Evaluasi Menyeluruh

Indonesian Audit Watch memandang bahwa reshuffle kali ini harus dimaknai sebagai evaluasi menyeluruh terhadap akuntabilitas para menteri, bukan sekadar transaksi kekuasaan.

“Kalau reshuffle hanya memindahkan masalah ke tempat lain, kita tidak sedang memperbaiki negara, kita sedang mewariskan problem sistemik,” tandas Iskandar.

Sebelumnya muncul wacana perombakan kabinet yang salah satunya menyasar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Posisinya akan digeser menjadi Duta Besar Indonesia untuk AS yang kosong sejak ditinggal Rosan Roeslani pada 2023.

Wartawan di Istana Kepresidenan mencoba mengkonfirmasi hal tersebut kepada Airlangga. Mendengar hal itu, Airlangga hanya tersenyum dan mengaku tidak paham.

Sebelum isu kocok ulang kabinet ini menerpa Airlangga, ada informasi tentang pergantian Jaksa Agung Burhanuddin. Bermula dari kantor berita RMOL khususnya di akun Instagram (IG) mereka yang memastikan pencopotan Jaksa Agung Burhanuddin akan dilakukan dalam waktu dekat.

Padahal isunya ketika itu tentang surat telegram rahasia Panglima TNI untuk pengamanan kantor Kejaksaan RI di seluruh penjuru Indonesia yang menuai kritik dan pertanyaan dari sejumlah kalangan. Pasalnya, pengamanan tersebut dinilai tidak terlepas dari hubungan Kejaksaan RI dan Polri yang naik-turun.

“Saya tidak tahu apakah isu pengamanan TNI itu saling terkait dengan muncul isu pencopotan Jaksa Agung Burhanuddin. Dan, pas saya periksa informasi di IG RMOL itu sudah diturunkan, ini semakin menambah pertanyaan serta membingungkan,” kata pengamat Kejaksaan RI Sekjen Matahukum Mukhsin Nasir beberapa waktu lalu.