Jakarta, Aktual.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya berharap agar pembebasan tiga warganya yang disandera oleh kelompok bersenjata Filipina yang diduga Abu Sayyaf dilakukan secepatnya.

“Kami pemerintah maupun warga di NTT sangat berharap agar tiga warga kami yang diculik atau disandera tersebut segera dibebaskan,” kata Frans, Selasa (12/7).

Ia menyatakan Pemerintah Provinsi NTT sendiri sudah menyampaikan harapannya kepada pemerintah pusat soal pembebasan tersebut. Respons pemerintah pusat juga sangat cepat.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi pada Senin (11/7) lalu, menyampaikan pernyataan soal kembali diculiknya tiga warga negara Indonesia di Lahada Datu, Sabah, Malaysia.

Dia menyebut terjadinya kembali penyanderaan terhadap anak buah kapal (ABK) asal Indonesia oleh kelompok bersenjata di wilayah perairan perbatasan Malaysia dan Filipina sudah tidak dapat ditoleransi lagi, sehingga upaya serius harus dilakukan sesegera mungkin oleh pemerintah Filipina dan Malaysia.

“Penyataan Menteri itu merupakan sebuah harapan kami yang perlahan-lahan sudah mulai terpenuhi. Bahkan beberapa Menteri yang lain juga turut mendesak agar secepatnya dilakukan pembebasan dan dilakukan tindakan khusus,” ujar Frans Lebu Raya.

Pemerintah NTT sendiri sedang berusaha membantu pemerintah pusat untuk mencari keluarga dekat dari tiga warganya yang diculik tersebut.

Walaupun ketiganya berpaspor Nunukan, Kalimantan Timur, tetapi ketiganya adalah warga asli NTT.

“Saya sudah memerintahkan pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk mencari keluarga dekat dari ketiga korban yang disandera tersebut,” tambah pria yang telah menjabat sebagai Gubernur NTT selama dua periode tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara