Yudi Latif Cendekiawan NU Pengamat Kompas/Heru Sri Kumoro (KUM) 27-01-2015

Saudaraku, sebuah kapal negara takkan karam hanya karena kurang adidaya atau sumberdaya, melainkan karena terjerumus salah arah.

Agar negara berjalan ke arah benar, warga negara harus mengingat trayek sejarah bangsa. Cara mudah membunuh suatu bangsa dengan jurus menghapus memori kolektifnya.

Di atas jalur sejarah bersama, arah negara dituntun oleh haluan berencana nan menyeluruh berlandaskan nilai dan aturan dasar negara.

Bila Pancasila berisi falsafah dasar, konstitusi mengandung aturan dasar, haluan negara memberi arahan dasar. Kaidah Pancasila dan konstitusi takkan bisa dijalankan secara benar tanpa prinsip-prinsip direktif yang tepat.

Mengembaralah ke seluruh penjuru bumi. Perhatikan tanda-tanda kejatuhan kuasa di segala mancanegara. Kapal kekuasaan yang dikemudikan tanpa konsepsi dan direksi akan tersesat menuju lembah kebinasaan.

Dalam menyusun dan menjalankan haluan negara, anak-anak negeri harus menyalakan cinta negeri di hati. Mereka bukan cuma penduduk bak penghuni hotel yang menumpang tidur, tanpa merasa memiliki dan merawat. Mereka adalah warga negara peduli sebagai pandu pejuang keselamatan dan kemajuan negara.

Manakala saat ini terdapat tanda-tanda negara berjalan salah arah, pandu pejuang harus merasa terpanggil untuk mengembalikannya ke jalan yang benar dengan mamancangkan kembali marka-marka haluan negara.

Oleh: Yudi Latif

Artikel ini ditulis oleh: