Jakarta, Aktual.com — PT Pupuk Sriwijaya membangun pabrik pestisida di Cikarang, Jawa Barat, sejak beberapa bulan terakhir untuk pengembangan produk perusahaan di sektor pangan.

Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pusri Benny Hariyoso di Palembang, Selasa (7/7), mengatakan perusahaannya telah mendirikan anak perusahaan PT Agro Lestari untuk membuktikan keseriusan menggarap sektor pestisida ini.

“Saat ini masih dalam pengerjaan, tepatnya fase engineering dengan target selesai selama 18 bulan,” kata Beny.

Direktur Utama PT Pusri Musthofa menambahkan Pusri menggandeng mitra asing yang sudah memiliki keunggulan di bidang teknologi pestisida untuk membangun pabrik di Jawa Barat ini dalam model ‘join venture’.

Pendirian pabrik pestisida ini merupakan cara Pusri untuk mengembangkan perusahaan dengan menyiapkan investasi senilai Rp150 miliar.

Selain itu, langkah membangun pabrik tersebut dilatari juga kepedulian Pusri dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

“Pembangunan pabrik pestisida ini sudah lama masuk dalam rencana jangka panjang yakni Pusri harus memiliki diversifikasi usaha. Namun terlepas dari hal itu, Pusri pada dasarnya ingin menjaga ketahanan pangan di segala lini, mulai dari pupuk yang baik sebagai bahan bakarnya, bibit unggul sebagai mesinnya, dan pengendalian hama,” kata dia.

Selain merencanakan pembangunan pabrik pestisida, PT Pusri juga sedang mengerjakan proyek Pabrik Pusri II-B yang berada satu kawasan dengan Pabrik Pusri Palembang.

Progres pembangunan Pabrik Pusri II-B sudah mencapai 95 persen hingga awal Juli 2015 sehingga manajemen perusahaan menargetkan pengoperasian pada Maret 2016.

“Sebenarnya sejak Januari hingga Februari akan sering dilakukan uji coba, tapi secara penuh kemungkinan akan beroperasi di Maret 2016 dengan target produksi sudah seratus persen,” kata Musthofa.

Pabrik Pusri IIB diproyeksikan memiliki kapasitas terpasang untuk pabrik amonia 2.000 ton per hari (660.000 ton per tahun), dan pabrik urea 2.750 ton per hari (907.500 ton per tahun).

Artikel ini ditulis oleh: