Amandemen UUD 1945 (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Kewarganegaraan UNJ dan HMI Komisariat FIS UNJ menggelar diskusi dalam rangka memperingati hari Kesaktian Pancasila.

Acara diskusi kebangsaan yang diadakan beberapa hari lalu ini mengambil tema ‘Revitalisasi Nilai-nilai Pancasila Bagi Generasi Muda di Era Global.’ Hadir sebagai pembicara Pengamat politik Ubedillah Badrun dan anggota komisi X DPR Anang Hermansyah.

Dalam kesempatan ini, Anang yang menjadi pembicara pertama menyebut nilai-nilai pancasila, sesuai dengan TAP MPR No. I/MPR/2003, telah dikembangkan menjadi 45 butir yang awalnya 36 butir. Hal ini menjelaskan pentingnya manusia Indonesia mengimplementasikan 45 nilai Pancasila.

“Nilai-nilai Pancasila itu memang sesuai dengan karakter manusia Indonesia sejak dulu, jadi kalau tidak sesuai dengan Pancasila jangan menjadi manusia Indonesia,” kata Anang dalam keterangan tertulis yang diterima Senin (12/10).

Pria yang juga merupakan musisi ini mengingatkan generasi muda untuk berpegang teguh pada Pancasila, agar Indonesia bisa keluar dari krisis multi dimensi yang melanda bangsa ini.

Anang menyatakan komitmennya untuk memperbaiki atomosfer musik dan film nasional. Oleh karena itu, dirinya fokus memerangi pembajakan sebagai skala prioritassaat ini.

Sementara itu, pengamat politik Ubedilah Badrun menekankan Pancasila sebagai landasan atau ideologi bangsa, harus dioperasionalkan dalam sistem pemerintahan.

Menurutnya, terlalu idealis untuk berfikir bahwa Pancasila harus termanifestasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena secara empirik ada beberapa negara yang konsisten menjalankan ideologinya serta mampu menjadi negara yang besar yaitu Tiongkok.

“Jika kita konsisten menerapkan Pancasila dalam sistem pemerintahan, maka kita akan tampil sebagai negara yang besar. Saat ini masih jauh, pemerintahan kita baik pusat maupun daerah masih jauh dari harapan,” ucap pria yang akrab disapa Ubed ini.

Artikel ini ditulis oleh: