Jakarta, Aktual.com — ‎Ketua DPRD Musi Banyuasin, Riamon Iskandar telah mejalani serangkaian pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (26/8). Dia diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan suap pengesahan LKPJ 2014 dan pembahasan APBD 2015 milik Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) sempat mengelak saat dikonfirmasi mengenai pemeriksaan tadi. Dia mengaku bukan Riamon. “Bukan, bukan saya,” kata Riamon di pelataran gedung KPK.

Riamon pun terlihat bingung ketika semua wartawan menghampirinya. Dia hanya bolak-balik dari gerbang gedung KPK ke parkiran, dan kembali lagi ke gerbang sambil menunggu mobilnya.

Anggota DPRD yang juga tersangka dalam kasus yang sama ini, akhirnya mau angkat bicara. “Saya diperiksa untuk Bupati Pahri dan Lucianty, sebagai saksi,” kata dia.

Seperti diwartakan sebelumnya, hari ini penyidik KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap empat pimpinan DPRD Muba. Selain Riamon, selaku Ketua, lembaga antirasuah juga memeriksa tiga Wakil.

Berdasarkan pantauan Aktual di lapangan, baru Riamon yang selesai diperiksa. Tiga Wakil, yakni Islan Hanura, Darwin AH, dan Aidil Fitri masih berada di dalam gedung KPK.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, terdapat aliran dana yang masuk ke kocek para anggota DPRD untuk memuluskan pengesahan LKPJ 2014 dan APBD 2015 milik Pemkab Muba. Anggaran diyakini sebagai ‘pelicin’ itu diduga berasal dari kantong Lucianty Pahri, yang tak lain adalah istri dari Bupati Pahri Azhari.

Wakil rakyat Muba menerima uang dengan jumlah yang beragam. Sebanyak 33 Anggota DPRD Muba menerima masing-masing sebesar Rp 50 juta, delapan ketua fraksi masing-masing sebesar Rp 75 juta, dan empat Pimpinan DPRD Muba masing-masing sebesar Rp 100 juta.

Namun demikian, kemungkinan penahanan terhadap empat pimpinan DPRD Muba sampai saat ini belum bisa dipastikan. Tapi, peluang penahanan terhadap Riamon Iskandar Cs tetap terbuka, mengingat para pimpinan DPRD Muba itu sudah menyandang status tersangka.

Ketika dikonfirmasi ke Riamon, ihwal suap tersebut, dia hanya tertegun, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Termasuk ketika ditanya apakah dia menerima uang Rp 100 juta itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu