Medan, Aktual.co —Banjir kiriman akibat meluapnya sungai Asahan dan Sungai Sigura-gura dalam sepekan terakhir masih menggenangi 1.640 rumah di dua desa di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Air setinggi satu meter masih menggenangi di Desa Sei Dua Hulu dan Desa Simpang Empat.
Akibat banjir, sebagian besar warga kedua desa mengungsi ke tenda pengungsian yang terjamah air. Sedangkan sebagian lain memilih tetap bertahan di tempat tinggalnya.
Minimnya bantuan logistik dikeluhkan warga yang tinggal di tenda-tenda pengungsian, maupun yang bertahan di rumah. Seorang warga, Ahmad Syafii, mengatakan dirinya terpaksa memilih bertahan di rumah.
“Ini tetap bertahan di rumah, ya istilahnya alasannya sudah capek lah, nanti keluar, kering bawa perkakas lagi ke dalam. Ya kalau rumah masih bisa ditempati ya ditempati lah, kalau tidur ya pakai alas kursi kasih teriplek dan dikasih alas,” keluh Syafii, Minggu (2/11).
Dia sangat berharap ada bantuan logistik dari pemerintah, seperti selimut ataupun bahan makanan kepada mereka yang bertahan di rumah ataupun di pengungsian.
Diketahui, akibat banjir yang melanda kedua desa sejak seminggu lalu, satu bocah dilaporkan tewas tenggelam.
Rizki Ardiansyah, bocah kelas 1 SMP, anak dari pasangan Abdullah dan Asni, warga Dusun B, Desa Simpang Empat ditemukan tim pencari BPBD Kabupaten Asahan dalam kondisi tak bernyawa, Minggu (2/11), setelah hilang sejak Jumat lalu.

()