Anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri melakukan penggeledahan di sebuah rumah yang digunakan sebagai tempat persembunyian para terduga teroris di Perumahan Greenhill, Ngijo, Karangploso, Malang, Jawa Timur, Sabtu (20/2). Sebelumnya di kawasan tersebut Densus 88 menangkap empat orang terduga teroris di tiga lokasi yang berbeda. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/aww/16.

Malang, Aktual.com — Enam terduga teroris yang ditangkap di Malang, Jawa Timru diboyong ke Jakarta, Minggu (21/2). Para terduga teroris itu diberangkatkan ke Jakarta melalui jalur darat dan mendapatkan pengawalan ketat dari Densus 88.

“Diperkirakan tiba di Jakarta, Senin (22/2) pagi. Mereka mendapatkan pengawalan 30 personil. Setibanya di Jakarta mereka akan diserahkan ke Markas Komando Brimob, Jakarta,” kata Kapolres Malang AKBP Yudo Nugroho.

Yudo mengatakan, pemindahan lewat jalur darat dipilih lantaran banyak maskapai yang berkeberatan membawa terduga teroris lewat jalur udara.

Dari hasil penyelidikan sementara, kata Yudo, ada beberapa kendaraan roda dua dan bahan peledak yang dijadikan barang bukti.

“Seluruh barang bukti pun telah dikirim ke Mako Brimob,” ujar Yudo.

Pada Sabtu (20/2) dini hari hingga sore, Densus 88 bersama aparat kepolisian menggeledah sejumlah rumah yang diduga dijadikan “sarang teroris”. Mereka, di antaranya di Perum Griya Permata Alam dan Green Hills Residence di Desa Ngijo dan di kawasan Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Dari beberapa rumah yang digeledah tersebut, petugas menemukan sejumlah barang bukti, seperti sepeda motor, bahan peledak, serta buku-buku tentang jihad dan radikalisme.

Terduga teroris yang dibawa ke Markas Brimob di Jakarta tersebut adalah Abu Gar alias Badrodin, Ridho, Romli, Rudi alias Cimot, dan Handoko. Namun Dalam keberangkatan tersebut, ada penambahan satu lagi terduga teroris dengan nama Aidin Suryana alias Aji alias Abu Zilan.

Mereka ditangkap di kawasan Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Jumat malam (19/2) dan kemudian diamankan di Mako Brimob Detasemen B Pelopor Polda Jatim di Ampeldento.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu