Majelis Pelayan Jakarta (MPJ) mengahasilkan rekomendasi 7 nama calon pemimpin Jakata "Pemimpin Muslim Layak Memimpin Jakarta".

Jakarta, Aktual.com — Juru bicara Majelis Pelayan Jakarta (MPJ), Ustaz Bachtiar Nasir, mengungkapkan, silaturrahmi yang digelar ulama di Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, hari ini merupakan sarana mewujudkan keinginan umat Islam Jakarta. Yakni mempunyai Gubernur DKI Jakarta dari kalangan umat Islam.

MPJ merekomendasikan tujuh bakal calon dalam silaturahmi bertajuk ‘Pemimpin Muslim Layak Memimpin Jakarta’. Ketujuh balon itu adalah Adhyaksa Dault, Nurdin Abdullah, Sandiaga Salahuddin Uno, Syafrie Syamsoeddin, Suyoto, Yusril Ihza Mahendra dan terakhir Ustadz Yusuf Mansur.

“Kami dari Majelis Pelayan Jakarta, bersama tokoh-tokoh ulama Jakarta dan lainnya akan terus berusaha bergabung dengan kawan-kawan yang sudah ada gerakan GMJ dan tokoh-tokoh lain yang konsen ini. Insya Allah kami akan menjadi bagian yang sama untuk komit memilih Gubernur Muslim tahun 2017,” terang Bachtiar.

Tujuh bakal calon gubernur yang direkomendasikan, lanjut dia, sebelumnya masuk dalam pertimbangan MPJ dan selanjutnya disosialisasikan untuk menjaring satu nama. Satu nama ini tergantung kapasitas, kapabilitas, popularitas dan elektabilitas masing-masing balon di masyarakat.

“Memang idealnya punya satu calon. Ideal satu kan enggak bisa mendadak satu, tapi perlu proses dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk berkompetensi. Mereka akan berjuang sampai nanti kita lihat, antara mereka siapa yang mempunyai kapabalitas paling tinggi secara hitungan-hitungan politis dan secara hitungan dakwah Islam di Indonesia,” bebernya.

“Bulan Ramadan bagi kami adalah momentum paling penting untuk sosialisasikan dakwah kepemimpinan Islam di Indonesia. Dan harusnya bukan hanya tahun 2017 sampai 2019 dan seterusnya. Umat Islam harus dipimpin oleh umat Islam,” tambah Bachtiar.

Rekomendasi ketujuh balon yang nantinya dikerucutkan menjadi satu itu disampaikan dia merupakan hak demokrasi MPJ sebagai bagian dari umat Islam. MPJ yang lahir dari umat Islam Jakarta ditekankan dia tidak berafiliasi dengan partai politik manapun.

Artikel ini ditulis oleh: