30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39689

Polisi Cari Dua Nelayan Jayapura yang Dikabarkan Hilang

Jakarta, Aktual.co — Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol Patridge Rudolf Renwarin membenarkan, dua nelayan di Kota Jayapura dilaporkan hilang saat melaut, Selasa (6/1) malam.
“Iya benar, bahwa telah terjadi kasus nelayan hilang,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Patridge Renwarin di Kota Jayapura, Jumat (9/1).
Dua nelayan yang dilaporkan hilang, kata Patridge bernama La Oga dan Bahtiar. “Jadi dari keterangan saksi La Bao, diperoleh informasi bahwa kedua korban melaut menggunakan kapal berjenis fiber warga biru tanpa semang, dengan kekuatan mesin 15 PK X 2.”
Lebih lanjut Patridge menyampaikan, kedua nelayan itu melaut dengan tujuan ke tempat rompon ikan sekitar 70 mil dari Kota Jayapura. “Keduanya melaut di sekitar Rompon 21 at 51 haluan 80 derajat timur, dengan jarak 70 Mil dari Kota Jayapura. Hingga hari ini (hari ketiga) kedua korban belum kembali.”
Berdasarkan laporan tersebut, mantan Kapolres Merauke itu mengaku terus melakukan upaya pencarian dengan melibatkan sejumlah pihak, seperti nelayan setempat dan Tim SAR. “Setelah menerima laporan, upaya yang dilakukan adalah meminta bantuan kepada nelayan lain yang melaut untuk ikut lakukan pencarian,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Ditinggal Bapaknya, Pelajar SMA Ini Pilih Akhiri Hidupnya Gantung Diri

Jakarta, Aktual.co — Polsek Kota Banjarmasin Utara menyebut, korban gantung diri yang terjadi di wilayahnya diduga karena stres ditinggal bapaknya yang baru meninggal dunia.
“Korban diketahui stres dari hasil penyelidikan di lapangan,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsekta Banjarmasin Utara AKP Ismet Wahyudi di Banjarmasin, Jumat (9/1).
Dia mengatakan, korban gantung diri diketahui berinisial AD warga Banjarmasin keturunan Tiongkok dan masih berstatus pelajar kelas dua SMA di Banjarmasin.
Selain itu, korban yang mengakhiri hidup di dalam rumahnya dengan cara tragis itu, ditemukan sekitar pukul 06.30 Wita karena laporan yang masuk ke Polsekta sekitar pukul 07.00 Wita.
“Korban langsung dilakukan evakuasi bersama warga dan polisi dibawa ke Rumah Sakit Ashari Saleh yang berdekatan dengan tempat kejadian.”
Ismet juga mengatakan, peristiwa meninggalnya korban itu murni disebabkan gantung diri dan tidak ada kekerasan yang dialami korban. “Karena ini murni gantung diri sehingga proses hukum kami stop karena tidak unsur pidana lainnya.”

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Pukat UGM Minta DPR Anulir RUU KUHAP-KUHP

Jakarta, Aktual.co — Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada meminta DPR segera menganulir pembahasan Rancangan Undang-Undang KUHAP-KUHP yang berpotensi melemahkan kewenangan lembaga pemberantasan korupsi.
“Kalau itu nyata-nyata berpotensi mereduksi kewenangan KPK, ya harus ditarik kembali,” kata Direktur Advokasi Pusat Kajian Anti-Korupsi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Oce Madril di Yogyakarta, Jumat (9/1).
Menurut Oce, seharusnya DPR periode 2014-2019 lebih menunjukkan komintmen dalam upaya pemeberantasan korupsi, bukan sebaliknya. Upaya kongkrit yang dapat dilakukan antara lain menganulir kembali pembahasan RUU KUHP-KUHAP, serta menarik kembali rencana pembahasan UU KPK.
“Kita tunggu saja apakah mampu membuktikan berpihak pada korupsi atau tidak berpihak pada korupsi,” kata dia.
Oce mengatakan, jika DPR memiliki komitmen kuat mendukung pemberantasan korupsi, setidaknya lembaga perwakilan rakyat tersebut telah memiliki kekuatan dengan tiga kewenangan yang dimilikinya, yakni kewenangan legislasi, penganggaran dan pengawasan.
“Tiga kewenangan itu seharusnya bisa dijadikan kekuatan untuk memberantas korupsi, bukan sebaliknya,” kata dia.
Dalam penilaiannya, DPR periode 2009-2014 belum meninggalkan kesan yang kuat berpihak kepada upaya pemberantasan korupsi. Bahkan, dia menilai DPR periode lalu justru cenderung berupaya mengurangi kekuatan pemberantaan korupsi, khususnya KPK.
“Selama ini memang kami nilai cenderung berseberangan dalam beberapa kasus terkait pemberantasan korupsi. Hal-hal demikian, sebisa mungkin untuk DPR periode ini tidak terjadi lagi,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Terancam Longsor, 17 KK di Aceh Tengah Mengungsi

Banda Aceh, Aktual.co — Sebanyak 17 kepala keluarga (KK) di Desa Kemerlang, Kecamatan Linge, Aceh Tengah, terpaksa mengungsi ke tempat kerabat karena keretakan tanah di sekitar rumahnya.
“Lokasi 17 rumah itu persis di jalur air yang turun dari gunung. Saya dan warga khawatir nanti akan terjadi longsoran tanah dan menimpa rumah. Untuk itu, kita sepakat untuk sementara mengungsi ke rumah saudara di desa tersebut,” ujar Camat Linge, Agus Kasim kepada Aktual.co, Jumat (9/1).
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tengah, Jauhari menyebutkan pihaknya telah meninjau lokasi 17 rumah penduduk tersebut. Disimpulkan, tanah gunung di belakang rumah penduduk sangat labil dan rawan longsor. Untuk itu, solusi mengungsi harus ditempuh demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Saya, bupati dan beberpaa pejabat Aceh Tengah sudah meninjau lokasi itu kemarin. Jika hujan deras lagi, kami khawatir gunung di belakang rumah warga itu akan longsor dan merusak rumah,” ujarnya.
Pihaknya sedang mengkaji apakah kawasan itu masih aman untuk dijadikan pemukiman. Jika hasil kajian aman, maka 17 KK itu masih bisa menetap di rumah mereka. Jika tidak, opsi pemindahan harus ditempuh.

Artikel ini ditulis oleh:

Tak Miliki Dokumen 393 Warga Asing Ditahan di Rudenim Medan

Jakarta, Aktual.co — Sebanyak 393 warga negara asing yang tidak memiliki dokumen paspor masuk ke wilayah Indonesia ditahan di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Medan.
Kepala Rudenim Medan Purbanus Purba mengatakan, jumlah orang asing tersebut sudah menumpuk dan tidak sesuai lagi dengan ketentuan. Namun, menurut dia, petugas Rudenim Medan masih dapat mengatur kepadatan orang asing di institusi hukum tersebut.
“Warga asing yang ditahan di Rudenim Medan, dalam keadaan aman, tertib dan tidak ada terjadi masalah atau pertengkaran,” kata Purbanus di Medan, Jumat (9/1).
Dia menyebutkan, ketentuan jumlah orang asing yang dititipkan di Rudenim Medan, hanya sebanyak 150 orang, namun saat ini telah melebihi dan mencapai hingga 393 orang.
“Jumlah orang asing tersebut cukup banyak dan Rudenim Medan tidak mampu lagi menampung mereka, hal ini harus secepatnya diantipasi dengan cara memindahkan mereka ke Rudenim yang tidak begitu padat.”
Dia menambahkan, warga asing yang berada di Rudenim Medan terdiri dari beberapa negara, yakni Srilanka, Somalia, Afghanistan dan Bangladesh, serta beberapa negara lainnya. Kedatangan orang asing tersebut ke Indonesia, karena di negara mereka sedang terjadi konflik.
Orang asing itu berada di Indonesia, hanya untuk singgah sementara dan menunggu minta perlindungan serta suaka politik ke Negara Australia. “Setiap minggunya ada saja orang asing yang masuk ke Wilayah Indonesia tanpa memiliki paspor, dan petugas Imigrasi bersikap tegas terhadap pendatang ilegal tersebut,” kata Karudenim Medan.
Data diperoleh, jumlah orang asing di Rudenim Medan hingga Januari 2015, tercatat sebanyak 393 orang, beberapa diantaranya yakni warga Afghanistan (26 orang), Bangladesh (11 orang), dan Palestina (17 orang).
Kemudian, warga Myanmar Rohingya (66 orang), Somalia (132) orang), Srilanka (56 orang), Iran (17 orang), Sudan (22 orang), Eritrya (2 orang), Afrika Selatan (1 orang), Pakistan (9 orang), Taiwan (1 orang) dan Nepal (1 orang).

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Hasil VCT, 105 Bayi di NTT Mengidap HIV/AIDS

Kupang, Aktual.co — Sebanyak 105 bayi di Nusa Tenggara Timur (NTT) teridentifikasi mengidap HIV/AIDS. Jumlah tersebut, sebagain besar berada di Kota Kupang dan Kabupaten Belu.
”Jumlah tersebut kami dapat dari hasil Voluntary Consult and Test (VCT),” kata Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi NTT dr. Husein Pancartius, di Kupang, Jumat (9/1).
Menurut dia, jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah karena 105 orang bayi yang terdata hanya dilakukan di dua tempat, sedangkan di kabupaten lain belum ada VCT karena peralatan terbatas.
Jumlah pegidap HIV/AIDS di NTT dari tahun ke tahun semakin bertambah hal itu dibuktikan pada tahun 2014 lalu jumlah penderita HIV dan Aids sebanyak 3041 kasus. ”Ini yang berhasil kami data, tetapi masih banyak yang tidak terdata,” ujarnya.
Berdasarkan data yang ada, di NTT ada lima daerah dengan jumlah pengidap HIV/AIDS terbanyak yakni Kota Kupang 650 orang, Kabupaten Belu 471, Sikka 356, Flores Timur 220 dan Kabuoaten Timor Tengah Selatan (TTS) 165 orang.
Untuk menekan angka pengidap HIV/AIDS di NTT, pihaknya  telah  membentuk kader peduli HIV dan AIDS di tingkat pedesaan maupun kelurahan, karena sebagian besar pengidap penyakit mematikan ini berasal dari desa.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain