Jakarta, Aktual.com – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk membantu pengungsi Palestina, dalam pertemuan tingkat menteri mengenai United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) di New York pada Kamis (22/9).

“Indonesia selalu teguh mendukung aktivitas UNRWA, yaitu badan PBB yang bertugas membantu pengungsi Palestina,” kata Retno dalam pertemuan tersebut, seperti disampaikan melalui keterangan tertulis Kemlu RI, Jumat (23/9).

Menlu RI mengungkapkan keprihatinan atas sikap internasional yang seakan menganggap nasib pengungsi Palestina sebagai sesuatu yang normal.

”Padahal para pengungsi Palestina berhak menikmati hidup layaknya kehidupan yang kita jalani,” tutur dia.

Karena itu, Menlu Retno mengajak dunia untuk bekerja sama membantu UNRWA yang kini menangani sekitar lima juta pengungsi Palestina.

Atas dasar itulah, Menlu mengajak dunia internasional untuk bekerja sama membantu UNRWA, terutama karena badan itu kini menangani sekitar 5 juta pengungsi Palestina.

UNRWA memulai aktivitasnya sejak 1950 untuk membantu warga Palestina yang mengungsi akibat pendudukan Israel. Saat ini UNRWA mengalami kesulitan keuangan.

Guna mencari solusi atas kesulitan UNRWA, pertemuan tingkat menteri diselenggarakan di sela-sela Sidang Majelis Umum ke-77 PBB dan diketuai bersama oleh Menlu Swedia Anne Linde dan Menlu Jordania Ayman Safadi.

Menlu RI menyatakan ada dua hal yang dapat dilakukan untuk membantu UNRWA yaitu pertama, mengatasi kendala keuangan UNRWA. Dalam hal ini, Indonesia selalu memberikan dukungan atas perpanjangan mandat UNRWA dan kontribusi keuangan.

Kedua, Retno menyebut perlunya memastikan bahwa UNRWA dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

“Untuk hal ini, Indonesia mendukung rencana Sekretaris Jenderal untuk meningkatkan anggaran UNRWA melalui kontribusi wajib,” tutur dia.

Retno menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa dukungan kepada UNRWA merupakan bagian dari upaya solusi damai terhadap isu Palestina.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: As'ad Syamsul Abidin