Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan saat mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Peneliti The Habibie Insititute Bawono Kumoro mengungkapkan bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin lebih banyak berbicara gagasan ketimbang rivalnya, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hal itulah yang mendasari banyaknya lembaga survei dan sejumlah media asing yang mengunggulkan pasangan 01.

“Sangat wajar apabila hasil survei menunjukkan Jokowi selaku petahana masih unggul cukup jauh dari Prabowo Subianto,” kata Bawono, Selasa (9/4).

Ini senada dengan laporan The Economist Intelligence Unit yang memprediksi Jokowi bakal menang di Pilpres 2019. Ada tiga faktor The Economist menjagokan Jokowi.

Pertama, Jokowi didukung oleh banyak partai politik dan legislator yang ada di baliknya. Kedua, yang mendukung kemenangan Jokowi adalah bukti keberhasilannya dalam menjaga kondisi ekonomi makro serta peningkatan pada bidang kesehatan dan edukasi. Jokowi juga dinilai berhasil mengubah secara gradual kondisi infrastruktur nasional.

Bawono menjelaskan, Jokowi selama lima tahun terakhir sudah melakukan banyak gebrakan luar biasa yang manfaatnya bisa dirasakan tak hanya oleh masyarakat di Pulau Jawa.

“Pembangunan infrastruktur yang dilakukan massif dan pesat dapat dirasakan oleh publik secara luas, bahkan oleh warga yang tinggal di luar pulau Jawa,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh: