Pemerintah Tambah Utang Ke China (Aktual/Ilst)
Pemerintah Tambah Utang Ke China (Aktual/Ilst)

Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang keliling Uni Eropa pada April 2016 lalu untuk mengundang investor sekaligus mencari utangan baru dirasa akan susah. Pasalnya, para pemilik modal dari sana sendiri mulai krisis kepercayaan terhadap pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK).

Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono, Jokowi ke Uni Eropa mengunjungi Jerman, Inggris, Belgia, dan Belanda. Di sana memang Presiden bertemu dengan investor UE dengan harapan, investor di sana akan melakukan investasi di Indonesia.

“Tapi sayangnya, tingkat kepercayaan Negara Uni Eropa untuk berinvestasi di Indonesia di era Jokowi sangat rendah,” cetus Arief kepada Aktual.com, Minggu (17/7).

Kondisi itu dapat dilihat dari catatan BKPM bahwa investasi Negara Eropa sepanjang tahun 2016 baru mencapai US$2,26 miliar, ini sangat sedikit sekali jumlah investasinya itu pun hanya di sektor migas yang terbesar.

“Jadi saya rasa kunjungan ke Uni Eropa bisa mendapatkan utangan dari sana untuk menutup defisit APBN sangat susah. Apalagi saat ini investasi ke Eropa hanya US$2,26 miliar atau sekitar Rp30,5 triliun. Sementara defisit kita mencapai Rp365,729 triliun,” jelas Arief.

Ditambah lagi masalah internal di negara Uni Eropa juga sangat banyak. Negara seperti, Yunani, Portugal, Italia, atau bahkan Inggris masih mati-matian untuk selamatkan ekonomi negaranya.

Untuk menutup defisit tersebut, ujar dia, pemerintah berencana menarik utang sebesar Rp 364,866 triliun di tahun ini. Utang ini melalui penerbitan Surat Utang Negara (SUN).

“Besaran SUN (netto) yang akan diterbitkan pemerintah tahun ini adalah Rp 364,866 triliun, naik dari APBN 2016 yang sebesar Rp327,224 triliun,” pungkas dia. (Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka