Petugas menggendong seorang jemaah calon haji menaiki pesawat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (9/8). Sebanyak 450 calon jamaah haji dan lima petugas haji Embarkasi Sultan Hasanuddin diberangkatkan menggunakan pesawat Garuda GA 1101 menuju Jedah, Arab Saudi, dimana penerbangan tersebut sempat delay selama enam jam karena mengalami masalah teknis pada pesawat. ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang/aww/16.

Mekkah, Aktual.com – Kepala Daerah Kerja Mekkah PPIH 2019 Subhan Cholid mengatakan petugas haji sudah menyiapkan layanan bus shalawat yang dioperasikan khusus bagi empat kloter gelombang kedua yang tidak mendapatkan izin untuk mendarat di Bandara Jeddah sehingga turun dari Bandara Madinah.

Subhan Cholid di Kota Mekkah, Kamis (25/7) waktu setempat mengatakan meskipun sampai saat ini Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 masih berupaya melobi Pemerintah Saudi agar memberikan slot time bagi empat kloter agar bisa mendarat di Bandara Jeddah namun langkah antisipasi tetap disiapkan bila empat kloter tersebut tetap harus mendarat di Bandara AMMA Madinah.

“Salah satunya dengan menyiapkan layanan bus shalawat khusus untuk mengantar jamaah menyelesaikan umrah wajibnya di Masjidil Haram,” katanya.

Padahal kata Subhan, sebenarnya layanan bus shalawat ini akan terhenti 5 Agustus 2019 karena bus-bus tersebut akan ditarik oleh naqabah untuk pelayanan transportasi Masyair.

“Namun kami sudah koordinasi dengan naqabah dan syarikah, untuk kloter-kloter tersebut kami akan siapkan beberapa armada untuk kebutuhan khusus jamaah menyelesaikan umrah wajibnya. Sampai dengan mereka kembali ke pemondokan,” ujar Subhan.

Artikel ini ditulis oleh: