Jakarta, aktual.com – Ustadz Abdul Somad, kembali mendapatkan serangan dari pihak yang tidak menyukainya, pasca dirinya memberikan dukungan terhadap capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Kali ini, serangan terhadap ustadz kondang itu, adalah dukungannya terhadap capres nomor urut 01 Joko Widodo, melalui pesan singkat yang dikirimkannya melalui teleppn genggamnya.

Serangan terhadap ulama kondang ustaz Abdul Somad datang bertubi-tubi, setelah disebut menerima sejumlah uang dan rumah kini dia dituduh mendukung pasangan calon presiden 01 Jokowi-Ma’ruf.

Dilansir dari akun instagram resminya UAS @ustadzabdulsomad, di Jakarta, Rabu (17/4), dia memposting sebuah pesan dari ponsel yang menyebut dukungan kepada calon pertahana, bukanlah dari dirinya, melainkan dari pihak yang sengaja membajak nomor telepon genggamnya.

Handphone saya dibajak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Harap hati-hati dan waspada atas berbagai bentuk penipuan yang mengatasnamakan saya,” tulis Somad di instagramnya.

Dari foto yang diunggah Somad tersebut, dia menunjukan SMS yang disebar dari nomor pribadinya ke semua kontak yang ada di ponselnya. Berikut isi pesan tersebut.

Bismillahirrahmanirrahin, saya UAS menyatakan dukungan kepada paslon 01 atas dasar pertimbangan terhadap umat dan masyarakat Riau.

Sebelumnya, Somad di fitnah melalui akun Twitter mantan pejabat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu, @saididu, yang telah di-hack orang-orang tidak bertanggung jawab.

“Rapat UAS dg TV ONE yang sudah dibayar oleh PRABOWO utk mengkondisikan Dukungannya utk pasangan PAS tidak terlepas dari peran KARNI ILYAS. UAS Mendapatkan dana Milyaran Rupiah dari Prabowo yang diambil dananya di AYANA MID PLAZA untuk bangun ISTANA MEGAH,” tulis Said Didu beberapa waktu yang lalu, dikutip VIVA dari twitternya, Minggu 14 April 2019.

Kepastian bahwa akun itu di-hack disampaikan oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Moh. Mahfud MD. Dia mengatakan, Said Didu sudah mengirimkan pesan kepadanya dan meminta tolong, agar Mahfud memberitahu jika akun Said di-hack.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin