30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37756

Bursa AS Melemah, Seiring Terus Menguatnya Dolar AS

Jakarta, Aktual.co —  Pada penutupan perdagangan, pada Selasa waktu New York (atau Rabu WIB), BursaAmerika Serikat berakhir melemah ke level terendah dalam dua bulan terakhir,akibat penguatan Dolar AS yang mendekati level tertinggi dalam 12 tahun atas Euro,di tengah spekulasi the Fed akan menaikkan tingkat suku bunga.

Indeks S&P 500 melemah 1,7 persen ke 2.044,16 tertekan oleh anjloknyaSaham Intel Corp dan Cisco Systems Inc melemah sedikitnya 2,4 persen.

Sedangkan, Dow Jones Industrial Average melemah 1,85 persen ke posisi17.662,94. Diikuti Indeks Nasdaq 100 yang turun 1,9 persen.

“Penguatan Dolar AS yang berkelanjutan serta pelemahan Euro jelas memicukekhawatiran,” kata Managing Director Wedbush Securities Inc, Michael James,seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (11/3).

Menurutnya, tidak ada kejadian khusus atau persoalan yang menyebabkanpenguatan Dolar AS. Namun, faktanya penguatan itu menjadi tren yang berlanjutdalam beberapa pekan terakhir seperti terlihat saat ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Pansus Angket ‘Usir’ Keluar Kepala BPKD DKI

Jakarta, Aktual.co —Baru saja agenda pemeriksaan digelar Panitia Khusus Hak Angket DPRD DKI dimulai, suasana di ruangan langsung memanas.
Yakni usai Ketua Pansus, M Ongen Sangaji yang memimpin rapat mengabsen peserta rapat. Setelah Anggota Pansus Hak Angket diabsen dan dinyatakan lengkap, panitia kemudian mengabsen perwakilan dari eksekutif. Ternyata, Sekretaris Daerah DKI Saefullah tak hadir. Sehingga rombongan Pemprov DKI dipimpin Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKD) Pemprov DKI, Heru Budiantara. 
Usai absen itulah situasi jadi memanas. Yakni saat Ketua Pansus Hak Angket M Ongen Sangaji meminta pihak-pihak yang tidak diundang dalam rapat untuk keluar ruangan.
“Karena ini yang diminta (diperiksa pertama) adalah tim e-Budgeting. Sehingga SKPD dipersilahkan keluar. Karena ada waktunya nanti,” kata Ongen, saat rapat, di DPRD DKI, Rabu (11/3).
Namun Heru sempat memprotes. Dia menjelaskan dirinya masuk dalam pihak yang diundang sesuai surat undangan tim angket. Namun Ongen tak bergeming, dia meminta sekali lagi agar SKPD dan perwakilan lain yang di luar jadwal pemeriksaan untuk keluar. 
Alhasil, rombongan eksekutif yang awalnya ramai, satu persatu keluar ruangan dan tinggal menyisakan satu orang saja yang dianggap bertanggungjawab terhadap pembuatan sistem e-budgeting Pemprov DKI.

Artikel ini ditulis oleh:

Idrus Sebut Kabareskrim Segera Bentuk Tim Khusus

Jakarta, Aktual.co — Sekjen Partai Golkar versi Munas Bali, Idrus Marham melaporkan adanya dugaan tindak pidana yang dilakukan pengurus Partai Golkar versi kubu Agung Laksono.
Idrus yang datang didampingi Wakil Ketua Umum Golkar Nurdin Halid mengaku, diterima langsung Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso saat melaporkan adanya kejanggalan dalam surat mandat penunjukkan Agung Laksono sebagai ketua umum.
“Kami kurang lebih 40 sampai 50 mewakili yang hadir kurang lebih 400 orang untuk melaporkan berbagai pemalsuan yang dilakukan kubu Munas Ancol dan tadi kami diterima langsung Kabareskrim Budi Waseso. Di dalam dilaporkan oleh Nurdin Halid, Azis Syamsuddin, lalu terjadi tanya jawab,” ujar Idrus di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (11/3).
Idrus mengatakan, Kabareskrim siap menindaklanjuti laporan yang disampaikan pihaknya. Idrus menyebut bahwa Komjen Budi Waseso akan segera membentuk tim khusus untuk menangani masalah kejanggalan surat mandat ini.
“Kabareskrim segera membentuk timsus menangani masalah ini, dan satu hal yang diminta, yakni melengkapi data-data yang diperlukan dari DPD propinsi dan kabupaten kota untuk sewaktu-waktu diminta hadir dalam pemeriksaan nantinya, tentu penanggungjawabnya adalah Nurdin Halid sebagai Waketum Bidang Kepartaian.”
Sementara, Nurdin Halid yang turut mendampingi Idrus mengapresiasi sikap yang ditunjukkan Budi Waseso yang menerima laporan ini. Budi, lanjut Nurdin meminta kepada para pelapor untuk menyiapkan saksi-saksi dan berbagai bukti untuk menguatkan laporan ini.
“Beliau (Kabareskrim) minta kesiapan dan keseriusan utk mentiapkan saksi2 dan bukti. Seluruh ketua DPD I, sekretaris DPD I atau peserta munas yang dipalsukan tanda tangannya, kop, stempel, beliau (ketua dan sekretaris DPD I) semua siap bersaksi. Saya tadi sudah menyanggupi ke Kabareskrim,” ujar dia.
Sebelumnya, Menkumham Yasonna Laoly resmi mengesahkan Agung Laksono sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Yasonna mengatakan, perselisihan yang ada pada tubuh Golkar sesuai dengan UU Nomor 2/2011 tentang partai politik bahwa keputusan tersebut harus diselesaikan secara internal di Mahkamah Partai Golkar.
Kemudian, Yasonna meminta kepada Agung Laksono selaku Ketua Umum Golkar yang telah diputuskan oleh Mahkamah Partai agar segera mengirimkan daftar nama-nama kepengurusan Partai Golkar kubu Agung Laksono yang dituangkan dalam akta notaris.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Iming-imingi Dana Rp1 Triliun Agar Parpol Dukung Pemerintah

Jakarta, Aktual.co — Anggota Komisi II DPR RI, Sukiman memperkirakan, pemberian dana Rp1 triliun kepada partai politik adalah dalam rangka menggiring partai politik untuk mendukung segala kebijakan pemerintah.
Sebab, saat ini, di DPR RI, masih terdapat dua kubu, Koalisi Merah Putih (KMP) yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) sebagai pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla.
“Bisa saja, mungkin ada upaya untuk itu. Tentu Komisi II DPR RI akan pertanyakan kepada Menteri Dalam Negeri,” kata Sukiman di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (11/3).
Ia juga menilai, usulan pemberian dana sebesar Rp1 triliun untuk saat ini tidak pas. Ia menyebutkan, tanpa dana bantuan pun demokrasi masih berjalan baik dan tidak ada masalah.
“Indonesia sedang membutuhkan banyak dana untuk pembangunan seperti infrastruktur, pembangunan daerah perbatasan, pengentasan kemiskinan dan lain sebagainya. Lagi pula APBN kita tidak besar dan tentu tidak akan mencukupi bila diberikan dana bagi partai politik. Jadi perlu dipertimbangkan lagi,” kata anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Diperiksa Sebagai Saksi, BW Ditunggu Penyidik Sampai Jam 3 Sore

Jakarta, Aktual.co — Bambang Widjojanto kembali dijadwalkan untuk diperiksa penyidik Bareskrim Polri, Rabu (11/3). Bambang akan ditunggu hingga pukul 15.00 WIB untuk diperiksa sebagai saksi tersangka Zulfahmi Arsyad (ZA).
“Ada rencana BW diperiksa sebagai saksi terhadap tersangka ZA. Kita tunggu sampai jam 15.00 WIB,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Kombes Pol Rikwanto di Mabes Polri.
Lebih lanjut Rikwanto mengatakan berkas perkara Bambang pun sudah mencapai 95 persen. “Tinggal sedikit lagi hanya menunggu penelitian akhir.”
Sebelumnya kuasa hukum Bambang Widjojanto, Bahrain mengatakan kliennya merasa keberatan dipanggil sebagai saksi untuk tersangka ZA terkait kasus keterangan saksi palsu sidang sengketa Pilkada Kotawaringin Barat Mahkamah Konstitusi 2010.
“Sebenarnya BW keberatan sebagai saksi Zulfahmi. Kemarin sebagai tersangka saja kita protes juga lawyer,” kata Bahrain, kemarin.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Kepala BPKD Berlagak Pilon, Ditanya Keberadaan Tim 20

Jakarta, Aktual.co —Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD) Pemprov DKI, Heru Budiantara penuhi pemanggilan Panitia Khusus Hak Angket DPRD DKI terkait kisruh APBD DKI 2015.
Ditemui di lobi Gedung DPRD DKI sesaat sebelum memasuki ruangan, dia malah perlihatkan sikap bingung ketika ditanya soal keberadaan ‘Tim 20’ yang disebut-sebut sebagai perancang sistem e-budgeting. “Saya ngga tahu, di tempat saya ngga ada 20 orang,” ujar Heru, Rabu (11/3).
Heru bahkan bertanya ke bawahannya yang ikut di belakangnya, mengkofirmasi keberadaan tim 20. “Adanya 12 orang tim IT, ini ada perwakilannya dari IT,” ucap dia.
Ditanya apa benar anggota Tim IT penyusun e-budgeting berasal dari Surabaya dan pernah merancang sistem yang sama di Pemkot Surabaya, Heru berkilah. “(Timnya) ada, tapi saya ngga nanya asal-usulnya. Yang pasti masih dari Indonesia-lah,” selorohnya, sambil masuk ruang rapat.
Dari pantauan Aktual.co, di dalam ruang rapat tidak nampak 20 orang yang disebut sebagai Tim 20. Di samping Kepala BPKD, hanya duduk sekitar 5-6 orang berseragam PNS.
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebenarnya sudah mengakui keberadaan ‘Tim 20’ yang disebut-sebut DPRD sebagai yang bertanggungjawab atas pembentukan e-budgeting. Kata mantan Bupati Belitung Timur itu, tim yang merupakan ahli teknologi Informasi (IT) memang sengaja direkrut untuk membuat program e-budgeting Pemprov DKI Jakarta. 
“Itu memang kita minta dari anak-anak pintar asal Surabaya (Jawa Timur) untuk segala macem ngerancang (program e-budgeting). Karena nggak mungkin tender kan,” ucap Ahok, di Balai Kota DKI, Selasa (17/2).
Ahok beralasan, jika sebuah program ditender malah akan membingungkan. “Kalau kamu tender kan pusing, kalau tender bikin program kan nggak bisa. Sama kayak program ‘smart city’ mana ada tendernya,” ungkap dia.
Sambung dia, tidak semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bisa membuat program e-budgeting yang diklaimnya mampu mendeteksi dana ‘siluman’ hingga Rp8 triliun di APBD 2015 itu. “Kan BPKD ( Badan Pengelola Keuangan Daerah) kita nggak ngerti bikin (program e-Budgeting). BPKD itu maunya kita bisa dilock. Sekarang saya tanya sistem akuntansi komputer BPKD yang bikin siapa? Bukan BPKD. Aturan siapa yang bikin? BPKD? Bukan, ya sistem,” beber dia.
Saat ditanya apakah ‘menyewa’ jasa Tim 20 sudah sesuai dengan aturan yang ada, Ahok dengan yakin menjawab iya. “Sesuai aturan dong selama anda bayar honor. Kayak kita bikin sistem rujukan RS, kita sudah sesuai kok,” ujar dia yakin.
Kabar mengenai keberadaan Tim 20 mencuat saat rapat gabungan pimpinan fraksi DPRD DKI, Senin (16/2). Adalah Ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI, Lucky P Sastrawiria yang melontarkannya. Dia mengatakan skema Rancangan APBD dalam e-budgeting diduga bukan hasil rancangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemprov DKI dan BPKD (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan). 
Melainkan hasil godokan tim ahli yang dimiliki Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sendiri, atau disebut dengan ‘Tim 20’. “Itu timnya Ahok yang 20 orang itu dari Surabaya (Jawa Timur),” ujar Lucky di Kebun Sirih, Jakarta Pusat, Senin (16/2) kemarin.
Sambung dia, masuknya sistem e-budgeting di draf APBD 2015 dilakukan Ahok setelah hasil kesepakatan di pembahasan APBD bersama DPRD. Dan tanpa melibatkan BPKD dan Bappeda. “Kita indikasikan seperti itu. Bappeda menggarap (e-budgeting) setelah disusun timnya Ahok,” bebernya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain