26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42443

Pria Ini Dipasung di Belakang Rumahnya

Malang, Aktual.co — Nurhadi (37) warga Dusun Pabrikan RT 14 RW 03, Desa Sukonolo, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, harus mengalami nasib dikucilkan dari warga setempat.
Ia dikucilkan oleh keluarganya, lantaran kondisi jiwanya tidak stabil. Saat ini Nurhadi ditempatkan di belakang rumahnya dengan kondisi kaki yang dirantai. Walau tampak normal, Nurhadi terkadang berubah marah dan membahayakan warga sekitar tempat tinggalnya.
Kondisi kejiwaan Nurhadi mulai tak normal sejak 1999 silam. Pria malang ini diyakini keluarga menjalani ilmu-ilmu kanuragan sehingga kondisi jiwanya tak stabil.
“Dia nglakoni (menjalani) ilmu-ilmu dengan membawa wirid,” kata Nurhasan Mujib (39), kakak kandung Nurhadi ditemui di rumahnya, Rabu (22/10).
Nurhasa menegaskan, langkah pengucilan adiknya dilakukan agar menghindari amukan, pasalnya, Nurhadi disebut-sebut tak segan untuk menyakiti tetangganya bila marah.
“Kalau marah bawa parang, kan bahaya bagi orang lain. Makanya kami ikat di belakang,” jelasnya.
Pengobatan bagi Nurhadi sudah dilakukan oleh keluarga baik secara medis hingga non medi. Bahkan, Nurhadi sempat dibawa ke Rumah Sakit Jiwa. Baru satu bulan berada di rumah sakit, Nurhadi memilih kabur dan kembali pulang ke rumahnya.
“Sekarang obat biasa diberi oleh puskesmas setiap sebulan sekali. Dibawa ke rumah sakit juga kabur,” ungkap Nurhasan.
Nurhasan menuturkan, jika Nurhadi sudah menyenangi lelaku sejak kecil. Menginjak dewasa adiknya merantau ke ibukota hingga harus kehilangan tiga jari tangan kanannya.
“Kena mesin, waktu itu kerja di pabrik pengolahan plastik di Jakarta. Kemudian pulang dan kembali menjalani ilmu-ilmu,” cerita Nurhasan.
Dia berharap adanya kesembuhan pada adiknya, sehingga tidak kembali mengucilkan atau membahayakan orang lain.

Artikel ini ditulis oleh:

Sertijab Komandan Paspampres

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (tengah) melakukan salam komando dengan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayjen TNI Andika Perkasa (kiri) dan pejabat lama Danpaspampres Mayjen TNI Doni Monardo (kanan) usai upacara serah terima jabatan di Mako Paspampres, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (22/10/2014). Andika Perkasa yang sebelumnya menjabat Kadispenad menggantikan Doni Monardo yang selanjutnya akan menjabat Danjen Kopassus TNI AD. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

3 Posisi Ini Indikator Pro Atau Tidaknya Jokowi Dalam Pemberantasan Tipikor

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, perlu secara transparan membuka siapa saja calon menteri kabinet yang akan membantunya memimpin Indonesia lima tahun kedepan. Salah satunya adalah tidak memilih calon kabinet yang terindikasi terlibat dalam perkara korupsi.
Pengamat Hukum Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar berpendapat, konsistensi pemerintahan Jokowi memberantas korupsi itu tercermin dari dua hal. Pertama, kata dia, Jokowi tidak mengangkat menteri yang terindikasi korupsi atau bermasalah dengan hukum. Yang kedua terlihat dari sosok orang yang duduk di tiga jabatan, seperti lembaga Yudikatif (Kehakiman), kemudian, Kejaksaan (Jaksa Agung) dan kepolisian (Kapolri).
“Kalau tiga itu bagus, yang keliatannya tidak bermasalah, maka Jokowi konsisten ingin memberantas korupsi,” ujar Fickar kepada Aktual.co, Jakarta, Selasa (21/10).
Fickar menambahkan, himbauan KPK terkait konsistensi dalam pemberantasan korupsi bisa dilihat dari siapa figur atau tokoh yang nantinya ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menempati jabatan tersebut.
“Itu himbauan, ini indikatornya adalah siapa orangnya yang didudukan pada jabatan Jaksa Agung, Menteri hakum dan HAM dan Kapolri, 3 jabatan itu akan menentukan serius tidak pemerintahan ini dalam pemberantasan korupsi,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Polisi Tangkap Pembunuh Bule di Bali

Denpasar, Aktual.co — Jasad bule yang tewas mengenaskan di Desa Sedang, Abiansemal, Kabupaten Badung akhirnya terkuak. Dia adalah Robert Kelvin Eliz‎ (60) warga negara Inggris. Pihak kepolisian berhasil membekuk satu dari lima pembunuh berdarah dingin tersebut.
Satu pelaku yang berhasil dibekuk adalah Ariel asal Sumba Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia dibekuk kemarin sore sekira pukul 18.00 WITA saat tengah hendak pulang ke kampung halamannya.
“Dia kita tangkap di kapal di Pelabuhan Padang Bai saat hendak kabur ke kampung halamannya,” tutur Kasat Reskrim Polres Badung, Ajun Komisaris Wisnu Wardhana, Rabu (22/10).
Sementara empat pelaku lainnya masih dalam perburuan. Namun polisi telah mengantongi identitas mereka, di antaranya UR, NT, DN dan EJ.
Dari hasil pengembangan, lima pelaku diketahui membunuh Robert di kawasan Villa Emerald Jalan Karangsari Blok C 6, Sanur, Denpasar. “Kasusnya kita serahkan ke Polda Bali,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Kasus Atut, KPK Periksa Dirut KSEI

Jakarta, Aktual.co — Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Direktur Utama KSEI, Heri Sunaryadi terkait kasus korupsi alat kesehatan di Banten. Heri diperiksa sebagai saksi untuk Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
“Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi RAC (Ratu Atut Chosiyah),” ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha, di gedung KPK, Jakarta, (22/10).
Seperti yang diketahui, dalam kasus alat kesehatan Banten ini menjerat dua orang kakak-adik, Ratu Atut Chosiyah dan Wawan.
Atut dijatuhi hukuman 4 tahun penjara dalam kasus lain, yakni suap sengketa Pilkada Lebak. Sementara Wawan juga telah dijatuhi hukuman 5 tahun penjara untuk kasus yang sama.
Wawan masih punya dua kasus lagi yang tengah disidik KPK, yaitukorupsi pengadaan Alkes Tangerang Selatan dan pencucian uang. Wawan juga ditetapkan sebagai tersangka di Kejagung, ia menjadi tersangka dalam proyek pengadaan puskesmas di Tangerang Selatan.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Rupiah Menguat, Analis: Investor Menanti Susunan Kabinet Jokowi-JK

Jakarta, Aktual.co — Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak menguat sebesar 28 poin menjadi Rp11.973 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.001 per dolar AS.

“Ruang penguatan rupiah masih ada di tengah penantian investor yang menunggu susunan kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla,” kata Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova di Jakarta, Rabu (22/10).

Ia menambahkan bahwa pelaku pasar keuangan cenderung menanti tim ekonomi Indonesia karena hal itu dapat dijadikan arah untuk menentukan keputusan investasi investor ke depannya.

“Diharapkan, tim ekonomi Indonesia ‘market friendly’ sehingga optimisme positif tumbuh pada industri investasi di Indonesia positif ke depannya,” katanya.

Dari eksternal, ia mengatakan bahwa pelaku pasar uang di dalam negeri juga sedang menanti data inflasi Amerika Serikat, dari ekspektasi sebagian kalangan analis bahwa inflasi AS diperkirakan melambat seiring dengan kondisi global yang cenderung masih stagnan.

“Kondisi itu, membuat ekspektasi pasar bahwa the Fed untuk menaikan suku bunga diperkirakan tidak lebih cepat dari perkiraan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain