“Masih dikaji terlebih dahulu. Jadi keputusan belum ada. Sejauh ini, kita lihat produksi petani, dari dalam negeri masih mencukupi,ā€¯katanya.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi tahun lalu mengatakan rata-rata kebutuhan beras ketan nasional per tahun mencapai 150.000 ton. Sementara produksi dalam negeri hanya 80.000 ton setahun.

“Kementan akan terus meningkatkan produksi beras ketan dengan cara menambah luas tanam,” imbuhnya.

Ia optimistis, dengan strategi ini, tahun-tahun mendatang tak ada lagi impor beras ketan karena bisa dipenuhi dari lokal.

Terkait beras, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso sebelumnya menyatakan Indonesia tidak perlu impor beras hingga tahun 2020. Pasalnya, saat ini stok beras di Perum Bulog sudah sangat melewati batas aman. Saat ini, Perum Bulog telah menyimpan 2,5 juta ton dan diperkirakan akan mencapai 3 ton pada akhir tahun, mengingat masih adanya panen raya di sejumlah daerah.

“Amannya stok negara itu kan 1 juta ton hingga 1,5 juta ton, itu amannya stok. Hari ini sudah 2,5 juta ton lebih, sangat aman dong,” kata Budi Waseso.

Waseso mengatakan, kalau itu terjadi, enggak akan ada impor sampai 2020. “Kalau sistemnya seperti ini saya yakin. Kita sudah buktikan, kan 2018 saya pernah menolak impor beras yang 2 juta ton, ya kan? Dan ternyata benar prediksi saya, enggak perlu impor lagi, bahkan berlebih,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Abdul Hamid