28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42321

Sudirman Said adalah Aliansi Strategis Antarpelaku Migas

Jakarta, Aktual.co — Munculnya nama Sudirman Said sebagai calon menteri ESDM, menurut pengamat Hendrajit dari Global Future Institute, adalah tanda dari adanya kelompok baru yang ingin ‘menguasai’ sektor migas

“Sudirman Said, ada aliansi strategis antara pelaku-pelaku migas. Ini secara skematik ada satu kelompok baru yang ingin menguasai,” ujar Hendrajit dalam diskusi di Jakarta, Minggu (25/10). 
Dinilai Hendrajit, Sudirman Said adalah bagian dari jaringan mafia migas.”Otomatis, dia sendiri sudah bagian dari negara dalam negara,” kata Hendrajit.
Sudirman Said memang dikenal sebagai mafia minyak dengan pola Integrated Suply Chain (ISC) sewaktu menjabat Corporate Secretary Pertamina pada era Ari Soemarno.
Nama Sudirman Said direkomendasikan oleh Ari Soemarno yang merupakan kakak kandung dari Rini Soemarno yang namanya santer ditolak berbagai elemen masyarakat sebagai calon menteri.

Artikel ini ditulis oleh:

Pengamat: Prestasi Sudirman Said Biasa Saja Tuh‎ ‎

Jakarta, Aktual.co – Presiden Joko Widodo harus membuktikan kepada publik para menteri yang masuk dalam kabinet bukan hasil transaksional dan tanpa syarat sebagaimana komitmen diawal koalisi. Pasalnya, beredar rumor ada calon menteri yang melakukan transaksional dengan mahar politik yang cukup prestesius.

‎“Saya percaya rumor ini bukan rahasia umum dan orang-orang tertentu pasti tahu siapa yang dimaksud. Yang pasti, dia adalah antek neolib dan asing yang selama ini menjual kekayaan alam Indonesia demi keuntungan pribadi. Kabarnya mereka sudah melobby petinggi PDIP dan meminta pos kementerian yang paling basah diantara kementerian lainnya,” ujar pengamat politik Rusmin Effendy menjawab wartawan di Jakarta, Minggu (26/10).

‎Menurut Rusmin, kandidat menteri yang dimaksud sudah melakukan deal politik dengan mahar sebesar Rp 25 miliar/bulan. Padahal, namanya sudah diberi stabilo list merah maupun kuning oleh KPK, tapi tetap dipaksakan masuk dalam kabinet mendatang.

‎Begitu pula beberapa nama lainya yang dipastikan masuk kabinet adalah para koruptor kelas kakap yang selama ini tak tersentuh hukum seperti Rini Sumarno, Kuntoro Mangunsubroto, Darmin Nasution.‎

‎“Yang jelas, calon menteri itu seorang neolib yang menjadi antek asing dan menjual semua kekayaan alam Indonesia demi kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu. Munculnya nama beliau dalam bursa menteri telah mendapat sorotan publik. Persoalannya, apakah Jokowi mampu merespon tuntutan publik terhadap calon menterinya yang dianggap bermasalah,” tegas dia.

‎Di antara pos yang konon basah adalah menteri ESDM. Nama terakhir yang muncul adalah Sudirman Said.  Menurut Rusmin, Sudirman tak pantas duduki pos strategis ESDM. Sebab, prestasi Sudirman selama ini biasa-biasa saja. Tak ada hal besar yang dibuat oleh orang dekat Cak Nur ini.‎

‎”Yang saya tahu, beliau dulu pernah bantu Cak Nur. Dan pernah di Pertamina. Prestasi biasa aja tuh,” tegasnya.

‎Info yang diperoleh sebelumnya, Sudirman Said diendorse direkomendasikan oleh Ari Soemarno, Kakak Kandung Rini Soemarno. Di sini terlihat kuatnya Intervensi keluarga Soemarno, bahkan Megawati pun suaranya kalah. Sudah Pas, Rini Soemarno Menteri BUMN di Hilir Migas, Ari Soemarno Kandidat Kuat Komisaris Utama Pertamina dan penjaga kebijakan di pegang Sudirman Said kaki tangan Ari Soemarno memegang Hulu Migas di ESDM. Lengkap sudah Network Soemarno menguasai Jokowi, mengambil alih dari Megawati

Ada Indikasi Praktik Tukar-Menukar Menteri Yang Tidak Sehat

Jakarta, Aktual.co — Pengamat Politik dari Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti menilai bahwa ada praktek tukar menukar posisi menteri yang tidak sehat, antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai yang mendukungnya.

Hal itu dikemukakan Ray menanggapi polemik ketika Ketua Umum Partai Hanura Wiranto tidak mendapatkan posisi sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, tetapi menyodorkan kader Hanura agar ditempatkan di kementerian yang strategis.

“Sekarang Kementerian Perindustrian di isi sama Saleh Husin, kita enggak tahu siapa dia dan pengalaman seperti apa. Dia kan orang baru, ini seperti barter politik, Wiranto enggak masuk tapi Saleh Husin harus masuk,” kata Ray di Dapur Selera Tebet, Jakarta, Minggu (26/10).

Menurutnya, Jokowi harusnya memilih orang yang memang pantas menjabat sebagai menteri. Sehingga, apa yang ditargetkan lima tahun ke depan oleh pemerintah akan tercapai.

Diketahui, Saleh Husin saat ini menjabat sebagai Seketaris Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura. Dirinya merupakan, anak ke tiga dari tujuh bersaudara yang lahir di Rote, 16 September 1963. Ia merupakan lulusan Magistar Administrasi Publik, Unkris Jakarta 2007.

Artikel ini ditulis oleh:

Film “Unlimited Love”, Kisah Seks Bebas di Belanda Hingga Cinta Segitiga

Jakarta, Aktual.co — Buat Anda pecinta film dalam negeri, ada film terbaru spesial Indonesia yang bisa Anda tonton. “Unlimited Love” meluncurkan trailer yang menampilkan cerita cinta segitiga antara Prisia Nasution dengan Restu Sinaga dan Dallas Pratama. 
Dalam trailer itu Anda juga dapat menyaksikan keindahan pemandangan Belanda yang jadi latar kehidupan Prassetyo sebagai seorang penderita penyakit HIV AIDS.
Trailer ini menceritakan sosok Prassetyo (Dallas Pratama) yang mendadak muncul di kehidupan Andi (Restu Sinaga) dan Widia (Prisia Nasution) yang telah mempunyai anak. Pras sepertinya kembali ke kehidupan sang mantan kekasih ketika sekolah dulu karena hidupnya sudah tak lama lagi. Ditampilkan juga hidup Pras yang melakukan seks bebas semasa di Belanda sampai akhirnya mengidap HIV.
Film ini diarahkan oleh sutradara Haryanto Corakh dan akan tayang di bioskop pada November ini. Film tersebut dikabarkan bakal tayang di Belanda juga. 
Lewat film yang bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) ini, Dallas ingin memberi kesadaran pada masyarakat mengenai bahaya narkoba.

LIMA: Nama Ignatius Jonan Masih Dianggap Bersih

Jakarta, Aktual.co —Pengamat Ekonomi Politik Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti melihat Ignatius Jonan merupakan seseorang yang sampai saat ini belum ada masalah. Sehingga, Ray pun menyambut positif jika Jonan menjadi Menteri Perhubungan.

“Dia kan masuk namanya dari awal sampai sekarang yang kemungkinan besar jadi Menhub. Saya lihat dia belum ada nilai negatifnya sampai sekarang,” kata Ray di Dapur Selera Tebet, Jakarta, Minggu (26/10).

Ray beranggapan sejak nama Jonan muncul di media massa sebagai kandidat Menteri Perhubungan, belum ada reaksi dari masyarakat yang menyoroti sisi negatifnya.

“Kalau engak ada reaksi ya berarti dia (Jonan) di terima, saya pun melihatnya pantas saja. Ini ibarat dia naik kelas, dari mengurusi kereta api saja, sekarang keseluruhan transportasi, darat, laut dan udara,” tuturnya.

Diketahui, Jonan yang lahir di Singapura pada 21 Juni 1963, saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT KAI sejak 25 Februari 2009. Jonan pun merupakan lulusan Universitas Airlangga jurusan Akuntasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Posisi Menteri ESDM, Kuatnya Hegemoni Soemarno CS dan Arifin Panigoro di Kabinet Jokowi

Jakarta, Aktual.co — Menjelang pengumuman kabinet Jokowi-JK, beberapa nama muncul menjadi kandidat kuat menteri ESDM dan menteri BUMN. Munculnya nama Sudirman Said sebagai calon nominator kuat calon Menteri ESDM dan Rini Soemarno di Menteri BUMN semakin memperjelas sindikasi-skema Mafia Baru menguasai sektor energi.

Analis geopolitik dari Global Future Institute (GFI) mengatakan bahwa Sudirman Said muncul di politik publik awal 2003, ketika “menjual” nama Cak Nurcholis Madjid untuk maju Capres waku itu dengan PMKI-nya, kemudian sejurus “mengkhianati” Cak Nurcholis Madjid dengan meninggalkan Cak Nur dan bergabung dengan SBY dan Paramadina hanya dijadikan tumpangan politik.

“Sudirman di kalangan bisnis migas dikenal sebagai “Mafia Minyak” dengan strateginya seolah memotong impor minyak, tapi malah menerapkan skema Pola Integrated Suply Chain (ISC), seolah Importir langsung tapi menjadi Broker Minyak, sewaktu Sudirman menjabat Corporate  Secretary Pertamina era Ari Soemarno, di Pertamina Sudirman mendapat sokongan kuat oleh Arifin Panigoro,” ujar Analis dari geopolitik dari Global Future Institute (GFI) Hendrajit kepada Aktual, Minggu (26/10).

Sudirman Said, lanjutnya, di kenal dekat dengan Jaringan Medco, sangat kental dengan Arifin Panigoro yang jelas sebagai rival politik Megawati pasca pilpres 2004. Sudirman juga dekat dengan Eri Riyana Hardja Pamengkas.

“Saat ini Said Menjabat Dirut PINDAD, dia dikenal dekat dengan jaringan Washington, alangkah Sembrono nya Sudirman Said Dijadikan Menteri ESDM, memperburuk wajah Pemerintahan Jokowi,” tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan jika Rini Soemarno, Sudirman Said, Anis Baswedan, Komarudin Hidayat di endorse Arifin Panigoro. Sedangkan Ari Soemarno merupakan Kakak Kandung Rini Soemarno. Disini terlihat kuatnya intervensi keluarga Soemarno, bahkan Ibu Megawati pun suaranya kalah.

“Sudah Pas, Rini Soemarno Menteri BUMN di Hilir Migas, Ari Soemarno Kandidat Kuat Komisaris Utama Pertamina, sedangkan penjaga kebijakan di pegang Sudirman Said kaki tangan Ari Soemarno di ESDM,” tambahnya.

Dipasangnya Rini dan Said juga berdampak pada pengamanan bisnis migas Medco Arifin Panigoro.

“Lengkap sudah Network Soemarno dan Arifin Panigoro menguasai Jokowi, mengambil alih dari Megawati-PDIP, Selamat Datang Mafia Migas Baru, era Kabinet Trisakti,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain