Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto (kanan) dalam diskusi virtual bertajuk 'Membaca Arah Koalisi Pemerintah', (28/8).

Jakarta, Aktual.com- Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto bercerita tentang awal mula Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) ke Istana untuk bertemu dengan parpol koalisi lain. Yandri juga mengungkap bisikan khusus Jokowi kepada Zulhas.

“Kalau mau cerita awal mula kita diundang itu sebenarnya waktu ulang tahun PAN ke-23, tanggal 23 Agustus, Bang Zul memang menyampaikan kepada kami, ‘Saya diundang Pak Presiden tanggal 25 Agustus’,” kata Yandri dalam diskusi virtual bertajuk ‘Membaca Arah Koalisi Pemerintah’, Sabtu (28/8) kemarin.

Yandri mengatakan Zulhas awalnya tak tahu pertemuan itu dilakukan bersama pimpinan parpol koalisi pemerintah lainnya. Yandri menyebut Zulhas baru mengetahui ketum parpol koalisi lain dipanggil sehari sebelum pertemuan.

“Tapi tidak menyebut kalau itu bareng ketua umum yang lain dan Bang Zul tahunya digabung itu ketika sudah sampai di Istana atau sehari sebelumnyalah karena konfirmasi kehadiran,” ujarnya.

Yandri mengatakan pertemuan berlangsung kondusif. Dia mengaku sangat menghormati Jokowi, yang mengajak para ketua umum partai politik bertemu.

“Tapi setahu saya, dari pertemuan itu, ya situasi sangat kondusif, sangat bagus, suasana kebersamaan sangat terbangun. Saya kira kita patut hormat dan respek dengan Pak Jokowi, bisa banyak berbicara dengan petinggi parpol yang memang tugasnya membantu kerja pemerintah di tengah situasi pandemi ini,” tuturnya.

Yandri mengatakan semua ketum parpol yang hadir diberi kesempatan berbicara, termasuk Zulhas. Saat pertemuan berlangsung, kata Yandri, Jokowi menyampaikan sejumlah program yang sudah dicapai oleh pemerintah.

“Setahu saya, ketika pulang dari Istana, Bang Zul ketemu sama kami menyampaikan, Pak Presiden hanya menyampaikan program yang sudah dicapai di tengah banyak persoalan hari ini dan semua ketua umum diberi kesempatan, termasuk Ketum PAN,” ucapnya.

Yandri mengatakan dipanggilnya PAN dalam pertemuan tersebut merupakan sebuah kehormatan. Dia mengatakan tidak ada pembicaraan terkait koalisi dan reshuffle kabinet dalam pertemuan tersebut.

“Ini kehormatan bagi kami diajak atau diundang waktu itu. Setahu saya belum ada pembicaraan masalah koalisi atau berapa atau akan reshuffle sama sekali nggak disinggung,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arie Saputra