Pameungpeuk untuk autopsi dan pemulasaraan jenazah.

“Kami terus berkoordinasi dengan aparat terkait di tempat untuk mengamankan lokasi peledakan, dan meng-clear-kan lokasi tersebut karena kami khawatir masih ada ledakan-ledakan lainnya,” kata Kapuspen sebagaimana dikutip dari siaran langsung wawancara TV di Jakarta, Senin.

Mayjen Kristomei melanjutkan TNI saat ini berkonsentrasi menyelidiki sebab peledakan tersebut. “Ke depan kami akan detilkan apa penyebab di balik ledakan tersebut,” kata Kristomei.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak juga membenarkan adanya insiden ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut. KSAD menyebut kejadian itu masih diinvestigasi.

Ledakan terjadi sekitar pukul 09.30 WIB saat beberapa petugas dari TNI Angkatan Darat hendak memusnahkan amunisi tidak layak pakai atau kedaluwarsa di sebidang lahan milik BKSDA Garut, yang biasa menjadi tempat pemusnahan amunisi kedaluwarsa milik TNI AD.

“Lahan peledakan milik BKSDA Garut yang sudah rutin digunakan untuk pemusnahan amunisi yang sudah expired (kedaluwarsa) tadi,” kata Kristomei.

Bahan-bahan peledak yang dimusnahkan itu merupakan barang milik TNI Angkatan Darat, tepatnya dari Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III, Pusat Peralatan TNI AD (Puspalad).

Informasi yang berkembang, nama-nama korban meninggal dunia, antara lain:

  1. Kolonel Cpl Antonius Hermawan
  2. Mayor Cpl Anda Rohanda
  3. ⁠Sdr. Agus bin Kasmin
  4. Sdr. Ipan bin Obur
  5. Sdr. Iyus Ibing bin Inon
  6. Sdr. Anwar bin Inon
  7. Sdr. Iyus Rizal bin Saepuloh
  8. Sdr. Toto
  9. Sdr. Dadang
  10. Sdr. Rustiawan
  11. Sdr. Endang
  12. Kopda Eri Dwi Priambodo
  13. Pratu Aprio Setiawan

Hamas Janji Segera Bebaskan Sandera WN AS Terakhir di Gaza

Pasukan Brigade Al Qassam, dari sayap militer Hamas - foto X

Gaza, Aktual.com – Hamas mengatakan akan segera membebaskan sandera warga negara Amerika Serikat (AS) terakhir yang masih hidup yang ditawan di Gaza, setelah perundingan baru dengan AS mengenai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (12/5), pembebasan tentara Israel berusia 21 tahun  Alexander Idan, yang merupakan warga negara AS, merupakan langkah menuju tercapainya kesepakatan gencatan senjata baru di Gaza. Hal tersebut disampaikan kelompok militan Palestina pada Minggu malam (11/5) waktu setempat, dalam sebuah pernyataan di Telegram.

Meskipun Hamas tidak mengatakan kapan Alexander akan dibebaskan, pemerintah Israel mengatakan pada Senin pagi bahwa pembebasan itu dapat terjadi dalam 24 jam ke depan. Respon Presiden AS Donald Trump dalam merespon sikap Hamas ini menyambut baik rencana ini. ”Perkembangan ini dapat membantu mengakhiri perang yang sangat brutal ini, dan mengembalikan semua sandera dan jenazah yang masih hidup kepada orang-orang yang mereka cintai,” tulis Trump di akun media sosialnya.

Alexander sendiri adalah seorang prajurit yang bertugas di unit infanteri elite di perbatasan Gaza, diketahui sebagai sandera Amerika terakhir yang tersisa di Gaza yang masih hidup. Pembebasannya, kata pernyataan itu, akan menjadi salah satu dari beberapa langkah yang bertujuan untuk memfasilitasi gencatan senjata, membuka kembali penyeberangan perbatasan dan mengizinkan bantuan kemanusiaan dan pasokan bantuan ke Jalur Gaza.

Hamas juga menyatakan kesediaannya untuk memasuki negosiasi intensif dan segera yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata final, pertukaran tahanan yang disetujui bersama, dan pembentukan badan profesional independen untuk memerintah Gaza.

Sedangkan Israel tampaknya tidak banyak bicara mengenai pembicaraan antara Washington dan Hamas, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan banyak negara lain. Israel telah memerangi kelompok yang didukung Iran di Gaza sejak Hamas menyerang negara itu pada Oktober 2023.

”AS telah memberitahu Israel tentang niat Hamas untuk membebaskan tentara Edan Alexander sebagai isyarat kepada Amerika, tanpa syarat atau imbalan apapun,” kata kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan. Negara itu tidak berkomitmen pada gencatan senjata, dan hanya akan menyetujui koridor aman untuk memungkinkan transportasi Alexander, tambahnya.

Pada bulan Maret, AS menolak usulan serupa dari Hamas untuk pembebasan Alexander setelah kedua belah pihak berunding di Qatar. Saat itu, Israel menyatakan keberatannya terhadap gagasan tersebut — yang oleh banyak orang di Israel dianggap lebih menguntungkan satu sandera daripada yang lain — dan terhadap AS yang mengadakan negosiasi dengan Hamas.

Pengumuman AS dan Hamas itu disampaikan sesaat sebelum perjalanan Trump ke Teluk. Direncanakan, Trump tiba di Arab Saudi pada hari Selasa (13/5), sebelum menuju Qatar dan Uni Emirat Arab. Trump sendiri belum berencana singgah di Israel.

Sementara Hamas mengatakan ingin agar penyeberangan perbatasan Gaza dibuka, dan bantuan diizinkan masuk ke wilayah yang dilanda perang itu. Israel menghentikan aliran makanan dan bantuan lainnya serta melanjutkan serangan udara sejak bulan Maret lalu, setelah berakhirnya gencatan senjata selama sekitar dua bulan, yang telah mengakibatkan puluhan sandera dibebaskan sebagai imbalan atas warga Palestina yang dipenjara.

Pemerintah Israel sendiri saat ini berada di bawah tekanan berat di dalam negeri untuk berunding guna membebaskan 59 sandera yang tersisa, sekitar 24 di antaranya diyakini militer Israel masih hidup.

Mediator Mesir dan Qatar menyambut baik langkah tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu mendorong dimulainya kembali perundingan mengenai gencatan senjata di Gaza, pembebasan tahanan Palestina dan sandera Israel, serta aliran bantuan kemanusiaan, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Qatar. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan tentang krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza karena kurangnya bantuan.

Untuk diketahui, Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 250 orang, yang mana lebih dari 100 orang telah dibebaskan dalam gencatan senjata awal bulan berikutnya. Serangan Israel berikutnya dan yang sedang berlangsung di Gaza telah menewaskan lebih dari 52.800 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua, sesuai laporan Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas, termasuk ratusan tentara Israel.

Sedangkan Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November 2024 lalu terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantung tersebut.

(Indra Bonaparte)

Gubernur Koster Tolak Ormas GRIB Jaya di Bali

Gubernur Bali Wayan Koster. Aktual/HO

Denpasar, aktual.com – Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan akan menolak GRIB Jaya di Bali jika organisasi masyarakat (ormas) itu mendaftar.

GRIB jadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir. Selain anggotanya terlibat dalam kasus pembakaran mobil polisi di Depok, pemimpin GRIB, Hercules juga sosok kontroversial.

“Tidak akan diterima, pemerintah daerah berhak menolak. Sesuai kebutuhan dan pertimbangan di daerah,” kata Koster, saat konferensi pers saat konferensi pers di Jayasabah, Denpasar, Bali, Senin (12/5).

Gubernur Koster, juga menyampaikan bahwa soal kebebasan berkumpul tidak berarti bisa sebebas-bebasnya dan negara bisa mengatur supaya agar tertib, kondusif, dan memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara.

“Jadi diatur dalam peraturan, baik Undang-undang maupun peraturan pelaksanaannya,” kata Koster.

Politikus PDIP ini menegaskan bagi ormas yang belum mendaftar berarti belum mendapat pengakuan dan belum bisa melakukan kegiatan operasional di Bali.

Belum ada pernyataan dari GRIB Jaya terkait penolakan Wayan Koster ini.

Sebelumnya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali juga mengatakan organisasi Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Bali, belum terdaftar secara resmi. Sejauh ini di Bali ada 298 ormas yang terdaftar.

Keberadaan ormas GRIB Jaya di Bali juga sempat jadi sorotan dan viral di media sosial lantaran dinarasikan dengan Partai Gerindra.

Namun hal ini sudah dibantah oleh Sekretaris DPD Partai Gerindra Bali Kadek Rambo Budi Prasetya. Menurutnya Gerindra tak terafiliasi dengan GRIB Jaya.

“Terkait masalah foto dan segala macam, kami tidak mengetahui itu posisi tempat di mana. Yang jelas Partai Gerindra tidak pernah berafiliasi dengan ormas GRIB,” katanya, dikutip dari Antara.

Rambo bahkan mengatakan tidak tahu kapan dan di mana video serta foto berlatar bendera Partai Gerindra itu diambil.

Berita Lain