Sejumlah remaja yang tergabung dalam komunitas Jali-jali Jakarta melakukan aksi sosiaslisasi Pilkada DKI Jakarta di kawasan CFD, Bunderan HI, Jakarta, Minggu (2/4/2017). Dalam aksi sosialisasinya para Komunitas Jali-jali Jakarta mengajak masyarakat untuk tidak melakukan Golput dalam Pilkada DKI Jakarta. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Wakil Khatib Syuriah PWNU DKI Jakarta, KH. Taufik Damas mengatakan sikap tidak menentukan pilihan atau golput dalam pemilu adalah sikap yang tidak bertanggung jawab.

“Golput itu tidak bertanggung jawab. Dalam hukum Islam saja, dalam dua pilihan yang sama-sama negatif tetap harus memilih yang negatifnya lebih sedikit,” kata Taufik Damas dalam acara diskusi bertajuk “Mengapa Harus Memilih” yang diselenggarakan Alumni Theresia, di Jakarta, Sabtu (23/2).

Taufik menilai golput adalah sikap yang naif dan hanya akan terjebak pada filosofi semua pihak serba benar atau serba salah.

Dia menekankan dalam Pilpres 2819, terdapat dua calon, di mana salah satunya lebih baik, sehingga pemegang hak pilih harus menentukan pilihannya.

“Ini kan ada fakta, yang satu lebih baik, kita harus memilih,” ucap Taufik.

Dia mengatakan dari dua pasangan capres-cawapres yang ada saat ini, capres petahana Jokowi memiliki banyak keunggulan, di antaranya tidak memiliki hasrat memperkaya diri, hingga memiliki ketegasan dalam memilih sikap keagamaan yang rahmatan lil alamin.

“Ada yang bilang pak Jokowi mengkriminalisasi tokoh agama. Itu hoaks. Faktanya presiden yang sering mengunjungi pondok pesantren ya pak Jokowi,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh: