26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42403

DPD: Hentikan Aktifitas Simbolis, Saatnya Jokowi Bekerja

Jakarta, Aktual.co — Niat Presiden Joko Widodo yang hendak mengumumkan susunan kabinetnya di Pelabuhan Tanjung Priok sebagai simbol kemaritiman, sangat tidak subtansial.
Hal itu disampaikan anggota DPD RI, Jeffrie Geovanie, di Jakarta, Kamis (23/10).
Jeffrie mengatakan, Presiden Joko Widodo harus menghentikan aktifitas simbolis yang kerap dilakukannya. “Hentikan aktifitas pesta simbolis, mulailah bekerja, masyarakat menunggu presidennya,” ucapnya. 
Kata dia lagi, aktifitas simbolis boleh saja digunakan saat Jokowi bersama pasangannya Jusuf Kalla berkampanye pada Pemilu Presiden 2014 lalu, misalnya saat Jokowi mengumumkan pencapresannya di rumah Si Pitung dan berpidato sebagai presiden terpilih di kapal pinisi.
“Saatnya untuk ‘how to govern’ bukan lagi ‘how to campaign’,” sergahnya.
Kalaupun, tambah dia, aktifitas pesta simbolis ini selalu dilakukan, maka dikhawatirkan ekspektasi publik yang besar kepada Presiden Jokowi dan kecintaan masyarakat berubah menjadi kekecewaan.
“Harapan masyarakat begitu tinggi kepada pemimpin mereka yang baru. Oleh karena itu, Jokowi-JK harus segera tancap gas bekerja sehingga tak membuat publik kecewa,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi akan mengumumkan susunan kabinet di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (23/10) malam. Menit kemudia, Presiden Jokowi membatalkan pengumuman kabinet tersebut. 
Paspampres di lokasi sudah menyiapkan pengamanan, mulai dari sterilisasi area hingga pemasangan security door, prosedur yang selama ini dilakukan untuk menyiapkan kedatangan Presiden.
Pada pukul 21.00 WIB, semua tamu diminta membubarkan diri. Wartawan dan petugas Pelabuhan Tanjung Priok pun kebingungan karena tak ada yang menjelaskan mengenai alasan batalnya acara tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

November, Transjakarta Berlakukan E-ticketing

Jakarta, Aktual.co —PT. Transjakarta akan memberlakukan e-ticketing di seluruh koridor bus Transjakarta mulai November mendatang, seperti yang sudah diterapkan pada koridor I bus Transjakarta rute Blok M-Kota.
Dirut Transjakarta, Antonius NS Kosasih mengatakan pemberlakuan e-ticketing akan dilakukan secara bertahap.
Koridor 8 dan 9 akan dilakukan di 1 November, Koridor 2 dan 3 akan dilakukan 22 November, Koridor 5 dan 7 akan dilakukan 29 November, dan Koridor 10, 11, dan 12 akan dilakukan pada 13 Desember. 
Sedangkan Koridor 4 dan 6 akan diberlakukan sistem e-ticketing juga. Namun masih menunggu proses pengadilan antara Bank DKI dengan vendor PT Megah Prima Mandiri selesai.
“Jadi sebelum tahun ini berakhir hampir seluruh koridor sudah full e-ticketing. Tidak terima uang tunai lagi, kecuali koridor 4 dan 6 karena masih ada sengketa antara Bank DKI dan PT MPM,” ujar Antonius di Balaikota DKI, Rabu (22/10).
Dia mengaku belum mengetahui secara pasti kapan kasus tersebut akan selesai. Namun ditegaskannya e-ticketing akan segera diberlakukan jika proses pengadilan sudah selesai.
Terkait rencana penerapan e-ticketing, PT. Transjakarta akan mulai menyosialisasikannya dengan memasang poster. 
Dengan pemberlakuan e-ticketing, dia berharap bisa mengurangi antrean di loket halte Transjakarta. 
Penerapannya juga tetap menggandeng enam bank. Yaitu Bank DKI JakCard, Mandiri e-Money, BCA Flazz, BNI Tapcash, BRI Brizzi atau Bank Mega MegaCash. 
Dengan pemberlakuan sistem ini tarif busway juga tidak berubah. “Setiap penumpang tetap dikenakan tarif Rp 3.500.”

Artikel ini ditulis oleh:

Dua Politikus NasDem Temui Presiden Jokowi

Jakarta, Aktual.co — Dua politikus Partai NasDem Ferry Mursyidan Baldan dan Enggartiasto Lukita mendatangi Istana Negara, Kamis (23/10).
Ferry dan Enggartiasto tiba di Istana Merdeka dengan menggunakan satu mobil. Keduanya kemudian langsung masuk ke Istana tanpa memberikan pernyataan kepada awak media.
Sebelumnya, Luhut Pandjaitan serta politisi PKB, Marwan Jafar, Hanif Dhakiri, Nasir, dan Dirut Susi Air Susi Pudjiastuti sudah merapat ke Presiden Jokowi. 

Artikel ini ditulis oleh:

Forum Inklusi Keuangan

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad (kanan), berbincang dengan Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi G. Sadikin disela-sela pembukaan International Financial Inclusion Forum (IFIF) di Jakarta, Kamis (23/10/2014). Mandiri Institute bersama International Finance Corporation menggelar IFIF untuk mendorong penciptaan ekosistem yang baik bagi pengembangan inklusi keuangan di Tanah Air. Inklusi keuangan menjadi agenda yang penting di Indonesia maupun global, karena peningkatan akses terhadap layanan keuangan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

KontraS: Jokowi Tak Transparan Tentang Calon Menterinya

Jakarta, Aktual.co — Jokowi-JK juga didesak transparan dan membuka ruang partisipasi bagi warga negara melalui penyediaan informasi tentang calon menteri kabinetnya. Demikian disampaikan oleh Koordinator Kontras Haris Azhar, Kamis (23/10)
“Hal itu untuk menjamin kemudahan dalam memperoleh informasi agar warga negara dapat mempergunakan haknya untuk menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan,” paparnya
Seperti diketahui, sikap tertutup penjaringan figur kabinet dari pasangan Jokowi-Jk, mendapat kritikan dari berbagai elemen masyarakat yang ingin mengetahui bocoran nama-nama pejabat negara yang akan dipilihnya.
Ubedillah Badrun pengamat politik UNJ mengatakan kemungkinan Jokowi-JK bergandengtangan dengan kelompok Neoliberal khususnya dalam mengelola perekonomian nasional. 
Bahaya Neolib, sebenarnya dalam konteks bangsa ini akan cenderung stagnan secara ekonomi, angka pertumbuhan ekonomi tidak akan bertambah. Lebih lanjut, tertutupnya kabinet Jokowi bisa menjadi blunder kalau sampai diumumkan, lalu publik Indonesia dan internasional tidak menerima.

Artikel ini ditulis oleh:

Berikut Kementerian yang Diubah di Kabinet Jokowi-JK

Jakarta, Aktual.co — Beredar lampiran Surat Presiden Nomor R-242/Pres/10/2014, tanggal 21 Oktober, tentang Perubahan Kementerian.
Di antaranya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat digabung menjadi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif diubah menjadi Kementerian Pariwisata. 
Sedangkan kementerian yang dipecah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Ristek yang menjadi Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar, dan Menengah serta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. 
Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup digabung menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sedangkan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, dipecah menjadi Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. 
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat menjadi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Menanggapi isu surat itu, Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto tak membantahnya. Menurut Agus, ada kesamaan antara isi surat yang diterima DPR dan yang beredar.
“Memang ada perubahan, ada yang dipisah dan digabungkan. Kementerian Pendidikan dipisah, dan Kementerian Lingkungan Hidup digabung dengan Kementerian Kehutanan,” kata dia di gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (23/10).
“Semuanya hak Pak Presiden. Kami hanya memberi pertimbangan,” kata Agus.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain