Jakarta, Aktual.co — Sebuah roket telah menerjang kendaraan di kawasan Sinai Utara Mesir. Dalam serangan itu telah menewaskan 26 orang.
Menurut pejabat keamanan setempat menyebutkan, sebagian yang tewas dalam serangan itu merupakan tentara.
Afiliasi Mesir Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) Ansar Beit al-Maqdis, mengklaim bertanggung jawab atas serangan di ibu kota provinsi El-Arish, kota terdekat Sheik Zuwayid dan kota Rafah berbatasan dengan Jalur Gaza itu.
Melalui akun Twitter-nya Ansar Beit al-Maqdis menyebutkan, telah melancarkan aksi serangan itu di kota El-Arish.
Serangan tersebut juga sebelumnya telah terjadi di pangkalan militer yang berdekatan dengan kompleks perumahan perwira militer dan polisi sejak Oktober lalu.
“Elemen teroris telah menyerang beberapa polisi dan markas tentara dan fasilitas menggunakan kendaraan sarat bahan peledak dan roket,” kata jubir Militer.
“Sebuah baku tembak yang berlangsung dan unsur-unsur yang sedang ditangani.”
Para Pejabat Keamanan mengungkapkan, para pejuang pertama menembakkan roket ke markas polisi El-Arish dan pangkalan militer, yang diikuti oleh bom mobil.
Inilah Rentetan Serangan
Sekedar informasi, pada Kamis, (29/1) kemarin, sebuah roket telah menghantam perumahan militer. Para kelompok pejuang itu telah melakukan serangan di pos pemeriksaan militer di selatan El-Arish dan melukai empat tentara.
Dalam serangan terpisah, seorang perwira tewas ketika sebuah roket menghantam sebuah pos pemeriksaan militer di kota Rafah, di perbatasan dengan Gaza.
Para pejabat mengatakan sedikitnya 62 orang terluka dalam serangan di Sinai Utara. Dalam insiden lain seorang polisi tewas ketika terkena bom di kota kanal Suez.
Serangan di El-Arish dinilai paling mematikan sejak 24 Oktober silam, yang juga dekat El-Arish, ketika Para pejuang menewaskan 30 tentara dan melukai banyak lainnya.
Ini terjadi meski serangkaian langkah-langkah keamanan yang diterapkan oleh pihak berwenang di Sinai Utara sejak serangan Oktober.
Serangan itu mendorong pemerintah untuk membangun zona penyangga di sepanjang perbatasan Gaza untuk mencegah para pejuang menyusup dari wilayah Palestina.
Kelompok bersenjata telah secara teratur menyerang pasukan keamanan di Semenanjung Sinai sejak Presiden Mohamed Morsi digulingkan pada saat panglima militer dan sekarang Presiden Abdel Fattah el-Sisi Juli 2013. (Laporan: Wisnu Yusep)
Artikel ini ditulis oleh: