Jakarta, Aktual.com — Pemerintah Indonesia dan Timor Leste sepakat untuk meningkatkan kerja sama di sektor kehutanan, yang diperkuat Menteri Koordinator bidang Ekonomi merangkap Menteri Pertanian dan Perikanan, Estanislau Aleixo da Silva ketika berkunjung ke Indonesia.
“Indonesia dan Timor Leste sepakat untuk meningkatkan kerja sama,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar dalam siaran pers yang diterima, Senin (24/8).
Menteri Koordinator bidang Ekonomi merangkap Menteri Pertanian dan Perikanan, Estanislau Aleixo da Silva mengawali kunjungannya di Manggala Wanabakti yang diterima langsung oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya.
Menteri Siti mengatakan, siswa-siswa Timor Leste akan menimba ilmu kehutanan di Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan (SMKK dahulunya SKMA).
Tercatat di unit kerja kehutanan Timor Leste, ada 89 alumni SKMA termasuk yang saat ini menjabat Direktur Jenderal dan Staf Ahli Menteri.
“Sudah saatnya Indonesia dalam posisi pihak yang membantu, jangan hanya menjadi pihak penerima bantuan,” kata Menteri.
Menteri mengatakan, Tahun 2016 SMKK siap menerima siswa Timor Leste, berikutnya empat SMKK lainnya seperti di Pekanbaru, Samarinda, Makassar dan Manokwari.
Selain pendidikan kejuruan kehutanann KLHK telah memberikan pelatihan berbagai bidang teknis kehutanan untuk lebih dari 110 orang. Balai Diklat Kehutanan di Kupang siap untuk terus melanjutkan pelatihan bagi peserta dari Timor Leste.
Menteri menambahkan, ke depan kerja sama yang dilakukan antara Pemerintah Indonesia dan Timor Leste tidak hanya pembangunan kapasitas, tetapi juga pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS).
Kedua negara telah menginisiasi penyusunan Rencana Pengelolaan DAS lintas negara. Pada saat ini DAS yang lintas negara antara Indonesia dan Timor Leste sebanyak 10 DAS.
Untuk tahun 2015, penyusunan RPDAS diawali dengan pengumpulan data dan informasi di DAS Talua, DAS Ekat dan DAS Babulu.
“Selain pengelolaan DAS, kita sepakat untuk melakukan patroli bersama mengantisipasi terjadinya perdagangan ilegal kayu maupun tumbuhan dan satwa liar,” kata Menteri.
Sementara itu, setelah kunjungan di KLHK, Menteri da Silva mengunjungi sejumlah tempat yang ada di Bogor seperti Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (CIFOR), Pusdiklat SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Badan Litbang dan Inovasi Lingkungan Hidup Kehutanan. Lalu sore harinya rombongan akan mengunjungi Kebun Raya Bogor.
Kunjungan Menteri da Silva merupakan kunjungan balasan, sebelumnya akhir Juli Menteri Siti Nurbaya berkunjung ke Dili dan menyerahkan 50 ribu bibit jenis kayu komersil dan buah-buahan untuk di tanam di Timor Leste.
Bibit tersebut berasal dari persemaian permanen garapan Yayasan Budiasi di Licuisa.
Sebelum melakukan kunjungannya, Menteri da Silva telah mengadakan pertemuan bilateral. Selain dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, juga dijadwalkan akan mengadakan pertemuan dengan Menteri Pertanian, serta Menteri Kelautan dan Perikanan.
Nota Kesepakatan Kerja Sama dengan ketiga kementerian dijadwalkan 26 Agustus di Istana Negara.
Hingga berita ini diturunkan, rombongan Menteri Koordinator bidang Ekonomi merangkap Menteri Pertanian dan Perikanan sedang melakukan pertemuan dengan Direktur Jenderal CIFOR didampingi oleh Kepala Bidang Litbang dan Inovasi, Hendry Bastaman.
Artikel ini ditulis oleh: