Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani didampingi Khodimu Zawiyah Arraudhah Ihsan Foundation, Al Akh Muhammad Danial Nafis saat bersilaturahmi dengan volunteer acara Haflah Maulid 2017 di Zawiyah Arraudhah, Jalan Tebet Barat VIII, No 50, Jakarta Selatan, Rabu, (25/1/2017) malam. Arraudhah Ihsan Foundation menggelar kegiatan selama 2 hari Insya Allah akan dibacakan dan di khatamkan 2 kitab karya Syekh As Sayyid Abdullah bin Muhammad bin Shidiq Qs Al Ghumari al Hasani, Sabtu (28/1) hingga Minggu (29/1) bertempat di Zawiyah Arraudhah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Maulana Syekh Yusri melanjutkan perjalanan tausiyahnya ke Majelis Zawiyah Arraudah, di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1). Dihadapan ratusan jemaah, Syekh Yusri menjelaskan ihwal sufi atau orang yang mendalami tasawwuf.

Kata Maulana Syekh Yusri, ada dua syarat untuk bisa menjadi seorang sufi yang sempurna. Pertama, ridho dan pasrah kepada qadha dan qadar dan menjalankan syariat Islam.

“Hukumnya ada dua, qodari dan syar’i. Qodari ini qadha dan qadar, pasrah, ridho kepada qodo. Syar’i, yang dimaksud syariat Islam. Bagaimana menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya,” papar Maulana Syekh Yusri.

Untuk menjadi sufi yang sempurna, sambung Maulana Syekh Yusri, dua hukum tadi barang tentu yang dilaksanakan. Maka dari itu, seorang sufi harus berserah diri kepada Allah.

“Apabila hanya menjalankan syariat Islam, tapi tidak taslim kepada qadha dan qodar, maka ini tidak sempurna. Kita hendaknya taslim kepada qadha dan qodar,” jelasnya.

(Zhacky Kusumo)

Artikel ini ditulis oleh: