26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42442

Taufiq Ngaku Siap Hadapi Persebaya

Bandung, Aktual.co — Gelandang Persib Bandung M.Taufiq, mengaku dirinya dan rekan-rekannya sudah sangat siap untuk menghadapi Persebaya Surabaya, di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, (22/10).
“Kita sebagai pemain, besok (hari ini) untuk pertandingan perdana putaran kedua saya dan teman-teman juga sudah sangat siap untuk melalui pertandingan,” ujar Taufiq.
Walupun bakal menghadapi mantan tim yang membesarkan namanya, Taufiq bakal mengerahkan seluruh kemampuannya.
“Dan kita akan kerja keras untuk mencuri poin besok. Untuk mencapai hasil yang maksimal” ujarnya.
Tidak tanggung-tanggung, gelandang mungil ini menargetkan poin penuh saat menghadapi tim berjuluk “Bledug Ijo” ini. “Bermain di rumah sendiri kita akan kerja keras untuk mendapatkan poin,” jelasnya.
Bila saja Persib Bandung berhasil unggul dari pasukan Rahmad Darmawan, bukan tidak mungkin bakal  memastikan satu tempat dibabak semifinal ISL 2014.
“Dan pertandingan (Hari ini) juga sangat penting buat kita untuk melaju ke semifinal,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Jokowi Harus Segera Memulai Revolusi Mental

Jakarta, Aktual.co — Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Profesor Siti Zuhro mengatakan, Presiden Joko Widodo harus segera mulai menerapkan langkah-langkah revolusi mental, karena implementasinya tidak membutuhkan persetujuan parlemen.
“Jokowi bisa segera mengimplementasikan revolusi mental, yang memang bisa dilakukan tanpa endorsement DPR,” kata Siti saat dihubungi, di Jakarta, Rabu (22/10).
Siti mengatakan, penerapan program atau kebijakan yang tidak membutuhkan pertujuan DPR itu dapat dilakukan dalam konteks adanya kekhawatairan yang timbul di publik, bahwa program pemerintahan Jokowi dapat terganjal parlemen.
Menurut dia, secara umum program-program yang tidak membutuhkan persetujuan DPR bisa diklasifikasikan antara lain yakni program yang pelaksanaannya tidak membutuhkan dana APBN, serta tidak berkaitan dengan pengangkatan pimpinan lembaga negara.
Sebelumnya Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari memandang revolusi mental sebagai salah satu motto Jokowi yang paling membekas dibenak publik, penting untuk segera diimplementasikan.
Dia mencontohkan, selama ini skenario asing adalah hal yang kerap disebut-sebut sebagai ancaman utama bangsa. Apabila pejabat publik “mendewakan” hal-hal asing maka agenda Jokowi-JK boleh jadi tinggal wacana.
Dalam kasus ini, kata Eva, revolusi mental Jokowi dapat diaplikasikan.
“Jika program Jokowi mau menang, agenda trisakti (Bung Karno) mau menang, maka benahi dulu mental bangsa dengan revolusi mental,” kata Eva.
Beberapa waktu belakangan tidak sedikit pihak yang menyebutkan pemerintahan Jokowi bakal terganjal oleh parlemen yang telah dikuasai oleh partai Koalisi Merah Putih.
Namun seiring komunikasi politik yang dilakukan Jokowi sebelum pelantikannya, hubungan pemerintah dengan parlemen dikatakan berangsur mencair, meski tidak ada jaminan hal itu bakal berlangsung lama.

Artikel ini ditulis oleh:

Satpol PP Bongkar 280 Bangunan di Tebet Timur

Jakarta, Aktual.co —Sebanyak 280 rumah semi permanen yang menempati lahan milik Pemerintah Provinsi DKI di Jalan Tebet Timur Raya Jakarta selatan, dibongkar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pagi tadi.
Di tanah seluas dua hektar bekas bangunan itu nantinya akan dijadikan sebagai lahan hijau dan taman.
“Kita lakukan sejak pukul tujuh pagi dengan 300 personil Satpol PP, ada sekitar 280 bangunan yang kita tertibkan, rencananya akan kita buat taman dan lahan hijau di kawasan ini,” kata Wakil Walikota Jakarta Selatan Tri Djoko, saat ditemui di lokasi, Rabu (22/10).
Kata Tri, warga yang tinggal di situ rata-rata merupakan pendatang yang sudah puluhan tahun menempati lahan Pemprov tersebut. 
“Sudah kedua kalinya kita lakukan penggusuran di tempat Ini, rata-rata mereka para pendatang dari luar Jakarta,” tuturnya.
Salah seorang warga yang rumahnya dibongkar, Yatmi (45), mengakui kalau pemberitahuan akan adanya penggusuran sudah diterimanya dari pihak Kelurahan Tebet Timur sejak tiga minggu lalu. 
“Sudah diberikan surat peringatan yang ketiga dari kelurahan,” ungkapnya.
Dia mengaku pasrah saja rumahnya digusur karena tahu lahan yang ditempatinya memang milik Pemprov DKI. 
“Mau apa lagi. Awalnya saya di sini juga karena ada lahan kosong. Ya saya jadikan tempat usaha jual nasi,” ungkapnya.
Yatmi dan ratusan warga lainnya yang juga mengalami nasib serupa masih belum tahu akan tinggal di mana setelah pembongkaran hari ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Pria Ini Dipasung di Belakang Rumahnya

Malang, Aktual.co — Nurhadi (37) warga Dusun Pabrikan RT 14 RW 03, Desa Sukonolo, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, harus mengalami nasib dikucilkan dari warga setempat.
Ia dikucilkan oleh keluarganya, lantaran kondisi jiwanya tidak stabil. Saat ini Nurhadi ditempatkan di belakang rumahnya dengan kondisi kaki yang dirantai. Walau tampak normal, Nurhadi terkadang berubah marah dan membahayakan warga sekitar tempat tinggalnya.
Kondisi kejiwaan Nurhadi mulai tak normal sejak 1999 silam. Pria malang ini diyakini keluarga menjalani ilmu-ilmu kanuragan sehingga kondisi jiwanya tak stabil.
“Dia nglakoni (menjalani) ilmu-ilmu dengan membawa wirid,” kata Nurhasan Mujib (39), kakak kandung Nurhadi ditemui di rumahnya, Rabu (22/10).
Nurhasa menegaskan, langkah pengucilan adiknya dilakukan agar menghindari amukan, pasalnya, Nurhadi disebut-sebut tak segan untuk menyakiti tetangganya bila marah.
“Kalau marah bawa parang, kan bahaya bagi orang lain. Makanya kami ikat di belakang,” jelasnya.
Pengobatan bagi Nurhadi sudah dilakukan oleh keluarga baik secara medis hingga non medi. Bahkan, Nurhadi sempat dibawa ke Rumah Sakit Jiwa. Baru satu bulan berada di rumah sakit, Nurhadi memilih kabur dan kembali pulang ke rumahnya.
“Sekarang obat biasa diberi oleh puskesmas setiap sebulan sekali. Dibawa ke rumah sakit juga kabur,” ungkap Nurhasan.
Nurhasan menuturkan, jika Nurhadi sudah menyenangi lelaku sejak kecil. Menginjak dewasa adiknya merantau ke ibukota hingga harus kehilangan tiga jari tangan kanannya.
“Kena mesin, waktu itu kerja di pabrik pengolahan plastik di Jakarta. Kemudian pulang dan kembali menjalani ilmu-ilmu,” cerita Nurhasan.
Dia berharap adanya kesembuhan pada adiknya, sehingga tidak kembali mengucilkan atau membahayakan orang lain.

Artikel ini ditulis oleh:

Sertijab Komandan Paspampres

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (tengah) melakukan salam komando dengan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayjen TNI Andika Perkasa (kiri) dan pejabat lama Danpaspampres Mayjen TNI Doni Monardo (kanan) usai upacara serah terima jabatan di Mako Paspampres, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (22/10/2014). Andika Perkasa yang sebelumnya menjabat Kadispenad menggantikan Doni Monardo yang selanjutnya akan menjabat Danjen Kopassus TNI AD. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

3 Posisi Ini Indikator Pro Atau Tidaknya Jokowi Dalam Pemberantasan Tipikor

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, perlu secara transparan membuka siapa saja calon menteri kabinet yang akan membantunya memimpin Indonesia lima tahun kedepan. Salah satunya adalah tidak memilih calon kabinet yang terindikasi terlibat dalam perkara korupsi.
Pengamat Hukum Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar berpendapat, konsistensi pemerintahan Jokowi memberantas korupsi itu tercermin dari dua hal. Pertama, kata dia, Jokowi tidak mengangkat menteri yang terindikasi korupsi atau bermasalah dengan hukum. Yang kedua terlihat dari sosok orang yang duduk di tiga jabatan, seperti lembaga Yudikatif (Kehakiman), kemudian, Kejaksaan (Jaksa Agung) dan kepolisian (Kapolri).
“Kalau tiga itu bagus, yang keliatannya tidak bermasalah, maka Jokowi konsisten ingin memberantas korupsi,” ujar Fickar kepada Aktual.co, Jakarta, Selasa (21/10).
Fickar menambahkan, himbauan KPK terkait konsistensi dalam pemberantasan korupsi bisa dilihat dari siapa figur atau tokoh yang nantinya ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menempati jabatan tersebut.
“Itu himbauan, ini indikatornya adalah siapa orangnya yang didudukan pada jabatan Jaksa Agung, Menteri hakum dan HAM dan Kapolri, 3 jabatan itu akan menentukan serius tidak pemerintahan ini dalam pemberantasan korupsi,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain